24 research outputs found
Mekanisme Pertahanan Ego Tokoh Utama Pria dalam Novel Randha Sulasih Karya Tulus Setiyadi (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud)
Abstract
The misalignment of id, ego, and superego as the structure of human personality can cause personality dynamics in the form of anxiety. Like the main male character in the novel Randha Sulasih by Tulus Setiyadi, this anxiety will be overcome by ego defense mechanisms. To find out the ego defense mechanism used by the character, it will be analyzed with Sigmund Freud's Psychoanalysis study. This research uses qualitative descriptive method. The data source is Randha Sulasih novel by Tulus Setiyadi. The data in this study are in the form of words, sentences and paragraphs about the atmosphere and events in the story of this novel. The techniques used in this research are reading and recording techniques. The data is then grouped based on the data table that has been provided, then analyzed systematically using qualitative descriptive methods concisely and clearly. The result of this research is the personality structure owned by Saikun's character which is most prominent is the ego defense mechanism used by the male main character in this novel, which is five, namely repression, diversion, rationalization, denial, and sublimation. The most common defense mechanism is diversion. The causes of ego defense mechanisms carried out by Saikun are divided into three, namely anxiety from outside, anxiety from within, and anxiety due to superego violence.
Keywords: repression, distraction, rationalization, denial
Abstrak
Adanya ketidak selarasan id, ego, dan superego sebagai struktur kepribadian manusia dapat menimbulkan dinamika kepribadian berupa kecemasan. Seperti tokoh utama pria dalam novel Randha Sulasih karya Tulus Setiyadi yang kecemasan ini akan diatasi dengan mekanisme pertahanan ego. Untuk mengetahui mekanisme pertahanan ego yang digunakan oleh tokoh maka akan dianalisis dengan kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data novel Randha Sulasih karya Tulus Setiyadi. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat maupun paragraf mengenai suasana dan kejadian dalam cerita novel ini. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Data kemudian dikelompokkan berdasarkan tabel data yang sudah disediakan, kemudian dianalisis dengan sistematis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan ringkas dan jelas. Hasil penelitian ini adalah struktur kepribadian yang dimiliki tokoh Saikun yang paling menonjol adalah mekanisme pertahanan ego yang digunakan tokoh utama pria dalam novel ini berjumlah lima yaitu represi, pengalihan, rasionalisasi, denial, dan sublimasi. Mekanisme pertahanan yang paling sering dilakukan adalah pengalihan. Penyebab mekanisme pertahanan ego dilakukan oleh tokoh Saikun dibagi menjadi tiga yaitu Kecemasan dari luar, kecemasan dari dalam, dan kecemasan karena kekerasan superego.
Kata kunci : represi, pengalihan, rasionalisasi, denia
Penentuan Kondisi Optimum Ukuran Partikel dan Bilangan Reynold Pada Sintesis Bioplastik Berbasis Sorgum
The article reported the laboratory experiment to obtain the optimal condition of particle size and Reynold Number of bioplastic film based on the plastic package standard of High Density Polyethylene (HDPE). Particle sizes of starch were varied at 63, 90, 106, 600, and 1000 micron, and the mixing rate were changes at 190, 252, 313, 375, and 437 rpm. The concentration of chitosan and gliserol added to solution were set as constant variable as 20 and 10 wt %, respectively. The temperature of gelatinitation was also fixed at 95OC. The fabricated of bioplastic film were characterized for mechanical property such as tensile strength, elongation at break and Modulus Young by using a Universal Testing Machine. The morphology of film sheets were observed by using a scanning electron microscopy (SEM). Moreover, the obtained film was also investigated for water uptake parameter. The result showed that the mechanical properties were improve by increasing mixing rate at smallest particle sizes of starch. The water uptakes shows decrease at hight mixing rate. SEM images showed that the morphology of bioplastic was almost simmilar to the morphology of HDPE. The optimum condition was found that the best film was obtained at particle size of starch 63 micron, Reynold Number of 959, with mixing rate of 375 rpm. The mechanical value at best condition was 19.27%, 757.046 Mpa, and 142.875 for elongation, Modulus Young, and tensile strength, respectively.Keywords: bioplastic, reynold Number, starch, sorgu
