8 research outputs found
IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA KELAS X PADA EVALUASI MATERI SIFAT-SIFAT BILANGAN BERPANGKAT DENGAN PANGKAT BILANGAN BULAT DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
Salah satu tahapan dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan adalah melaksanakan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Evaluasi materi sifat-sifat bilangan berpangkat dengan pangkat bilangan bulat (meliputi pangkat bilangan bulat positif, pangkat bilangan bulat negatif dan pangkat nol) di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dilakukan dengan instrumen tes uraian. Pemilihan tes uraian ini diharapkan dapat menunjukkan letak kesulitan atau kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan siswa kelas X pada evaluasi materi sifat-sifat bilangan berpangkat dengan pangkat bilangan bulat di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian dimulai dengan pembuatan instrumen tes sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya adalah pembuatan kunci jawaban beserta rubrik penskorannya. Instrumen tes tersebut kemudian diajukan kepada guru pembimbing untuk memperoleh saran. Setelah instrumen direvisi, kemudian dilaksanakan evaluasi di kelas. Selanjutnya praktikan mengoreksi hasil evaluasi dan mengidentifikasi kesalahan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X pada evaluasi bilangan berpangkat dengan pangkat bilangan bulat. Identifikasi tersebut kemudian diikuti dengan proses refleksi baik dari pihak mahasiswa praktikan, guru, maupun siswa agar dapat menjadi bahan perbaikan untuk pembelajaran yang akan datang.
Kata kunci : identifikasi, evaluasi, kesalahan siswa, bilangan berpangka
Permainan Dakonmatika Sebagai Media Pembelajaran Matematika Topik Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Bagi Siswa Sekolah Dasar
Matematika merupakan bidang studi yang memiliki peran penting dalam pendidikan. Akan tetapi,
fakta menunjukkan bahwa sebagian siswa masih kesulitan dalam pelajaran ini karena alasan abstrak.
Salah satu solusinya adalah penggunaan media pembelajaran, dalam hal ini peneliti menggunakan media
Dakonmatika sebagai media pembelajaran matematika topik FPB dan KPK untuk siswa SD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran matematika topik FPB (Faktor
Persekutuan Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dengan menggunakan permainan
Dakonmatika dan untuk menguji kualitas Dakonmatika untuk pembelajaran matematika topik FPB
(Faktor Persekutuan Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil).
Metode dalam penelitian ini dimulai dengan pembuatan Dakonmatika kemudian dilakukan
penilaian media dengan menggunakan angket kepada peer reviewer dan reviewer. Aspek kriteria kualitas
permainan Dakonmatika meliputi beberapa indikator, diantaranya kebenaran konsep, keluasan dan
kedalaman konsep, dan keterlaksanaan.
Hasil penelitian Dakonmatika untuk pembelajaran matematika topik FPB (Faktor Persekutuan
Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) pada aspek A (Kebenaran konsep) mendapatkan
penilaian sangat baik oleh peer reviewer dan mendapatkan penilaian baik oleh reviewer. Pada aspek B
(Keluasan dan Kedalaman konsep) mendapatkan penilaian baik oleh peer reviewer dan mendapatkan
penilaian cukup oleh reviewer. Pada aspek C (Keterlaksanaan) mendapatkan penilaian sangat baik oleh
peer reviewer dan mendapatkan penilaian sangat baik oleh reviewer.
Kata kunci : Dakonmatika, FPB, KP
Pre-service Mathematics Teachers’ Belief towards Mathematics; A Confirmatory Factor Analysis
The purpose of the study was to assess the construct validity and reliability of pre-service mathematics teachers’ belief towards mathematics. The analysis of this study started by proposing four alternative models. The alternative models were compared to obtain the best fit model and its validity and reliability were evaluated by looking at the factor loadings and the proportion of variance. Based on the factor loadings, the hierarchical model has moderate standardised structure coefficients from 0.272 to 0.658 which indicates that they have the stronger indication that the factors represent the unobserved construct. However, due to the model fit and the structure coefficients which are close and greater than 0.4, three factors reflecting the Teachers’ Beliefs about Mathematics construct were retained for further investigation.
