1 research outputs found
Gambaran Pengetahuan, Kadar Hemoglobin, dan Asupan Zat Besi pada Remaja di Kampung Lio, Depok
Prevalensi anemia pada kelompok remaja usia 15-24 tahun tergolong cukup tinggi mencapai 32%. Angka ini mengindikasikan bahwa anemia merupakan masalah yang cukup serius karena prevalensinya melewati ambang batas yang ditetapkan sebesar 20%. Prevalensi anemia di Depok telah mengalami penurunan dari 36,6% menjadi 16,42% pada tahun 2019. Meskipun demikian, angka anemia menduduki 20 besar penyakit rawat inap di Depok. Maka, perlu inovasi program dengan mengharmonisasikan sektor kesehatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekaligus melibatkan berbagai stakeholders untuk mencegah terjadinya anemia. Program SIAP (Smart Intervention for Anemia Prevention) hadir dengan mengedepankan inovasi teknologi guna mendukung upaya pencegahan anemia yang holistik mulai dari deteksi dini, pemberian tablet tambah darah, dan edukasi. Intervensi program SIAP dilakukan di Kampung Lio melalui penyuluhan, kuesioner, dan penggunaan ATM SIAP. Hasil intervensi dari program SIAP menunjukkan masih adanya 5 remaja yang mengalami anemia dan 9 remaja dengan asupan zat besi yang kurang. Tingkat pengetahuan remaja Kampung Lio mengalami peningkatan sebesar 58,1% setelah intervensi. Hal tersebut menunjukkan pentingnya edukasi mengenai anemia kepada para remaja agar dapat mencegahnya secepat mungkin. Pengecekan kadar hemoglobin noninvasif juga menjadi salah satu pilihan yang tepat. ATM SIAP menjadi teknologi yang mendukung tujuan program SIAP untuk mempermudah deteksi dini dan edukasi tentang anemia