9 research outputs found
Perhitungan Flowrate Quench Air Optimum Pada Sistem Thermal Oxidizer Di Lapangan Singa Lematang Asset PT Medco E&p Indonesia
Thermal oxidizer (TOx) merupakan salah satu sistem pada lapangan gas yang berfungsi untuk mengoksidasi waste gas.Sistem ini sangat penting apabila sistem ini terganggu maka dapat mengganggu keseluruhan sistem pada centralprocessing plant di PT Medco E&P Lematang. Temperatur TOx dalam kondisi normal berada pada temperature Β±1600oF, sedangkan batas atas temperatur maksimum TOx berada pada temperatur1900 oF. Kondisi ini disebut dengankondisi high high. Apabila TOx mencapai kondisi high high maka keseluruhan sistem TOx akan mati. Pada sistem TOxquench air berperan dalam mendinginkan flue gas hasil pembakaran. Sehingga dibutuhkan flowrate quench air yangsesuai untuk menjaga kondisi temperatur TOx. Penulis membuat beberapa simulasi perhitungan berdasarkan dataharian dari digital control system. Dari simulasi ini didapatkan besarnya flowrate quench air optimum untuk menjagakondisi TOx dalam keadaan normal adalah sebesar 19,094 lb/hr
Analisis Sistem Backheo β Dump Truck Pada Tambang Batu Granit Di PT. Trimegah Perkasa Utama Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau
PT.Trimegah Perkasa Utama memiliki sasaran produksi sebesar 220.000 ton/bulan. Alat mekanis terdiri dari 2 unit backhoe cat 375 L berkapasitas 6 m3 yang dikombinasikan dengan 5 unit dump truck Cat 740 dengan kapasitas munjung 30 m3 dan 3 unit dump truck Volvo A35E dengan kapasitas munjung 30 m.3.Produksi nyata yang dihasilkan oleh kombinasi kerja alat mekanis tersebut sebesar 180.760 ton/bulan, sedangkan perhitungan produksi teoritis yang dihasilakan oleh alat mekanis sebesar 211.109 ton/bulan.Untuk memenuhi sasaran produksi perbulannya, dilakukan kajian terhadap waktu kerja efektif. Waktu kerja efektif yang ada masih memungkinkan untuk dilakukan peningkatan dengan memperkecil atau menekan adanya waktu hambatan yang dapat dihindari. Dengan menekan waktu hambatan yang dapat dihindari, maka akan menyebabkan peningkatan efisiensi kerja. Produksi yang dapat dihasilkan oleh alat gali-muat dan alat angkut setelah dilakukan perbaikan waktu kerja adalah sebesar 224.752 ton/bulan untuk alat mekanis yang dioperasikan. Dari perhitungan Match Factor terhadapa kombinasi kerja didapat nilai sebesar 0,72 β 0,83 (MF <1), yang berarti faktor kerja alat gali-muat lebih rendah dari faktor kerja alat angkut. Dengan upaya tersebut di peroleh produksi alat mekanis yang mampu memenuhi sasaran produksi yang telah ditetapkan yaitu 220.00 ton/bulan
Estimasi Titik Impas Kadar Bijih Tembaga Per Ton Produksi Pada Penambangan Bawah Tanah Di Tambang Doz PT. Freeport Indonesia - Papua
Penentuan titik impas kadar bijih banyak digunakan untuk menuntun kegiatan perencanaan dan kegiatan operasi penambangan agar dapat lebih ekonomis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi berapa besar kadar bijih tembaga minimum per ton produksi yang memberikan nilai setimbang (impas) berdasarkan kriteria serta pengembangan simulasi sederhana dengan menggunakan program komputer praktis melalui pendekatan cash flow. Tambang bawah tanah (TBT) DOZ sebagai tempat penelitian menggunakan metode block caving guna menambang cadangan bijih tembaga. Kapasitas produksi tertinggi dicapai pada tahun 2010 ( 80ktpd). Kapasitas produksi rata-rata adalah 45Ktpd dengan kadar tembaga 0,90%Cu dan emas 0,69 g/t Au. Rencana target produksi tahun 2013 adalah 26,83 juta ton bijih (73Ktpd) dengan kadar bijih tembaga 0,67%Cu dan emas 0,65g/t Au. Total biaya produksi DOZ yang di tergetkan adalah 4,48/ton bijih.Kadar aktual bijih hasil sampling lapangan adalah 0,48%Cu dan emas 0,80g/t Au dengan besar cadangan 12,96 juta ton bijih. Berdasarkan kriteria asumsi, maka hasil perhitungan titik impas kadar adalah 0,43%Cu. Adapun hubungan antara biaya produksi terhadap titik impas kadar adalah kuat dengan koefisien korelasi r = 1; jadi berdasarkan data ini benar bahwa variabel biaya penambangan sangat mempengaruhi besar titik impas kadar, terbukti
Analisa Teknis Mine Dewatering Terhadap Rencana Tiga Tahun Penambangan Hingga Tahun 2016 Di Pit Blok Barat PT Muara Alam Sejahtera Kabupaten Lahat