Modification of Sorghum Starch-Cellulose Bioplastic with Sorghum Stalks Filler
This study evaluated the feasibility of bioplastics production by various ratio of sorghum starch and cellulose from red seaweed Eucheuma spinossum, and the use of glycerol as plasticizer and sorghum stalks as filler. Solid-liquid matrix transition should be far over the operating temperature of gelatinization and extracted at 95oC in order to avoid the loss of conductivity. The analyzed variables were starch and cellulose seaweed Eucheuma spinossum and the addition of variation of filler. Sorghum stalk could be expected to affect the mechanical and physical properties of bioplastics. A thin sheet of plastic (plastic film) was obtained as a result that have been tested mechanically to obtain the best condition for the formulation of starch-cellulose 8.5:1.5 (g/g). From the result of morphological studies, the fillers in the mixture composites were more randomly in each product and the addition of filler can increase mechanical properties of bioplastics. Chemical modification had a major effect on the mechanical properties. The phenomena of degradation and thermoplasticization were visible at chemical changes that can be observed in FTIR spectrum test results
Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum
This research investigated the utilization of sorghum starch and chitosan as basic material for preparation of biodegradble plastic. The optimum conditions for the formation of biodegradble plastic and the effect of starch-chitosan formulation on mechanical properties of the biodegradable plastic were studied. The experiments were conducted by varying concentration sorbitol as plasticizer (i.e. 20%, 25%, 30%, and 40% dry weight), ratio starch to chitosan (i.e. 6:4, 7:3, 8:2, 9:1, 10:0 g/g) and at ranging gelatinuous temperature of 65-95oC. The results showed that the optimum conditions were obtained at starch:chitosan mass comparison of 7:3 and sorbitol concentration of 20%. The mechanical properties of the biodegradable plastic produced at gelatinuous temperature of 95oC were: tensile strength of 6,9711 Mpa, elongation percentage of 16,48, modulus young of 42,48 Mpa, and water resistance of 36,825%.Keywords: bioplastic, chitosan, plasticizer, sorgum, sorbito
Ekstraksi Likopen Dari Buah Tomat (Solanum Lycopersicum) Menggunakan Solvent N-Heksan
Tomat memiliki warna cerah yang berasal dari senyawa karotenoid terutama likopen. Tingginnya kadar likopen pada buah tomat menjadikannya sebagai sumber anti oksidan dan anti kanker alami. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah likopen tertinggi berdasarkan perbandingan bahan terhadap pelarut yang digunakan. Senyawa likopen dari buah tomat ini diperoleh melalui proses ekstraksi menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut n-heksan dan pemisahan pelarut menggunakan rotary vacuum evaporator. Karaketerisasi ekstrak likopen dilakukan dengan analisis spektrofotometri dan FTIR. Variable yang digunakan adalah waktu ekstraksi selama 10, 20 dan 30 menit serta perbandingan bahan terhadap pelarut sebesar 1:3; 1:4 dan 1:5. Perolehan likopen tertinggi yakni pada rasio bahan terhadap pelarut 1:3 dan waktu ekstraksi 20 menit dengan total likopen sebesar 0,00308 mg/g. Dari hasil tersebut diketahui bahwa proses ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dan metode ultrasonik masih belum maksimal dikarenakan beberapa faktor yaitu proses pengengeringan dan pemisahan pelarut yang kurang tepat
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN KADER DALAM MENIMBANG BALITA
Balita merupakan salah satu aset bangsa yang tidak ternilai, sehingga harus mendapat perhatian khususnya pertumbuhan dan perkembangannya. Namun demikian, kondisi balita di Indonesia pada umumnya dan dibeberapa daerah, kasus gizi kurang maupun gizi buruk masih menunjukkan angka yang memprihatinkan. Penggunaan media pada penyuluhan kesehatan akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan, karena dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu, dan indra manusia. Maka perlu untuk memberi intervensi melalui edukasi dengan menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan kader dalam penimbangan balita. Metode. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimental, yaitu menggunakan kelompok perlakuan (eksperimen) dan adanya kelompok pembanding (kontrol). Variabel independent pada penelitian ini yaitu edukasi tentang Penimbangan Balita dengan media video dan variable dependent pada penelitian ini yaitu tingkat keterampilan kader. Dianalisis dengan Analisa statistic menggunakan uji Wilcoxon. Hasil. Berdasarkan output “Test Statistics†dikatakan bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailend) sebesar (0.033) dimana 0.033 < 0.05 . Maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis diterimaâ€, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Karena ada perbedaan yang signifikan maka dapat dikatakan bahwa “ada pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Keterampilan Kader Dalam Penimbangan Balita.Â
