227 research outputs found
KAJIAN EKSPERIMENTAL DINDING BATATON TERHADAP BEBAN LATERAL SIKLIK
Gempa yang belakangan ini sering terjadi di wilayah Indonesia banyak mengakibatkan kegagalan struktur, dimana persentase kerusakan terbesar adalah rumah-rumah sederhana berdinding bata atau batako. Rumah-rumah di Indonesia pada umumnya menggunakan bata dan batako sebagai bahan utama pembuatan dinding. Dalam pelaksanaanya seringkali kualitas strukturnya kurang memiliki kinerja yang memadai dalam menahan beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik berbagai macam dinding rumah tembokan.
Untuk mengetahui karakteristik model kerusakan dinding yaitu meliputi hubungan beban-simpangan, pola retak, kekakuan dan daktilitas, maka dalam penelitian ini digunakan dinding dengan ukuran 3000x3000x140 mm yang meliputi dinding tanpa bukaan (Wall Without Opening, WTO) dan dinding dengan bukaan (Wall With Opening, WWO) yang terbuat dari bahan bataton. Metode pembebanan dilakukan dengan beban bolak-balik untuk memodelkan beban gempa yang mengacu pada standar ACI 374.1-05 (American Concrete Institute).
Dari hasil penelitian, didapatkan Ppeak yang terjadi pada benda uji WTO sebesar 71,08 kN lebih besar 34,93 % dari benda uji WWO yaitu 46,25 kN. Simpangan yang terjadi pada saat Ppeak benda uji WTO sebesar 3,93 mm lebih kecil 30,69 % dari benda uji WWO yang memiliki simpangan sebesar 5,67 mm
ANALISIS DATA SEISMIK GELOMBANG PERMUKAAN PADA LAPISAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SASW (SPECTRAL ANALYSIS OF SURFACE WAVE)
Metode Spectral Analysis of Surface Wave (SASW) merupakan salah satu pengujian di lapangan yang tidak merusak, cepat, akurat dan ekonomis yang sedang dikembangkan penggunaannya dalam memperkirakan dan menilai kekuatan suatu struktur. Metode ini dibangun berdasarkan sifat perambatan gelombang rayleigh pada media yang berlapis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas perkerasan jalan menggunakan metode SASW pada jalan lama, baru dan jalan yang telah dioverlay. Metode SASW mengandung tiga bagian utama yaitu pengambilan data lapangan, analisis data spektrum untuk pembuatan kurva dispersi kecepatan gelombang Rayleigh terhadap panjang gelombang dan proses inversi untuk membentuk kurva kecepatan gelombang geser terhadap kedalamannya. Dari hasil analisis pada profil kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas terhadap kedalamannya pada perkerasan jalan baru, jalan lama dan jalan yang telah dioverlay diperoleh nilai kecepatan gelombang geser masing masing 685,5146 m/dt, 777,1562 m/dt dan 832,0904 m/dt. Sedangkan nilai modulus elastisitas masing masing 2678,177 Mpa, 5123,997 Mpa dan 3765,418 Mpa
Studi Eksperimental Kuat Lentur Baja Ringan Profil C Sebagai Komponen Rangka Atap
Cold frame is one of the alternatives to address the problem of the durability of the wood, but cold frame has a number of drawbacks, namely the high gravity, not easy in the manufacture of large span and require extra supervision strictly in its implementation and to make it. The purpose of this study is to analyze how big the power supple of profile C75.75.0,75 mild steel from three different products. Expect in this research, profile C-steel light can be used as a replacement of the roof frame of timber and concrete without overriding the power of the light steel profile C. From the results obtained as a result of the strong bending light steel C profile of each product. Powerful bending light steel profile C75.75.0,75 product Chi-Chi with span 1 m produced deflection of 14.7833 mm, the maximum load amounted to 86.8000 Kg and elastic tension of 1.0914 Kg/mm2, whereas in the span of 1.5 m with the same products and specifications the resulting deflection of 52.9533 mm, the maximum load of 80.0000 Kg and elastic tension of 1.0508 Kg/mm2. Powerful bending light steel profile C75.75.0,75 1 m span Truss with products generated deflection of 20.7600 mm, the maximum load amounted to 151.3333 Kg and elastic tension of 1.9512 Kg/mm2, whereas in the span of 1.5 m with the same products and specifications the resulting deflection of 43.6767 mm, the maximum load amounted to 126.3333 Kg and elastic tension of 1.4567 Kg/mm2. Powerful bending light steel profile C75.75.0 .75 product Kaso with span 1 m produced deflection of 21.0133 mm, the maximum load amounted to 164.0000 Kg and elastic tension of 2.1129 Kg/mm2, whereas in the span of 1.5 m with the same products and specifications the resulting deflection of maximum load 43.3333 mm amounted to 110.3333 Kg and elastic tension of 1.4379 Kg/mm2