PT. Muara Alam Sejahtera adalah Perusahaan yang bergerak di industri pertambangan batubara yang aktivitas penambangannya menggunakan sisitem open pit. Berdasarkan rencana penambangan tiga tahun hingga tahun 2016 Perusahaan akan memperluas permukaan kerja tambang dan memperdalam elevasi pit bottom dari 20 mdpl mejadi 0 mdpl.Hal ini akan sangat potensial untuk terjadinya banjir atau genangan air dikarenakan metode penambanganya yang open pit membentuk cekungan. Untuk mencegah terjadinya banjir di permukaan kerja tambang yang dapat menurunkan rencana produksi, maka dibutuhkan penanggulangan air yang telah masuk ke tambang tanpa melakukan Perubahan design dengan menggunakan metode mine dewatering dengan menganalisa air yang masuk ketambang terhadap kapasitas pompa DnD 200 -5Hx. Tujuanya agar air yang dipompakan keluar tambang dapat mengeringkan permukaan kerja tambang dan menghambat terjadinya banjir serta penurunan produksi. Total debit air maksimum yang masuk ke tambang hingga periode umur tambang berlangsung adalah 320.912,1 m3/bulan. Dengan rencana volume sump hingga tahun 2016 adalah 21.070 m3 maka durasi sump dapat penuh terisi air hujan maksimum adalah 3,38 jam. Rencana penggunaan pompa DnD 200 β 5Hx dengan debit aktual 750 m3/jam, head total 102,78 m, dan daya pompa 357,56 kW. Agar air yang keluar maksimum dapat mengeringkan sump maka dibutuhkan pemompaan selama 427,88 jam dan apabila pompa dapat bekerja maksimal 18 jam/hari maka lama pemompaan 24 hari. Rencana penambangan PT. Muara Alam Sejahtera hingga tahun 2016 tidak akan terhambat oleh air tambang jika pompa DnD 200-5Hx dapat berkerja secara optimal
Kajian Teknis Pengupasan Tanah Penutup Di Tambang Banko Barat Pit 3 Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Upte
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk memiliki salah satu lokasi WIUP di Banko Barat Pit 3 Barat yang melakukan penambangan menggunakan sistem shovel dan truck. Alat mekanis yang dipergunkan untuk melakukan pengupasan tanah penutup berupa bulldozer cat D9R, excavator Cat 385C, dan dump truck Cat 773E yang memiliki produktivitas secara teoritis dan nyata teoritis yang berbeda. Dengan melakukan perbaikan efesiensi kerja yaitu mengurangi waktu hambatan maka efesiensi kerja yang ada dilapangan 0,76 dapat ditimgkatkan menjadi 0,83 sehingga produktivitas nyata teoritis dapat dioptimalisasi. Untuk produktivitas teoritis bulldozer D9R sebesar 1.028,58 BCM/jam, nyata teoritis 677,95 BCM/jam dan setelah dioptimalisasi menjadi 740,38 BCM/jam. Produktivitas excavator Cat 385C secara teoritis 429,66 BCM/jam, nyata teoritis 361,19 BCM/jam dan setelah dioptimalisasi menjadi 394,45 BCM/jam. Produktivitas dump truck Cat 773E dengan jarak angkut 1,3 Km secara teoritis 103,62 BCM/jam, nyata teoritis 69,68 BCM/jam dan setelah optimalisasi menjadi 76,14 BCM/jam, jarak angkut 1,4 Km secara teoritis 99,34 BCM/jam, nyata teoritis 69,51 BCM/jam dan setelah optimalisasi menjadi 75,92 BCM/jam, jarak angkut 1,5 Km secara teoritis 95,40 BCM/jam, nyata teoritis 67,07 BCM/jam dan setelah dioptimalisasi sebesar 73,16 BCM/jam
Analisis Perbandingan Kualitas Batubara Te-67 Di Front Penambangan Dan Stockpile Di Tambang Air Laya PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Tanjung Enim Sumatera Selatan
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. merupakan salah satu Perusahaan tambang batubara. Batubara yang ditumpuk di stockpile berasal dari beberapa front yang berbeda tetapi dengan nilai kalori yang sama. Permasalahan yang timbul dari kualitas batubara ini adanya komplain dari pihak konsumen terhadap kualitas batubara yang menyimpang dari kesepakatan standar kualitas batubara yang telah ditentukan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kualitas pada batubara yang ada di front dan stockpile untuk mengetahui bagaimana kualitasnya dan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab penyimpangan kualitas batubara tersebut sehingga dapat dilakukan upaya untuk mengatasi penyimpangan kualitas batubara. Adapun salah satu penyimpangan yang terjadi pada batubara TE-67 yaitu Calorivic Value mengalami penurunan sebesar 271 Kcal/kg, Total Sulfur mengalami kenaikan sebesar 0,20 %, Ash Content mengalami kenaikan sebesar 1,40 %, Total Moisture mengalami kenaikan sebesar 1,20 %. Terjadinya penyimpangan kualitas batubara ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut, kondisi sampling yang tidak baik, aktivitas penambangan, ukuran batubara yang tidak seragam, fine coal akibat proses penanganan, dan penanganan batubara di stockpile. Hal ini yang harus dipantau dan dievaluasi terhadap penyimpangan kualitas batubara yang terjadi. Sehingga jika terjadi penyimpangan yang signifikan kita mengetahui penyebabnya dan dapat melakukan antisipasi untuk mengurangi penyimpangan tersebut