3 research outputs found
Keanekaragaman Spesies Reptil Subordo Serpentdi Kebun Raya Baturraden, Jawa Tengah
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman spesies anggota classis Reptilia yang tinggi. Salah satu anggota dari classis Reptilia adalah ordo Squamata yang terdiri atas dua subordo yaitu Lacertilia dan Serpentes. Serpentes merupakan kelompok ular yang dicirikan dengan tubuh tidak berkaki, tidak memiliki lubang telinga, namun memiliki reseptor kimia pada organ perasa (organ Jacobson) yang sangat sensitif. Beberapa spesies ular memiliki organ penangkap pancaran panas. Data keanekaragaman Serpentes di kawasan Pulau Jawa masih sedikit, terutama di kawasan lereng selatan Gunung Slamet yang di dalamnya terdapat Kebun Raya Baturraden, Jawa Tengah. Hal tersebut menjadi alasan utama dilakukannya penelitian tentang keanekaragaman spesies Reptilia subordo Serpentes di Kebun Raya Baturraden, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies Serpentes di kawasan Kebun Raya Baturraden. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan data awal mengenai keanekaragaman Serpentes di Kebun Raya Baturraden, sebagai dasar untuk kajian ilmiah dan konservasi di kawasan Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel Visual Encounter Survey (VES). Pengambilan sampel dilakukan di kawasan area tematik dan non tematik dari kebun raya, di jalur sepanjang 1 km dan time search selama 3 jam pada pagi dan malam hari. Identifikasi sampel ular dilakukan dengan membuat deskripsi morfologi, penghitungan meristik sisik ular, dan pengukuran karakter morfometrik. Preservasi sampel ular menggunakan alkohol 70%. Ular yang ditemukan berjumlah lima spesies dari tiga familia yaitu dari Colubridae, Elapidae, dan Viperidae. Spesies ular anggota Colubridae yang ditemukan adalah Ahaetulla prasina, Boiga nigriceps, dan Boiga jaspidea, sementara ular anggota Elapidae yang ditemukan adalah Calliophis intestinalis, sedangkan ular anggota Viperidae yang ditemukan adalah Trimeresurus puniceus. A. prasina, B. nigriceps, dan C. intestinalis ditemukan di area tematik, sedangkan B. jaspidea dan T. puniceus ditemukan di area non tematik
A NEW SPECIES OF WATER SNAKE GENUS HYPSISCOPUS (SERPENTES: HOMALOPSIDAE) FROM SULAWESI, INDONESIA
We describe a new species of water snake genus Hypsiscopus that was formerly placed in the genus Enhydris from Towuti Lake, South Sulawesi, based on six specimens collected in 2003 and a specimen collected in 2019. The new species has several significant differences from other species in the genus Hypsiscopus (H. matannensis, H. plumbea, and H. murphyi) in possessing laterally compressed tail, higher number of scale rows in mid body, higher number of ventral scales, lower number of subcaudal scales, and distinct color pattern. The new species is likely distributed only in the Towuti Lake, and has higher level endemicity compared to H. matannensis. Further studies on the population and distribution are needed to evaluate its conservation status
Perilaku Mencit (Mus musculus) terhadap Feses Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix): The Behavior of Mice (Mus musculus) towards Feces Stimulant from Javanese Spitting Cobra (Naja sputatrix)
This research aimed to confirm the predator avoidance behavior of mice from snake droppings as a stimulant. Snake droppings are obtained from snakes fed with mice that come from the same strain as the mice being tested for response. Snake droppings were diluted into three different concentrations (25%, 50%, and 75%). The results showed that male individuals tend to avoid the odor stimuli than the female, it’s shown by the higher avoidance duration in males than the females. The results also indicate that innate behavior takes role in the avoidance response since the mice have never been exposed to any presence of predator.