Produksi Bioplastik dari Sorgum dan Selulosa Secara Termoplastik
Produksi bioplastik dari sorgum dan selulosa hasil ekstraksi rumput laut eucheuma spinosum dengan gliserol sebagai pemplastis secara termoplastik telah diteliti. Variabel yang diteliti adalah perbandingan massa pati sorgum dengan selulosa sebesar 10:0; 9,5:0,5; 8,5:1,5; 7,5:2,5; 6,5:3,5; 5,5:4,5 (w/w). Partikel pati sorgum dan selulosa berukuran lolos ayakan 63 ?m. Proses sintesis diawali dengan sonifikasi selama 60 menit pada suhu 80oC, dilanjutkan dengan gelatinisasi yang dijalankan di dalam reaktor batch berpengaduk pada kecepatan 916 rpm dan suhu 95oC selama 35 menit. Hasilnya dikeringkan di dalam oven bersuhu 60oC selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik bioplastik terbaik diperoleh ketika perbandingan massa pati-selulosa sebesar 6,5:3,5 (w/w). Bioplastik ini memiliki kuat tarik 11,53 kPa, perpanjangan 32,75%, Modulus Young 46,946 kPa, dan densitas 150 kg/m3. Film bioplastik ini dapat diaplikasikan untuk pengemas makanan dan industri obat-obatan
Sintesis Selulosa Asetat dari Limbah Batang Ubi Kayu
Salah satu hasil pertanian terbesar di Indonesia adalah tanaman ubi kayu. Selama ini batang ubi kayu tersedia dalam jumlah yang cukup besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Batang ubi kayu memiliki kandungan lignoselulosa yaitu selulosa 39,29%, hemiselulosa 24,34%, dan lignin 13,42%. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah batang ubi kayu yang akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan selulosa asetat. Proses pembuatan selulosa asetat dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap isolasi selulosa (proses pretreatment, delignifikasi, dan bleaching) dan tahap sintesis selulosa asetat. Pelarut yang digunakan pada proses pretreatment yaitu asam fosfat, asam asetat, dan asam klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan asam fosfat 3% menghasilkan densitas terkecil yaitu 0,833 g/mL yang menunjukan bahwa telah terjadinya swelling. Pada proses delignifikasi digunakan variasi waktu dan rasio bahan terhadap pelarut. Kadar selulosa terbesar yang diperoleh yaitu 56,92% dengan waktu pemasakan 2 jam dan rasio sampel terhadap pelarut 1:12 (v/v). Identifikasi gugus fungsi FTIR terhadap selulosa asetat menunjukkan adanya serapan gugus karbonil (C=O) dan gugus ester (C-O), masing-masing terlihat pada bilangan gelombang 1738,47 cm-1 dan 1224,39 cm-1. Kadar asetil selulosa asetat yang dihasilkan sebesar 41,01% dan termasuk jenis selulosa diasetat yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam pembuatan membran, film topografi, dan benang
Produksi Gula Reduksi dari Batang Ubi Kayu dengan Hidrolisis Menggunakan Asam Encer dan Induksi Medan Elektromagnetik
Abstrak Batang ubi kayu yang dihasilkan dari limbah pertanian merupakan biomassa lignoselulosa dengan komposisi selulosa 39,30%, hemiselulosa 24,34% dan lignin 13,42%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonversi limbah batang ubi kayu menjadi gula reduksi. Proses konversi lignoselulosa menjadi gula reduksi secara hidrolisis umumnya dilakukan pada temperatur dan tekanan tinggi dengan menggunakan katalis asam. Pada penelitian ini, digunakan induksi medan elektromagnetik pada proses hidrolisis lignoselulosa dengan menggunakan asam encer sehingga proses hidrolisis dapat berlangsung pada kondisi yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan komponen gula reduksi yang dihasilkan berupa xylosa, arabinosa dan glukosa. Kadar gula reduksi sebesar 10 mg/ml menggunakan pelarut HCl 5%, induksi medan elektromagnetik sebesar 7,18×10-4 Tesla, pada temperature 100°C selama 60 menit. Hasil ini sebanding dengan penelitian serupa yang berlangsung pada suhu lebih tinggi dengan menggunakan asam kuat. Parameter operasi yang lunak dapat mengatasi degradasi gula reduksi menjadi komponen HMF dan furfural, sehingga proses hidrolisis menjadi lebih efektif.