46 research outputs found
Pemeriksaan Hemodinamik Ekokardiografi pada Kasus Kegawatan dan Kritikal Jantung (Seri II) Edema Paru; kardiak atau non kardiak ?
Edema paru dapat disebabkan oleh masalah kardiak maupun non kardiak. Edema paru yang disebabkan oleh kelainan kardiak antara lain adalah gagal jantung kiri baik sistolik maupun diastolik, kelainan katup, dan kelainan jantung kiri lainnya, sedangkan edema paru akibat masalah non kardiak antara lain disebabkan oleh Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Kelainan jantung sebelah kiri mengakibatkan peningkatan pengisian diastolik, peningkatan tekanan atrium kiri, peningkatan tekanan vena pulmonalis, dan selanjutnya peningkatan tekanan hidrostatik yang menyebabkan ekstravasasi cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penyebab edema paru dapat dibedakan dari tekanan baji yang mencerminkan tekanan atrium kiri.Edema paru dapat disebabkan oleh masalah kardiak maupun non kardiak. Edema paru yang disebabkan oleh kelainan kardiak antara lain adalah gagal jantung kiri baik sistolik maupun diastolik, kelainan katup, dan kelainan jantung kiri lainnya, sedangkan edema paru akibat masalah non kardiak antara lain disebabkan oleh Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Kelainan jantung sebelah kiri mengakibatkan peningkatan pengisian diastolik, peningkatan tekanan atrium kiri, peningkatan tekanan vena pulmonalis, dan selanjutnya peningkatan tekanan hidrostatik yang menyebabkan ekstravasasi cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penyebab edema paru dapat dibedakan dari tekanan baji yang mencerminkan tekanan atrium kiri
Penyakit Jantung Katup di Indonesia: masalah yang hampir terlupakan
Penyakit jantung katup masih banyak dijumpai pada masyarakat Indonesia. Walaupun perhatian para ahli jantung di Indonesia terhadap penyakit ini tidak sebesar perhatian terhadap penyakit jantung koroner, namun bukan berarti penyakit ini tidak menimbulkan masalah kesehatan yang bermakna. Tatalaksana definitif dari kelainan ini adalah koreksi terhadap deformitas struktural katup, baik dengan intervensi bedah maupun non bedah. Keterlambatan intervensi akan mengakibatkan luaran yang buruk dengan penurunan kualitas hidup, serta peningkatan angka kesakitan dan kematian
Pemeriksaan Hemodinamik Ekokardiografi pada Kasus Kegawatan dan Kritikal Jantung
Akhir-akhir ini pemeriksaan ekokardiogra? semakin
berperan untuk menilai kondisi hemodinamik pasien
gawat dan kritis untuk membantu penatalaksanaan dan
perawatan intensif agar lebih terarah dan tepat. Secara
umum pemeriksaan ekokardiogra? yang dilakukan
pada kasus kegawatan dan kritikal adalah pemeriksaan
ekokardiogra? yang singkat, terfokus, dan sederhana
agar dapat menjawab pertanyaan spesi?k mengenai
kondisi hemodinamik pasien untuk kepentingan
penatalaksanaan. Walaupun demikian, beberapa kondisi
kritis memerlukan pemeriksaan ekokardiogra? yang
lebih rinci dan akurat
Penilaian Disinkroni Kardiak Dengan Pemeriksaan Ekokardiografi
Penilaian disinkroni kardiak merupakan salah satu aspek penting dari pemeriksaan ekokardiografi dalam menilai fungsi jantung. Disinkroni (disinkroni mekanik) adalah
suatu gerakan yang tidak sinkron atau tidak seragam dari otot jantung. Bila ditinjau dari periode dalam siklus jantung, disinkroni bisa terjadi pada saat sistolik maupun
diastolik. Walaupun demikian, sampai saat ini baru disinkroni sistolik yang banyak diteliti dan diketahui implikasi klinisnya pada beberapa kelainan jantung
