17 research outputs found
MENGENALI DIRI KUNCI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA IKOPIN ASAL PAPUA DALAM MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
Bidang pendidikan pada semua jenjang terdampak oleh Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19) karena diberlakukannya program Pembatasan Sosial Berskala Besar yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Kondisi Pandemi ini menjadikan Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PIBI) yang bertanggung jawab pada pembinaan mahasiswa Ikopin asal Papua dan tinggal di Asrama PIBI harus memiliki program yang dapat membuat binaannya tetap semangat mengikuti proses pembelajaran dan memiliki aktivitas dalam mengisi waktu pada masa libur panjang. Mahasiswa Ikopin asal Papua masih dalam proses adaptasi dalam berinteraksi pada saat kegiatan perkuliahan maupun pergaulan dengan teman lainnya. Interaksi lebih sering berlangsung dengan teman yang berasal dari daerah yang sama. Hal ini dapat menyebabkan proses akulturasi tidak berjalan dengan baik, sehingga proses adaptasi para mahasiswa Papua tidak dapat berjalan cepat dan berpotensi menghambat kemajuan proses belajarnya. Untuk menunjang proses adaptasi itu dalam masa PSBB, PIBI merancang program-program pelatihan yang didasarkan pada kebutuhan para mahasiswa asal Papua baik untuk softskill maupun hardskill yang dapat menjadi stimulus untuk membuat mereka memiliki kepercayaan diri dan mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki. Pengembangan potensi diri mampu dilakukan jika individu mengenali konsep dirinya sehingga dapat mengembangkan konsep diri positif. Metode pelatihan dilakukan dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk mengenali dirinya dan harapannya baik melalui teori, diskusi, permainan (games), bermain peran (role play), dan menonton serta menganalisis film tentang dampak mengkonsumsi alkohol. Peserta berpartisipasi aktif dalam setiap sesi dan berakhir dengan kesepakatan untuk membuat media sosialisasi tentang ajakan untuk menghindari aktivitas-aktivitas negatif
Fungsi Komunikasi Edukasi Manajemen Pariwisata Regional-Internasional Dengan Learning by Doing bagi Anggota Bhakti Wanita Ikopin (BWI)
Fungsi Komunikasi Edukasi Manajemen Pariwisata Regional-Internasional
Dengan Learning by Doing bagi Anggota Bhakti Wanita Ikopin (BWI)
One of the instrumental communication functions is to educate. It means that the messages as well as the method conveyed are to make the receivers - the members of Bhakti Wanita Ikopin (BWI) - understand and practise them at once. For this activity, Communication of Regional β International Tourism Management becomes the main message. Because the purposes of the activity were to broaden knowledges and to enrich experiences of tourist destinations, accommodation, transportation system, communication system, culinary, and cultures, etc; they chose Singapore and Malaysia as their tourist destinations. In this case the writer determined to encourage the participants to have willing in managing the travelling activities independently without travel agent service. Using learning by doing or experiential learning method, the activity was initiated in two weeks by planning all elements, then conducting the travelling for a week, and last but not least evaluating the travelling program. During the whole activities, the participants were able to plan, and to implement all plannings pretty well not to mention having fun in every destination
Dinamika Kelompok, Sinergitas dan Motivasi Mencapai Target Usaha Tenan Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PiBi)
Perancangan program pelatihan yang efektif merupakan suatu keniscayaan dalam suatu kegiatan pelatihan. Pelatihan harus didesain dengan seksama dan dengan mempertimbangkan aktivitas, tujuan, target luaran yang ingin dicapai, metode dan juga peserta. Salah satu dari aktivitas pelatihan adalah Dinamika Kelompok yaitu kegiatan yang akan dapat menciptakan suasana kondusif dan dinamis di antara peserta ataupun dengan pelatih sekaligus dengan panitia penyelenggara selama program pelatihan berlangsung. Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PiBi) menyelenggarakan program pelatihan bagi para tenannya yang mendapatkan fasilitas dari Program Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Para tenan tersebut adalah para pengusaha yang bergerak dalam ragam usaha seperti makanan, minuman, pakaian, asesoris dan lain sebagainya. Dengan latar belakang yang berbeda tersebut tentu menjadi penting bagi penyelenggara pelatihan untuk merancang kegiatan yang kondusif sehingga akan efektif dalam mencapai target. Kegiatan Dinamika Kelompok yang dilakukan dalam pelatihan tersebut dimulai dengan pembagian kelompok dengan cara mencari peserta yang memiliki karakter yang sama melalui suatu gambar. Setelah kelompok terbentuk maka untuk membangun sinergi dan komitmen di antara mereka diperlukan komunikasi sehingga mereka akan mampu saling memotivasi untuk tetap konsisten dan berkomitmen serta terus semangat dalam mengembangkan usahanya
