1 research outputs found

    KEANEKARAGAMAN HASIL TANGKAPAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (Bottom Gill Net) 2 INCHI DI KELURAHAN KAMPUNG NELAYAN KECAMATAN TUNGKAL ILIR

    Get PDF
    Ada enam alat tangkap yang biasa digunakan nelayan di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu sondong, jaring insang (gill net), togok, trawl, rawai dan bubu, dengan hasil tangkapan yang beranekaragam. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman hasil tangkapan menggunakan alat tangkap Bottom gill net (jaring insang dasar) 2 inchi di Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir. Penelitian dilakukan dengan metode survei dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak 10% dari 50 nelayan menjadi 5 orang nelayan selama 10 kali penangkapan. Data yang dihimpun meliputi total hasil tangkapan, jenis ikan, berat ikan, dan ukuran tangkapan untuk menganalisis komposisi jenis, indeks keseragaman, indeks keanekaragaman, dan indeks dominansi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat sebanyak 9.772 ekor dengan komposisi terdiri dari 9 spesies yaitu ikan Kurau (E. tetradactylum), ikan Gulamah (Johnius trachycephalus), ikan Lomek (Harpodon nehereus), ikan Baji-baji (Grammoplites scaber), ikan Selangat (Anodontostoma selangkat), ikan Lidah (Cynoglossus lingua), ikan Biang (Setipinna breviceps), ikan Duri (Hexanematichthys sagor) dan ikan Malung (Gnathopis nystromi). Hasil tangkapan tertinggi yaitu ikan Lomek sebanyak 3.447 ekor dan hasil tangkapan terendah yaitu ikan baji-baji sebanyak 129 ekor. Indeks keseragaman bernilai 0,79, indeks keanekaragaman bernilai 1,74, dan indeks dominansi sebesar 0,23.Ada enam alat tangkap yang biasa digunakan nelayan di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu sondong, jaring insang (gill net), togok, trawl, rawai dan bubu, dengan hasil tangkapan yang beranekaragam. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman hasil tangkapan menggunakan alat tangkap Bottom gill net (jaring insang dasar) 2 inchi di Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir. Penelitian dilakukan dengan metode survei dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak 10% dari 50 nelayan menjadi 5 orang nelayan selama 10 kali penangkapan. Data yang dihimpun meliputi total hasil tangkapan, jenis ikan, berat ikan, dan ukuran tangkapan untuk menganalisis komposisi jenis, indeks keseragaman, indeks keanekaragaman, dan indeks dominansi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat sebanyak 9.772 ekor dengan komposisi terdiri dari 9 spesies yaitu ikan Kurau (E. tetradactylum), ikan Gulamah (Johnius trachycephalus), ikan Lomek (Harpodon nehereus), ikan Baji-baji (Grammoplites scaber), ikan Selangat (Anodontostoma selangkat), ikan Lidah (Cynoglossus lingua), ikan Biang (Setipinna breviceps), ikan Duri (Hexanematichthys sagor) dan ikan Malung (Gnathopis nystromi). Hasil tangkapan tertinggi yaitu ikan Lomek sebanyak 3.447 ekor dan hasil tangkapan terendah yaitu ikan baji-baji sebanyak 129 ekor. Indeks keseragaman bernilai 0,79, indeks keanekaragaman bernilai 1,74, dan indeks dominansi sebesar 0,23
    corecore