10 research outputs found

    Pengaruh senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat pada lambung, ginjal dan hepar tikus wistar betina sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis

    Get PDF
    Asam asetilsalisilat merupakan obat analgesik turunan asam salisilat yang banyak digunakan sebagai analgesik pengganti asam salisilat. Asam asetilsalisilat memiliki efek samping induksi lambung dalam pemakaiannya. Penelitian uji toksisitas subkronis yang mengacu pada Organization for Economic Cooporation and Development (OECD 407,1995) telah dilakukan untuk mengetahui aktivitas analgesik dari senyawa asam 2-(3- (klorometil)benzoiloksi)benzoat. Diharapkan bahwa senyawa asam 2-(3- (klorometil)benzoiloksi)benzoat memiliki toksisitas subkronis lebih rendah dari asam asetilsalisilat. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti toksisitas subkronis senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat pada organ lambung, ginjal dan hepar tikus wistar betina. Kelompok percobaan dibagi lima kelompok yaitu kelompok kontrol positif dan satelitnya (asam asetilsalisilat 9 mg/200 gBB), kelompok kontrol negatif (PGA 1%), kelompok uji senyawa asam 2-(3-(klorometil)benzoiloksi)benzoat dan satelitnya (9; 18; 27 mg/200 gBB) yang diberikan secara oral untuk jangka waktu 28 hari. Kelompok satelit dibiarkan selama 14 hari setelah perlakuan untuk melihat apakah terjadi perbaikan organ setelah obat dihentikan, dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa senyawa asam 2-(3- (klorometil)benzoiloksi)benzoat dengan pemberian dosis 9 mg/200 gBB dan 18 mg/200 gBB tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap organ lambung, ginjal dan hepar sedangkan dosis 27 mg/200 gBB memberikan pengaruh signifikan hanya terhadap organ lambung pada tikus wistar betina bila dibandingkan dengan asam asetilsalisilat
    corecore