Pemeriksaan Hemodinamik Ekokardiografi pada Kasus Kegawatan dan Kritikal Jantung Seri III: Penilaian Hemodinamik Jantung Kanan
Walaupun sering terabaikan, fungsi jantung kanan dan sirkulasi pulmoner mempunyai peranan penting dalam keseluruhan sistem sirkulasi. Tidak jarang kasus-kasus kritikal disebabkan karena kegagalan sirkulasi jantung kanan. Pada seri III forum ekokardiografi ini akan dibahas penilaian hemodinamik jantung kanan dengan ekokardiografi untuk kasus-kasus kritikal sehingga akan diutamakan cara pemeriksaan yang praktis, sederhana, dan cepat
Selection of Balloon Mitral Valvuloplasty Candidate in Rheumatic Mitral Stenosis
Balloon Mitral Valvulotomy (BMV), sometimes also referred to as Percutaneous Transcatheter Mitral Commissurotomy (PTMC) is becoming a common treatment option for patients with mitral stenosis. Compared to surgical valvotomy, it has less procedural risk, shorter hospital stay and comparable outcome. However, that good result can only be achieved in selected good candidates. This article will give a highlight of some consideration to choose a good candidate for BMV mostly evaluated by echocardiography
Pengukuran Fungsi Sistolik Global Ventrikel Kiri
Pengukuran fungsi sistolik jantung dengan pemeriksaan ekokardiografi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pada kesempatan kali ini akan diuraikan cara pengukuran fungsi sistolik ventrikel kiri yang dapat digunakan
Penilaian Fungsi Ventrikel Kanan (1)
Pengukuran fungsi ventrikel kanan relatif tidak seseder-hana pengukuran fungsi ventrikel kiri, mengingat ben-tuk geometriknya yang kompleks. Walaupun demikian secara praktis pengukuran fungsi ventrikel kanan dapat dilakukan dengan pemeriksaan ekokardiografi melalui beberapa cara. Pada kesempatan kali ini akan diuraikan cara praktis pengukuran fungsi ventrikel kanani yang dapat digunakan dalam praktek sehari-hari
Ekokardiografi Aliran Vena Pulmonar
Saat ini penggunaan Doppler aliran vena pulmonar (AVP) semakin meningkat seiring dengan ber-tambahnya informasi tentang fungsi ventrikel kiri dan katup mitral yang bisa didapat dari pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan ini juga dapat sebagai parameter keparahan regurgitasi mitral dan fungsi diastolik ventrikel. Penilaian pola AVP dapat dilakukan dengan baik dan reprodusibel, walaupun nilai normalnya memiliki rentang yang luas dan agak berbeda antara hasil pemeriksaan dengan ekokardiografi transtorakal (ETT) dan ekokardiografi transesofageal (ETE) karena perbedaan teknik dan hemodinamik
Pemeriksaan Ekokardiografi Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri: Apa yang baru dari Rekomendasi ASE dan EACVI 2016? (Bagian 1)
Pemeriksaan fungsi diastolik ventrikel kiri merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap pemeriksaan ekokardiografi rutin. Gangguan fungsi diastolik yang dinilai melalui pemeriksaan ekokardiografi merupakan salah satu kriteria diagnosis gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal (heart failure with preserved ejection fraction, HFpEF).1 ASE (American Society of Echocardiography) dan EACVI [European Association of Cardiovascular Imaging]) telah mengeluarkan panduan pemeriksaan ekokardiografi fungsi diastolik ventrikel kiri pada tahun 2009.2 Sayangnya panduan tersebut terlalu banyak menggunakan parameter fungsi diastolik sehingga agak sulit diaplikasikan pada pemeriksaan rutin ekokardiografi sehari-hari. Panduan tersebut juga tidak memuat konsensus yang jelas untuk menentukan derajat disfungsi diastolik bila terdapat ketidaksesuaian hasil antara berbagai parameter yang ada