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU SOAL MATEMATIKA BERBASIS GOOGLE SITES MATERI KPK DAN FPB PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
This development research aims to produce question card media based on google sites material for LCM and GCF grade IV Elementary Schools that are valid and interesting for students. The research model uses the ADDIE model with five stages of development including: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, and (5) evaluation. The product is a website link (https://sites.google.com/view/media-mathion-card/page-muka) which is online. Based on the validation results, the percentage of material experts is 85 percent (valid), the percentage of media experts is 96.67 percent (very valid), the percentage of teachers is 91.67 percent (very valid), and the student attractiveness test results are 93 percent (very good). So it was concluded that the mathion card media product was valid according to the experts and interesting for fourth grade students.Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media kartu soal berbasis google sites materi KPK dan FPB kelas IV Sekolah Dasar yang valid dan menarik bagi siswa. Model penelitian menggunakan model ADDIE dengan lima tahap pengembangan meliputi: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Produk berupa link website (https://sites.google.com/view/media-mathion-card/halaman-muka) yang secara online. Berdasarkan hasil validasi, persentase ahli materi 85 persen (valid), persentase ahli media 96,67 persen (sangat valid), persentase guru 91,67 persen (sangat valid), dan hasil uji kemenarikan siswa sebesar 93 persen (sangat baik). Sehingga disimpulkan bahwa produk media mathion card valid menurut para ahli serta menarik bagi siswa kelas IV
PETA PENGUASAAN MATERI MATEMATIKA GURU SMA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penguasaan materi guru matematika SMA/MA, mendeskripsikan level kognitif butir tes penguasaan materi matematika guru, dan mendeskripsikan hubungan antara penguasaan materi guru dengan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian ini yakni guru matematika SMA/MA dan siswa kelas XII di sekolah yang memiliki tingkat kelulusan kurang dari 80% dalam Ujian Nasional tahun 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan korelasi. Tes penguasaan materi guru matematika SMA/MA dipetakan menurut topik dan pokok bahasan. Butir tes dianalisis level kognitifnya sesuai taksonomi Bloom terevisi. Analisis hubungan antara penguasaan materi guru dengan prestasi belajar siswa dilakukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru matematika SMA/MA program IPA memiliki tingkat penguasaan materi paling rendah pada topik dimensi tiga(32,632%), turunan(39,495%), dan transformasi(39,600%), serta pada pokok bahasan geometri(32,362%), trigonometri(51,340%), dan kalkulus(54,790%). Sementara itu pada program IPS, tingkat penguasaan materi guru paling rendah terdapat pada topik program linear(56,852%), logaritma(58,000%), dan statistik(63,592%), serta pada pokok bahasan aljabar(66,402%) dan kalkulus(65,892%). Pada soal untuk guru matematika SMA/MA program IPA, soal dengan level kognitif C2 memiliki persentase jawab benar sebesar 68,722 dan soal level C3 sebesar 50,258. Pada guru matematika SMA/MA program IPS, soal dengan level kognitif C2 memiliki persentase jawab benar sebesar 65,697 dan soal level C3 sebesar 60,490. Hal ini berarti penguasaan materi soal dengan level kognitif C2 lebih tinggi dari soal dengan level kognitif C3. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penguasaan materi guru dengan prestasi belajar siswa pada program IPA, sedangkan untuk program IPS memiliki hubungan yang berarti.
Kata Kunci: penguasaan materi matematika, guru SMA/MA, prestasi belajar siswa SM
Profile Of The Implementation Of Online Learning Assessment In Elementary School
This study aims to describe the implementation of the online learning assessment at SDN Kiduldalem 1 Bangil, Pasuruan Regency, along with the obstacles and difficulties in its implementation. This study used a descriptive qualitative design. The study subjects were teachers in grades 1 to 6 at SDN Kiduldalem 1 Bangil. Observation, interviews, and documentation were used in this research as data collection tools. The validity of the research was carried out with the extension of research, triangulation of techniques, and member checks. The results showed that all teachers could carry out cognitive assessments during online learning. Most of the teachers have already conducted the affective and psychomotor assessments. The obstacles and difficulties experienced in implementing learning assessments are the teachers have difficulty observing student attitudes, and preparing lesson plans and materials for online learning
ANALISIS PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GAME-BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS V SDN PW 01
Artikel ini mengulas tentang analisis peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan model Game-based learning (GBL) pada pembelajaran matematika materi pecahan kelas V SDN PW 01. Pendekatan yang digunakan pada penelitian tersebut adalah mixed methods dengan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan model pra-eksperiment. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Karena data yang diolah merupakan data dengan skala ordinal, sehingga menggunakan statistik non parametrik dan tidak perlu untuk menguji asumsi normalitas distribusi. Sedangkan data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis naratif. Penelitian tersebut dilakukan dengan memberikan pra tes berupa angket minat belajar matematika siswa materi pecahan sebelum menggunakan model Game-Based Learning. Kemudian diberikan perlakuan berupa pembelajaran matematika materi pecahan menggunakan model Game-Based Learning (GBL) melalui aplikasi belajar Quizizz, Kahoot! dan Wordwall. Setelah itu diberikan posttest berupa angket minat belajar matematika siswa materi pecahan sesudah menggunakan model Game-Based Learning. Hasil uji hipotesis diperoleh menunjukkan bahwa taraf signifikansi sebesar 0.000, yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Selain itu, dari hasil wawancara diperoleh data bahwa terjadi peningkatan rasa suka dan ketertarikan siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan yang dilakukan dengan menggunakan model Game-based learning (GBL). Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan dengan menggunakan model Game-Based Learning (GBL) di kelas V SDN PW 01
THE USE OF REALIA MEDIA-ASSISTED CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES ON FRACTIONAL LEARNING MATERIALS IN GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL
This paper discusses the information related to the differences in students’ learning outcomes after applying the CTL model assisted by realia media and conventional models on fractional learning material in grade IV elementary school. The research uses a quantitative approach through the application of Quasi Experimental model with experimental methods and Nonequivalent Control Group Design. Class IV Sultan Agung and Class IV Sultan Hasanudin at SDN A Blitar were research samples. The classes are separated into two classes, the experimental class applying the CTL model assisted by realia media and the control class applying conventional models. The pretest and posttest scores in both classes are the analyzed data. SPSS 22 for Windows is used to help analyze data. The results indicate that the average posttest score of the experimental class was 53.6 exceeding the control class average score, which had a value of 29.92. The results, which obtained through data analysis from both classes, are said to be normal and homogeneous. The results, which obtained on the Wilcoxon test in the experimental class of 0.000 0.05, which imply that there is no difference before and after treatment with an N-Gain Score at 0.0661. The Mann-Whitney test produces significant values at 0.001 < 0.05, which indicate that learning outcomes through the application of realia media-assisted CTL models are different from conventional models