20 research outputs found

    Analisis Daya Dukung Lingkungan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat

    Get PDF
    Analisis daya dukung lahan pertanian tanaman pangan sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan lahan pertanian dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan penduduk di suatu daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai daya dukung lahan pertanian pangan di Kabupaten Kubu Raya dan berguna dalam perencanaan pembangunan serta memberikan gambaran mengenai hubungan antara penduduk, penggunaan lahan, dan lingkungan. Mengetahui daya dukung  dari suatu lahan berfungsi untuk memberikan gambaran berbagai kemungkinan yang dapat terjadi atau memperkirakan tingkat kebutuhan penduduk yang disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai daya dukung lahan pertanian pangan di wilayah Kabupaten Kubu Raya sehingga nantinya bermanfaat dalam penyelesaian masalah rendahnya daya dukung lahan pertanian tanaman pangan. Untuk menentukan daya dukung lahan pertanian tanaman pangan perlu mempertimbangkan beberapa parameter seperti jumlah penduduk, luas lahan panen, dan hasil panen atau hasil produksi lahan pertanian per hektar per tahun. Data sekunder didapatkan dari dinas terkait seperti luas panen tanaman per kapita, luas lahan untuk swasembada pangan, daya dukung lahan, proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan pangan beras per kapita, produksi lahan rata-rata per hektar. Hasil Penelitian ini berupa tingkat daya dukung lahan, jumlah penduduk optimal dan proyeksi kebutuhan lahan pertanian

    Analisis Data Meteorologi Untuk Input Data Software AERMOD VIEW

    Get PDF
    Suatu keadaan dimana kualitas udara menurun dan terkontaminasi zat, dan apabila zat tersebut berbahaya maupun tidak berbahaya yang menyebebkan gangguan kesehatan manusia disebut pencemaran udara. Salah satu jenis pencemar yang sangat perlu diperhatikan yaitu pencemaran udara akibat pengoperasan mesin seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). PT. X merupakan perusahaan yang menggunakan pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara dan solar untuk pengoperasian pabrik. Akibat pengoperasian PLTU menghasilkan beberapa gas buang seperti, Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Partikulat (PM) dan Merkuri (Hg). Untuk mengetahui pola sebaran dari cerobong asap dapat menggunakan software Aermod View dan diperlukan pengolahan data pada Aermap. Tujuan penelitian ini yaitu analisis data meteorologi untuk input software Aermod View. Data yang diperoleh yaitu data sekunder dari website https://www.ogimet.com/ dan htts://mesonet.agron.iastate.edu/ untuk data meteoroogi yang terdiri dari data arah angin, kecepatan angin, ketinggian angin refrensi, suhu, curah hujan, kelembaban udara, tekanan permukaan dan tutupan awan. Hasil olah data kecepatan dan arah angin bahwa kecepatan angin angin rata – rata dan paling banyak terjadi di rentang 3,00 – 4,00 m/s, kecepatan minimum terjadi di rentang 1,00 – 2,00 m/s serta kecepatan maksimum terjadi di rentang ≥ 7,00 m/sserta arah angin dominan bertiup dari arah timur menuju arah barat

    CAR WASH WASTEWATER TREATMENT PLANNING USING BIOFILTER

    Get PDF
     Users of motorized vehicles in the city of Pontianak are growing rapidly. For some people who are very busy washing motorbikes is a tiring thing and usually, some people take their vehicles to the car wash. During this time, motorcycle washing providers directly dispose of their waste into the environment, which causes pollution and environmental damage. The technology used is a waste treatment system based on natural materials (biofilter). The method used in this activity is an experimental method that is needed to determine the feasibility of a simple biofilter based on physical parameters, color, turbidity, and smell. The filter media used are palm fiber, gravel, activated charcoal, bio ball, filter cotton, coarse fiber, silica sand, and gauze. The plan for making WWTP is planned to use four tubs that have dimensions of 46 cm x 31 cm x 28 cm. One processing tank uses a bio ball which utilizes a sticky medium to reduce organic matter. This tub is modified into three chambers, while the second processing tub uses palm fiber, coarse fiber, silica sand, gauze, and gravel to filter out fine particles. The third treatment tank uses zeolite, activated charcoal, filter cotton, and stone to filter out fine particles, and the fourth tub serves to collect the treatment water before being discharged into the drainage. The results of the WWTP planning at Basecamp DGCI Chapter Pontianak have 3 tubs are used as treatment tanks and 1 tub as a water reservoir before being discharged into the drainage