Event Management Praktik Lapang Mahasiswa Universitas Koperasi Indonesia di Daerah Istimewa Yogyakarta
Learning process for seventh semester students of Ikopin University is conducted both classical and field classes. One of the field activity classes named Praktik Lapang (Cooperative Field Practice) is organized by the university committee consisted of the all rank academic officials. Praktik Lapang as a formal education activity is managed by considering the aspects of event management. All activities are based on the Term of Reference (ToR) designed by the committee consisting of activity background, aims and objectives, theme, budget, venues, personnels, as well as the steps of activities. In 2023 there were 369 participants β divided into 65 groups - had the opportunity to get involved in 65 cooperatives of Daerah Istimewa Yogyakarta Province. They conducted various activities for one month as designed by board of cooperative as well as by the university, such as participating in cooperative activities both business and administration stuffs, then writing the report of the activity. As the students who study cooperative they also must become cooperative extension agents to the society and also promote Ikopin University to some high schools there. While conducting the programs, the counselor monitored each group on the site and there was also a counselor for guiding report writing. During the main activities the students could learn more about small business, culture and tourism in Yogyakart
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERKOPERASIAN BAGI KUMKM DI KEPULAUAN TANIMBAR PROVINSI MALUKU
Dengan maksud dan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman secara utuh tentang perkoperasian dan kewirausahaan bagi peserta agar dapat menjadi bekal peserta dalam mempraktekkannya, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Maluku memfasilitasi pendidikan dan pelatihan program Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. Pelatihan selama empat (4) hari ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa dengan teknik icebreaking, games, role play, ceramah dan diskusi untuk menyampaikan materi tentang (1) Kapita Selekta Undang-Undang No 25 Tahun 1992; (2) Nilai, Prinsip dan Jati Diri Koperasi; (3) Pembuatan Anggaran Dasar Koperasi dan Penyelenggaraan Rapat Anggota/RA; (4) Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Koperasi; (5) Organisasi Koperasi; (6) Pembuatan Rencana Kerja/RK dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi/RAPBK; (7) Manajemen Koperasi; (8) Kewirausahaan; dan (9) Kebijakan Pemberdayaan KUMKM. Pemahaman peserta terhadap materi menunjukkan perbedaan yang dikarenakan latar belakang peserta dalam keterlibatan mereka dalam perkoperasian dan kewirausahaan. Kondisi ini memunculkan beberapa konsekuensi terutama pada pencapaian target pelatihan; sehingga perlu diajukan saran untuk kegiatan tahapan berikutnya untuk memilah peserta berdasarkan jangka waktu keterlibatan dalam bidang koperasi maupun UMKM secara spesifik
Pembekalan Sarjana Manajemen Penggerak Koperasi Utusan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang
Sebagai salah satu upaya agar sarjana baru yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah Bengkayang siap berkarya nyata di tempat asalnya dalam menginisiasi atau mengembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah, Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi para sarjana baru tersebut. Topik-topik yang menjadi bahan pembekalan berkaitan dengan perkoperasian, manajemen bisnis, manajemen pemasaran, manajemen komunikasi bisnis dan penyuluhan, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Materi-materi untuk topik-topik tersebut diberikan dengan metode presentasi dari para sarjana baru kepada teman-temannya sebagai audiensnya dengan difasilitasi oleh fasilitator begitu juga dengan metode bimbingan teknis tentang Badan Usaha Milik Desa. Pada dasarnya kegiatan pembekalan ini menjadikan para sarjana baru tersebut memahami apa yang harus dilakukan ketika memberikan penyuluhan dari mulai melakukan persiapan aspek mental (psikologis), penampilan, materi, dan metode yang efektif
Pelatihan Perkoperasian bagi Anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Urgensi Komunikasi dalam Pengembangan Koperasi
