2 research outputs found

    Pengaruh short wave diathermy (SWD) dan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) terhadap kejadian kinesiophobia dan pain catastrophizing pada pasien low back pain

    Get PDF
    Individu dengan keluhan low back pain sering menunjukkan keengganan untuk beraktivitas seperti biasa yang berujung dapat mengganggu kualitas hidup individu tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari terapi short wave diathermy (SWD) dan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) terhadap kejadian kinesiophobia dan pain catastrophizing pada pasien low back pain di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan desain penelitian pretes-postes without control group dengan sampel penelitian adalah semua pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Data diambil dari wawancara secara langsung menggunakan kuesioner TSK-17 dan PCS. Uji normalitas data dilakukan dengan metode Saphiro-Wilk dan selanjutnya dianalisa dengan Paired T Test.Dari 25 responden, didapatkan 19 pasien wanita dan 6 pasien pria. Kejadian terbanyak yang didapatkan adalah low back pain kronik(72%). Hasil Paired T Test didapatkan bahwa ada hubungan antara fisioterapi yang dijalani dan TSK (P=0,012), dan ada hubungan antara fisioterapi dan PCS (P=0.046). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari short wave diathermy (SWD) dan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) yang dijalani oleh pasien low back pain di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang terhadap kejadian kinesiophobia dan pain catastrophizing

    Risk Factors Analysis of Low Back Pain in Pregnancy

    Get PDF
    Low back pain (LBP) adalah hal yang umum terjadi pada populasi. Uniknya, pada perempuan, LBP terjadi pertama kali umumnya saat kehamilan. Dilaporkan kurang lebih 60% wanita hamil mengalami LBP dalam berbagai tingkatan. Meskipun frekuensi LBP dalam kehamilan cukup tinggi, data pasti mengenai prevalensi LBP dalam kehamilan masih sedikit. Identifikasi faktor resiko dan efektifitas intervensi yang dapat dilakukan terhadap penderita juga belum banyak dilaporkan. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi mengenai prevalensi, karakteristik, serta faktor risiko LBP pada ibu hamil. Penelitian menggunakan desain potong lintang dilakukan dengan wawancara terstruktur dan pemeriksaan fisik untuk menetapkan diagnosis dan mencari faktor risiko. Faktor risiko yang didapat bermakna secara statistik adalah riwayat LBP sebelumnya, baik saat hamil maupun tidak hamil, pekerjaan berisiko, kurangnya aktifitas fisik, serta kebiasaan berlibur. Setelah dilakukan analisis multivariat, kebiasaan berlibur tidak menjadi faktor risiko signifikan. Adanya pengetahuan mengenai faktor risiko ini diharapkan dapat membantu klinisi untuk menentukan intervensi yang tepat guna mencegah dan mengatasi LBP pada kehamilan
    corecore