    PEMANFAATAN SERBUK PELEPAH NIPAH (Nypa fruticans) UNTUK DESALINASI DI MUARA SUNGAI KAKAP

    Get PDF
    ABSTRAK Di Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap terdapat air muara yang kadar salinitasnya sebesar 2,25‰, nilai ini berada diatas baku mutu air bersihyaitu 0,001‰- 0,5‰ (Water Quality with Varnier). Sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk bisa digunakan sebagai air minum.Di daerah tersebut banyak ditumbuhi nipah (Nypa fruticans).Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan bagian daunnya saja, padahal pelepah nipah memiliki kandungan selulosa yang tinggi (42,22%) dan berpotensi untuk dijadikan sebagai adsorben.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan adsorbendari pelepah nipah dan efektifitasnya dalam menurunkan salinitas.Untuk mendapatkan sampel serbuk nipah siap pakai, pelepah nipah yang sudah dihaluskan dimaserasi dalam metanol.Setelah itu residu hasil maserasi diekstraksi dengan HCl 5% disertai pemanasan selama 2,5 jam, kemudian dicuci dengan aquades lalu dikeringkan. Pada penelitian ini dilakukan optimasi volume air, kecepatan aduk dan waktu pengadukan pada proses adsorpsi. Optimasi volume air yaitu sebanyak 25, 50, 75 dan 100 mL.Optimasi pengaruh kecepatan pengadukan 40, 60, 80 dan 100 rpm.Sedangkan optimasi pengaruh waktu pengadukan selama 90, 120, 150 dan 180 menit. Air hasil pengolahan diuji dengan menggunakan TDS meter. Tiap 1 gram serbuk pelepah nipah dapat menurunkan salinitas air payau dari 2,25‰ hingga 2,18‰ pada kondisi adsorpsi: volume 75 mL, kecepatan aduk 60 rpm dan waktu pengadukan 120 menit. Nilai efektifitas penurunan salinitas yang dihasilkan dari proses tersebut adalah 3,11%. Sehingga untuk mendapat air olahan yang sesuai baku mutu yang diperbolehkan diperlukan penambahan massa serbuk pelepah nipah ± 5 kali dari massa yang telah digunakan. Kata kunci: nipah, salinitas, selulosa, adsorbe

    Analisis Peran Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Riapm Sabada` di Desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

    Get PDF
    Riapm Sabada’ terletak di Desa Sebatih Kampung Keranji Birah Kecamatan Sengah Temila yang merupakan destinasi ekowisata yang sering dikunjungi di Kabupaten Landak. Selain menyuguhkan pemandangan yang indah dapat dijumapi kebun durian di sepanjang jalan menuju objek wisata sehingga para pengunjung dapat menikmati durian langsung dari kebun. Namun ada beberapa fasilitas di Riapm Sabada’ yang belum dijumpai seperti toilet umum, tempat penginapan, tempat pembuangan sampah dan, ruang ganti. Riapm Sabada’ sampai saat ini masih dikelola oleh Masyarakat Desa. Berdasarkan dari segi popularitas dan pembangunan berbasis masyarakat peneliti tertarik untuk meneliti mengenai peran masyarakat dalam pengembangan dan mengenalkan destinasi ekowisata air terjun Sabada’ sehingga mampu mengangkat perekonomian masyarakat Desa Sebatih, melalui usaha pembukaan warung dan hasil penjualan tikrt serta uang parkir. Selain itu diharapkan fasilitas pendukung kebersihan seperti toilet umum, tempat penginapan, tempat pembuangan sampah dan ruang ganti serta peran masyarakat desa dalam pengembangan ekowisata agar menjadi destinasi yang sangat layak dari fasilitas dan kerbersihan. Peneliti akan menawarkan strategi pengelolaan Riapm Sabada’ kepada pengelola dengan melihat beberapa aspek kelebihan, kekurangan, peluang dan kelemahan yang akan dianalisis menggunakan metode SWOT