Cooperative is an organization that has the principle of members, for members, and by members. This statement clearly implies how the active participation of members is a force in the success of all aspects of cooperatives. The core aspects of cooperatives are aspects of human resources, business aspects, and cooperative capital aspects. In carrying out all its activities, cooperativesrequire the synergy of members, administrators, and supervisors of cooperatives. Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah (KPPD) with a total of 10,214 members regularly organizes member education activities as an implementation of cooperative values. The effort to increase members' understanding of cooperatives related to Cooperative Business Development was conducted on 26-28 August 2022, at the Royal Safari Garden Hotel-Bogor. One of the topics discussed is the Urgency of Communication in the Development of Cooperatives. The training was using presentation techniques, group discussions, and games. These techniques are carried out in accordance with the objectives of the training to provide information as an effort to increase member understanding, encourage members to actively respond to questions, and be actively involved in training sessions. This method was chosen based on the condition of the trainees who came from different government agencies and did not know each other. During the material delivery activity, the participants interacted by doing work games and group discussions. Active participants are selected by the presenters to be submitted to the training committee which would consider them for acceptance reward during the closing ceremony
Bimbingan Teknik Presentasi Bagi Manajer Koperasi Jasa Keuangan Kabupaten Bandung
Bimbingan teknik sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pesertanya menjadi suatu program yang diharapkan untuk tidak sekedar mentransfer informasi tapi memampukan peserta untuk mengaplikasikannya. Bimbingan teknik merupakan metode agar pengetahuan begitu pula keterampilan sumber daya manusia dapat meningkat sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Dinas Koperasi Kabupaten Bandung menginventarisir permasalahan kompetensi sumber daya manusia koperasi sehingga dianggap masih perlu untuk memberikan pembinaan kepada koperasi-koperasi tersebut berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki para pengurus dan manajer koperasi. Pemilihan peserta bimbingan teknik yaitu para manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK) didasarkan pada sebagian besar koperasi memiliki unit simpan pinjam. Pertimbangan materi mengacu pada materi-materi yang menjadi topik dalam bimbingan teknik dan uji kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Perkoperasian sebanyak 11 topik; di mana salah satunya adalah materi Melakukan Presentasi. Metode bimbingan teknik dalam sesi materi Melakukan Presentasi dilaksanakan dengan memberikan paparan secara teoritis dan teknis, kemudian secara berkelompok peserta membahas dan menyusun bahan presentasi untuk kemudian dipresentasikan oleh perwakilan dari kelompok masing-masing. Ulasan diberikan oleh para peserta dan fasilitator untuk menjadi masukan (feedback) bagi peserta agar mampu melakukan presentasi yang tepat jika harus menyampaikan gagasannya kepada publiknya baik pengurus, karyawan maupun anggota dan masyarakat umum lainnya.  
Bimbingan Teknik Kepemimpinan Agile Bagi Mahasiswa Papua Calon Wirausaha
Agen perubahan (agent of change) melekat pada diri mahasiswa begitu pula kepada mahasiswa yang berasal dari Papua dan penerima beasiswa dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Perubahan dimaknai sebagai kondisi menjadi lebih baik; dan untuk mengubah suatu kondisi menjadi lebih baik tersebut menuntut sejumlah kompetensi. Program pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2022 merupakan suatu upaya yang disediakan Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PiBi) bagi para mahasiswa penerima beasiswa tersebut dalam meningkatkan kompetensi yang diperlukan pada saat mengelola suatu organisasi, lembaga atau usaha sendiri terutama jika mereka telah lulus. Kegiatan untuk mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Koperasi Indonesia ini dikaitkan dengan kegiatan Sosialisasi Dan Restrukturisasi Organisasi Ikatan Mahasiswa Beasiswa Tujuh Suku (Imabetus). Salah satu materi yang diberikan adalah Leadership atau Kepemimpinan. Karena kegiatan berkaitan dengan program restrukturisasi organisasi kemahasiswaan maka penyampaian materi dilaksanakan dengan metode yang dapat menambah aspek pengetahuan dan kesadaran serta keinginan untuk menerapkannya seperti ice breaking, pemaparan materi dan diskusi serta bermain peran (role play). Mahasiswa yang menjadi peserta ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh sesi kegiatan yang dirancang oleh pemateri.