Karakterisasi maltodekstrin dari pati umbi ganyong (Canna edulis Ker.), enthik (Colocasia esculenta L.) dan kentang hitam (Plectranthus rotundifolius) menggunakan metode hidrolisis enzimatis
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam jenis umbi lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan selain sebagai sumber pangan. Pengolahan umbi menjadi pati merupakan produk antara yang kemudian dapat dikembangkan menjadi berbagai macam produk, salah satunya adalah maltodekstrin yang pada penelitian ini dihasilkan dari proses hidrolisis pati dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik maltodekstrin yang dihasilkan dari pati umbi ganyong, entik dan kentang hitam dengan metode hidrolisis ezimatis meliputi rendemen, kadar air, nilai Dexstrose Equivalent (DE), derajat keasaman, kelarutan dan warna maltodekstrin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental deskriptif skala laboratorium dengan variabel sumber pati yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maltodekstrin dari entik menghasilkan rendemen dan kelarutan yang paling tinggi sebesar 90,8% dan 98,2% dengan nilai DE paling rendah sebesar 11,19. Maltodekstrin kentang hitam menghasilkan kadar air dan derajat asam terendah sebesar 4,6% dan 5,9%, sedangkan maltodekstrin ganyong menghasilkan warna yang lebih putih dibandingkan kedua sampel lainnya. Karakteristik maltodekstrin yang dihasilkan pada penelitian ini bisa menjadikan acuan produksi maltodekstrin yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
PEMANFAATAN SERBUK KAYU LOKAL KALIMANTAN DAN PASIR MAHAKAM SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BATAKO KOMPOSIT MORTAR SEMEN
Serbuk kayu adalah limbah organik yang merupakan bahan sisa hasil penggergajian yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai daerah penghasil kayu tentunya kalimantan memiliki limbah kayu yang cukup besar. Apabila hal ini tidak dicarikan solusi penanganannya tentunya akan menyebabkan masalah lingkungan, karena limbah gergaji membutuhkan ruang untuk pembuangan.
Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai bahan bangunan dengan memanfaatkan serbuk kayu yang memberikan hasil semakin besarnya penggunaan serbuk kayu pada campuran menjadikan bahan bangunan semakin lebih ringan, akan tetapi kekuatannya semakin rendah. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan batako yaitu dengan memberikan komposit pada lapisan luar keliling batako. Proses pembuatan batako terdiri dari dua tahapan, tahapan pertama dengan meletakan campuran beton ringan serbuk kayu, kemudian dilanjutkan dengan tahapan yang kedua yaitu dengan memberikan lapisan mortar semen dengan variasi ketebalan 2 cm, 3 cm dan 4 cm.
Hasil penelitian didapat kenaikan kuat tekan batako komposit mortar semen pada keliling batako dengan ketebalan mortar semen masing masing 2 cm, 3 cm dan 4 cm dihasilkan berturut-turut adalah 1,25 MPa, 1,56 MPa dan 1,94 MPa untuk batako serbuk kayu ulin, 0.91 Mpa, 1,26 Mpa dan 1,1 Mpa untuk batako serbuk kayu galam sedangkan untuk batako serbuk kayu kapur masing masing 0,42 Mpa, 0,78 Mpa, dan 0,93 Mpa. Berat jenis untuk untuk kayu ulin rata-rata adalah 362,6 kg, bataton kayu galam adalah 328,3 kg sedangkan untuk kayu kapur 308,7 kg
Optimasi Sifat Perpanjangan Putus Dan PRI (Plasticity Retention Index) Dalam Produksi Karetb Sheet Dengan Koagulasi Asap Cair=Optimization of Elongation at Break and PRI (Plasticity
Abstrak
Optimization of sheet (RSS) production using liquid smokes as coagulant was performed by Response Surface Methodology (RSM) for evaluating sheet physical properties resulted. This study was carried out to find optimum conditions of elongation at break and PRI of sheet, and compare optimum sheets to RSS I sampling from the company.
