6 research outputs found

    ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA PENGOLAH MAKANAN DAN TENAGA PRAMUSAJI DI INSTALASI GIZI RS JIWA GRHASIA DIY

    Get PDF
    Latar Belakang : Jumlah tenaga kerja yang optimal akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan pelayanan rumah sakit yang efektif dan efisien. Sehingga, diperlukan suatu perencanaan jumlah tenaga kerja untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja tenaga kerja di rumah sakit. Tujuan : Mengetahui beban kerja berdasarkan waktu produktivitas kerja dan kebutuhan optimal tenaga pengolah makanan dan pramusaji di Instalasi Gizi RS Jiwa Grhasia. Metode : Penelitian observasional dengan metode cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Gizi RS Jiwa Grhasia. Subyek penelitian ini adalah tenaga pengolah makanan dan tenaga pramusaji di Instalasi Gizi RS Jiwa Grhasia DIY. Data diambil dengan metode workload sampling. Data dianalisis dengan menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staffing Needs) Hasil : Beban kerja berdasarkan waktu produktivitas kerja tenaga pengolah makanan sebesar 67.9% dan tenaga pramusaji sebesar 69.5% (rendah). Analisis jumlah kebutuhan tenaga dengan metode WISN adalah 11 orang tenaga pengolah makanan dan 9 orang tenaga pramusaji. Terdapat kelebihan 1 tenaga dari 12 orang tenaga pengolah makanan saat ini dan kelebihan 2 tenaga dari 11 orang tenaga pramusaji saat ini. Hasil analisis Ratio WISN kebutuhan tenaga pengolah makanan dan pramusaji terdapat kelebihan jumlah tenaga kerja. Kesimpulan : Beban kerja tenaga pengolah makanan dan tenaga pramusaji berdasarkan waktu produktivitas kerja dalam kategori rendah. Hasil analisis Ratio WISN kebutuhan tenaga pengolah makanan dan pramusaji terdapat kelebihan jumlah tenaga.kerja. Kata kunci : Beban Kerja, Pengolah Makanan, Pramusaji, WIS

    Mechanism of the common agricultural policy „quoting of milk production” a change for the production of milk in Poland

    Full text link
    W artykule zaprezentowano zmiany jakie zarejestrowano w zakresie produkcji mleka w Polsce w okresie 2004-2012 r. w ramach wspólnej polityki rolnej UE.The paper presents the changes that were recorded in the production of milk in Poland in the period 2004-2012 of the common agricultural policy EU

    Milk production in the Opole region mechanism in the light “quote of milk production” implemented in the common agricultural policy

    Full text link
    Po przystąpieniu Polski do Unii Europejskiej, zgodnie z prawodawstwem unijnym oraz na podstawie krajowych aktów prawnych, producenci mleka zostali zobligowani sprostać wysokim wymaganiom w zakresie pozyskiwania mleka i dobrostanu zwierząt. Celem artykułu jest prezentacja zmian, jakie zarejestrowano w zakresie produkcji mleka na Opolszczyźnie w okresie 2004-2012 r.After joing Poland to the European Union, in concert with the union legislation and on the basis of domestic legal documents, producers of the milk were obligated to fill high requirements in the scope of recruiting the milk and welfare of animals. This article presents the changes in the scope of the production of milk on opolskie province in 2004-2012

    “Quote of milk production” : biggest mechanism of the common agricultural policy

    Full text link
    W artykule zaprezentowano zasady produkcji mleka w świetle realizacji mechanizmu kwotowania mleka we wszystkich krajach Unii Europejskiej. Przedstawiono również wspólną politykę rolną krajów członkowskich.The article presents the principles of milk production in the light of the implementation of the milk quota mechanism in all countries of the European Union. It also presents the common agricultural policy of the Member States
    corecore