3 research outputs found

    Potensi Wisata Jogja Planning Gallery

    Get PDF
    Jogja Planning Gallery merupakan salah satu destinasi wisata baru yang akan dibangun tahun 2024. Wisata ini menawarkan gambaran Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, hingga prediksi masa depan, terutama sejarah dan filosofi Yogyakarta dan bangunan Jogja Planning Gallery tersebut. Destinasi yang masih dalam pengerjaan ini belum memberikan hasil bagaimana ketertarikan dan minat wisatawan terhadap Jogja Planning Gallery. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi wisata Jogja Planning Gallery. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptiif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep bangunan dan atraksi di Jogja Planning Gallery menjadi wisata potensial karena belum pernah ada sebelumnya terutama di Yogyakarta. Bangunan Jogja Planning Gallery memiliki filosofi dan maknanya sendiri, sedangkan isi dari bangunan tersebut menawarkan sejarah dan perencanaan pengembangan Yogyakarta dari masa lalu hingga masa depan sehingga tampilannya akan menggunakan teknologi tinggi. Bangunan ini juga menyediakan ruangan-ruangan untuk pameran dan panggung untuk pentas seni dan budaya. Secara keseluruhan, keberadaan Jogja Planning Gallery juga memenuhi 4A yaitu attraction, accessibility, amenity, dan ancillary yaitu destinasi wisata yang unik dan menarik, kemudahan akses karena terletak di Malioboro sebagai ikon Yogyakarta, dukungan fasilitas yang diperlukan wisatawan seperti hotel dan tempat makan, serta berbagai fasilitas pendukung yang dapat dimanfaatkan wisatawan

    PENERAPAN KODE ETIK PARIWISATA PADA DESA WISATA DI YOGYAKARTA UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

    No full text
    Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan kode etik pariwisata desa wisata di Yogyakarta untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan dalam rangka memenuhi Sustainability Development Goals (SDGs). Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dianalisis menggunakan teknik Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 desa wisata yaitu Sidorejo, desa wisata Iklim Karangtanjung, desa wisata Kampung Flory, desa wisata Kadisobo II Sleman, dan desa wisata Kalurahan Madani Tepus (Dewi Kampus) telah menerapkan 9 (sembilan) kode etik pariwisata dari 10 pasal yaitu kontribusi pariwisata terhadap saling pengertian dan rasa hormat diantara masyarakat, pariwisata sebagai wahana pemenuhan individu dan kolektif, faktor dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan, pengguna warisan budaya umat manusia dan kontributor peningkatan dalam pariwisata, kegiatan pariwisata yang bermanfaat bagi negara dan komunitas tuan rumah, kewajiban pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata, hak atas pariwisata, kebebasan pergerakan wisatawan, hak-hak pekerja dan pengusaha di industri pariwisata, sedangkan Implementasi prinsip-prinsip Kode Etik Global untuk Pariwisata belum sepenuhnya terealisasi. Hal yang belum dipenuhi adalah fasilitas penukaran uang karena jangkauan wisatawan masih lokal. Selain itu juga belum ada investor maupun pengusaha yang menanam modal di desa wisata sehingga pendanaan untuk pengembangan desa wisata masih mengandalkan pemasukan dari wisatawan dan pemerintah setempat

    Strategi Bersaing Hotel Grand Rohan Jogja dalam Jasa Akomodasi Berbasis Syariah

    No full text
    The purpose of this study is to analyze the implementation of sharia and the competitive strategy carried out by Grand Rohan Jogja, as well as efforts to overcome the various obstacles it faces. The research method uses a qualitative method of interviews which are analyzed using Miles and Huberman. The results obtained show that Hotel Grand Rohan Jogja applies principles and orientations that refer to the company's vision and mission and obtained halal certification from MUI on April 26, 2018. The competitive strategy of Hotel Grand Rohan Jogja prioritizes human resources and management by always improving performance, attitude, as well as sharia. Operations tailored to event predictions and room requests. Financial management with annual and monthly planning is prepared once a year, while marketing uses offline and online channels. Hotel Grand Rohan Jogja employees maintain friendliness and courtesy, promote offers that are not made by competitors, such as the All You Can Eat promo menu and spacious rooms for meetings/events, offer a varied menu of choices (western, Indonesian, Chinese food), 5 daily prayer calls, and Tahajud & Sahur Call. Grand Hotel Jogja also follows the government's policy, namely CHSE certification as a guarantee of security and comfort for visits and implementing health protocols.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan syariah dan strategi bersaing yang dilakukan Grand Rohan Jogja, serta upaya mengatasi berbagai kendala yang dihadapinya. Metode penelitian menggunakan kualitatif melalui wawancara yang dianalisis menggunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Hotel Grand Rohan Jogja menerapkan asas dan orientasi yang mengacu pada visi dan misi perusahaan serta memperoleh sertifikasi halal dari MUI pada tanggal 26 April 2018. Strategi bersaing Hotel Grand Rohan Jogja mengedepankan SDM dan manajemen dengan selalu melakukan perbaikan kinerja, attitude, maupun syariahnya. Operasional disesuaikan prediksi event dan permintaan kamar. Manajemen keuangan dengan perencanaan tahunan dan bulanan disusun setahun sekali, sedangkan pemasaran menggunakan channel offline maupun online. Karyawan Hotel Grand Rohan Jogja mempertahankan keramahan dan kesopanan, mempromosikan penawaran yang tidak dilakukan pesaing, seperti menu promo All You Can Eat dan ruang luas untuk pertemuan/event, menawarkan menu pilihan variatif (Western, Indonesia, Chinese food), azan sholat 5 waktu, dan Tahajud & Sahur Call. Grand Hotel Jogja juga mengikuti kebijakan pemerintah yaitu sertifikasi CHSE sebagai jaminan keamanan dan kenyamanan kunjungan dan menerapkan protokol kesehatan
    corecore