Research used RSM method conducted by three factors of Box-Behnken design. Three factors were investigated on liquid smokes are concentration of liquid smokes (Xa) 3.33 %, 5 %, and 10 %quantity (X2) 90 ml, 120 ml, and 150 mlcoagulation time (X3) 2, 4, and 6 hurs. Responses (Y) are physical properties tested. Latex volume of experiment 12.000 ml of dry rubber content(DRC) 13 %. Processing was done in PTPNIX Batujamus Plantation, and drying without smoking was done by cabinet dryer for 66 hours.
Data analysis by mathematic and statistic resulted optimum condition for elongation at break on liquid smokes concentration 4.45 % quantity 120.12 ml, and coagulation time 4,12 hours, gave prediction value 149.71 mm and experiment value 155.38 mm. Optimum condition for PRI on liquid smokes concentration 3.75 % quantity 145,2 ml and coagulation time 3.17 hours, resulted prediction value 64.19 and experiment value 71.39. By compared optimum sheet to RSS I sampling, showed that sheet produced by liquid smokes ot optimum condition simillar to RSS sampling of elongation at break and Plasticity Retention Index (PRI).
Keywords:liquid smokes - elongation at break - PRI - sheet -coagulant â RSM (Response Surface Methodology
Effect of Chitosan Coating Containing Active Agents on Microbial Growth, Rancidity and Moisture Loss of Meatball During Storage
Edible coatings based on chitosan were applied on meatball product in order to preserve quality during storages atambient and refrigeration temperatures. To improve its efficacy, chitosan coatings were incorporated with garlic oil0.2%, potassium sorbate 0.1 % and nisin 51,000 IU. The qualities of meatball assessed were total microbial growth, TBA value and percentage of moisture loss. All chitosan coatings suppressed microbial growth in meatball and strong- ly revealed when stored at refrigeration temperature. Incorporating garlic oil 0.2% into chitosan coating resulted in a greater reduction of rancidity level in meatball for both storages. Moisture loss of meatball was significantly reduced by all chitosan coatings and obviously shown when stored at refrigeration temperature
ANALISA STRUKTUR JEMBATAN PENDEKAT PULAU BALANG KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA (STUDI KASUS ANALISA KEKUATAN JEMBATAN SEGMEN III)
Perhitungan analisa struktur Jembatan pendekat Pulau Balang Kabupaten Penajam Paser Utara ini merupakan perhitungan dari segi kekuatan pada struktur atas (PCI girder) dan struktur bawah ( pilar dan fondasi). Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada dengan menggunakan dimensi, penulangan, mutu bahan, serta kondisi tanah di lingkungan sekitar lapangan yang sesuai dengan perencanaan asli di lapangan didapatkan bahwa struktur atas (PCI girder) dan struktur bawah (pilar K4 dan fondasi tiang bor pile) Jembatan Pendekat Pulau Balang segmen III telah memenuhi syarat keamanan dan layak untuk digunakan
EVALUASI STRUKTUR GEDUNG KPKNL BONTANG DAN METODE PERBAIKANNYA
Kondisi tanah rawa yang ada di sebagian wilayah Kalimantan Timur, membuat perencana harus memperhitungkan dengan matang pondasi yang akan dipergunakan. Kesalahan dalam merencanakan sebuah pondasi dapat menyebabkan kerusukan yang disebabkan karena penurunan gedung. Gedung KPKNL Bontang merupakan salah satu gedung yang mengalami kerusakan akibat adanya penurunan gedung. Sebagian gedung mengalami kerusakan, baik kerusakan struktur maupun kerusakan arsitektural. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa penyebab utama kerusakan gedung, menentukan keamanan pemanfaatan gedung dan mendapatkan solusi metode perbaikannya. Penelitian ini dilakukan melalui evaluasi kerusakan struktur eksisting bangunan gedung yang di awali dengan survey lapangan dan pengujian pada gedung KPKNL Bontang untuk mendapatkan kekuatan tekan beton aktual dan jumlah tulangan yang terpasang dalam elemen struktur di lapangan. Dari data yang didapatkan di lapangan kemudian dilakukan permodelan 3 dimensi menggunakan software SAP V .14. dan analisa struktur untuk mementukan tingkan keamanan gedung dan menentukan metode perbaikan yang akan dipergunakan. Dalam penilaian ini, gedung Cipta dievaluasi berdasarkan persyaratan struktur rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Hasil analisis menunjukkan bahwa gedung KPKNL Bontang telah mengalami penurunan yang disebabkan karena kesalahan dalam perencanaan pondasi dalam, sehingga perlu dilakukan perkuatan pada pondasi untuk mencegah penurunan lebih dalam. Sedangkan untuk struktur atasnya masih mampu untuk menahan beban rencana
- …