    TYPOLOGY OF CAR GLASS FILM TOWARDS CLIMATE IN ANTICIPATION TO GLOBAL WARMING

    Get PDF
    Climate change has a significant impact on the socio-economic and development of Indonesia. Transportation in this study is related to cars where cars require a lot of fuel consumption. Window Film is able to reject Infrared from sunlight which ensures that the car cabin will feel cooler can help overcome climate change. This study explains how the right type and and the percentage of window are used in the tropics to deal with global climate change. The purpose of this study was to analyze the parameters of temperature, wind speed, lighting, and noise originating from the outside of the car on the ability of each type of car window film to reduce heat. The research method used is the method of collecting data by taking data on the characteristics of temperature, lighting, wind speed and noise inside the car and outside the car which affect the window film. The results of scoring the noise quality standard using the application from SPSS using Crosstab, the quality standard is at a Moderate level between 56-65 db(A), the quality standard lighting level is at a Moderate level between 500-999 Lux, the wind speed to humans is at a very high level. The average score between Effective Temperature and Minimum Humidityis 24.46°C with 63% Humidity. Typology of 40% window film with a combination of glasswall dampers is able to reduce the value of climate parameters from outside the car

    ENVIRONMENTAL FRIENDLY FIELD TOURISM MANAGEMENT FROM THE PERCEPTION AND EMPOWERMENT OF FARMERS AND LAND OWNERS IN PUNGGUR KECIL VILLAGE, KUBU RAYA REGENCY

    Get PDF
    Prospects in tourism especially rice field tourism are being encouraged so that rural communities become independent both financial and sectoral. The concept of a tourism village is a form of community based tourism (CBT). The concept used in CBT is closely related to empowerment. Based on the identification and analysis of the problem, the solution that can be given is to develop community-based and sustainable tourism, to avoid uncontrolled land conversion, to raise public awareness by implementing environmental-based economic management and to harmonize the understanding of land owners to farming communities in ecotourism land management sustainable fields. The problems identified from the results of the FGD are the level of knowledge, attitudes, motivation, and experience of farmers towards the establishment of ecotourism in rice fields. This research was conducted using the PRA (Participatory Rural Appraisal) approach. Several techniques for implementing PRA include: (a) historical path tracing, (b) development needs tracing, (c) livelihood analysis, (d) preparation of activity plans, (e) focus group discussion, (f) mapping. The outputs from this research are (1) roadmap for developing Punggur Kecil agro-tourism village. (2) capacity building of knowledge, attitude, motivation, and experience of farmers in the development of ecotourism in paddy fields. The stages of implementing this research are planning, coordination with village government and land owners, group discussion forums, making a rice field ecotourism road map, mentoring, and monitoring and evaluation

    Analisis Peranserta Masyarakat Dalam Operasional Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Pontianak Tenggara

    Get PDF
    Permasalahan sampah di Kota Pontianak menjadi permasalahan yang belum terselesaikan secara menyeluruh. kurang tertibnya masyarakat dalam melakukan pembuangan sampah pada jam yang tidak seharusnya, serta adanya masyarakat luar daerah Kecamatan Pontianak Tenggara yang membuang sampah di TPS Kecamatan Pontianak Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek teknis operasional pengelolaan sampah di Kecamatan Pontianak Tenggara dan mengetahui peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Pontianak Tenggara. Metode yang digunakan untuk mengukur timbulan sampah adalah pengukuran langsung ke sumber perumahan dan non perumahan berdasarkan SNI 19-3964-1994 selama 8 hari, dengan sampel sampah perumahan dan kuesioner sebanyak 100 sampel, sampel non perumahan toko sebanyak 5 unit, kantor 5 unit, sekolah 5 unit, dan pasar 1 unit. analisis aspek teknis operasional dilakukan dengan observasi langsung yang mengacu pada Peraturan Peraturan Mentri PU No. 3/PRT/M/2013 sedangkan data sikap masyarakat dalam pengelolaan sampah diketahui melalui kuesioner. Aspek teknis operasional di Kecamatan Pontianak Tenggara belum sepenuhnya memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Mentri Pu No. 3/PRT/M/2013. . Masyarakat belum melakukan pengelolaan sampah secara langsung sejak dari sumber maupun secara kelompok dengan persentase jawaban 43,3%, Sehingga sikap masyarakat dalam pengelolaan sampah dianggap tidak aktif
    corecore