10 research outputs found

    Studi perbandingan kombinasi nikardipin dan ACE-inhibitor dengan nikardipin dan ARB pada pasien hipertensi emergensi Rumah Sakit William Booth Surabaya

    No full text
    Hipertensi emergensi merupakan penyakit dengan peningkatan tekanan darah lebih besar dari 180/110 mmHg dengan adanya kerusakan organ. Target terapi yang harus dicapai pada pasien hipertensi emergensi adalah terjadinya penurunan rerata tekanan arteri atau Mean Arterial Pressure (MAP) dan tekanan darah. Kebanyakan pasien memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kombinasi nikardipin dan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor oral dengan nikardipin dan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) oral pada pasien hipertensi emergensi di Rumah Sakit William Booth Surabaya. Penelitian bersifat deskriptif dan analitik serta pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap penderita hipertensi emergensi dengan mendapatkan terapi kombinasi nikardipin dengan ACE-Inhibitor oral dan nikardipin dengan ARB oral di Rumah Sakit William Booth Surabaya selama bulan Januari-Juni 2018 sebanyak 28 pasien, terdiri dari 25 pasien kelompok nikardipin dengan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) oral dan 3 pasien kelompok nikardipin dan ACE-Inhibitor oral. Kesimpulan, pada respon terapi kombinasi obat nikardipin dengan ACE-Inhibitor oral vs nikardipin dengan ARB oral mengunakan uji Indepent t-test, tidak terdapat perbedaan signifikan dalam menurunkan selisih tekanan darah sistolik (ACE-Inhibitor 57 mmHg (63,92%) vs ARB 59,68 mmHg (39,09%), p = 0,917, p >0,05), tekanan darah diastolik (ACE-Inhibitor 33,33 mmHg (42,57%) vs ARB 23,28 mmHg (26,74%), p = 0,566, p>0.05) dan MAP (ACE-Inhibitor 49,69% vs ARB 28,10%, p =0,139 > 0,05

    Studi perbandingan kombinasi nikardipin dan ACE-inhibitor dengan nikardipin dan ARB pada pasien hipertensi emergensi Rumah Sakit William Booth Surabaya

    Get PDF
    Hipertensi emergensi merupakan penyakit dengan peningkatan tekanan darah lebih besar dari 180/110 mmHg dengan adanya kerusakan organ. Target terapi yang harus dicapai pada pasien hipertensi emergensi adalah terjadinya penurunan rerata tekanan arteri atau Mean Arterial Pressure (MAP) dan tekanan darah. Kebanyakan pasien memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kombinasi nikardipin dan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor oral dengan nikardipin dan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) oral pada pasien hipertensi emergensi di Rumah Sakit William Booth Surabaya. Penelitian bersifat deskriptif dan analitik serta pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap penderita hipertensi emergensi dengan mendapatkan terapi kombinasi nikardipin dengan ACE-Inhibitor oral dan nikardipin dengan ARB oral di Rumah Sakit William Booth Surabaya selama bulan Januari-Juni 2018 sebanyak 28 pasien, terdiri dari 25 pasien kelompok nikardipin dengan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) oral dan 3 pasien kelompok nikardipin dan ACE-Inhibitor oral. Kesimpulan, pada respon terapi kombinasi obat nikardipin dengan ACE-Inhibitor oral vs nikardipin dengan ARB oral mengunakan uji Indepent t-test, tidak terdapat perbedaan signifikan dalam menurunkan selisih tekanan darah sistolik (ACE-Inhibitor 57 mmHg (63,92%) vs ARB 59,68 mmHg (39,09%), p = 0,917, p >0,05), tekanan darah diastolik (ACE-Inhibitor 33,33 mmHg (42,57%) vs ARB 23,28 mmHg (26,74%), p = 0,566, p>0.05) dan MAP (ACE-Inhibitor 49,69% vs ARB 28,10%, p =0,139 > 0,05
    corecore