715 research outputs found

    PENENTUAN BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF PRISMA Cn,n,n

    Get PDF
    Misalkan G = (V;E) graf terhubung. Bilangan kromatik dari graf G adalah bilangan asli terkecil k sedemikian sehingga G mempunyai su- atu perwarnaan-k titik sejati. Bilangan kromatik dari G dinotasikan dengan �(G). Misalkan �(G) = k, ini berarti titik-titik di G paling kurang diwarnai dengan k warna dan tidak dapat diwarnai dengan k1 warna. Jika titik-titik di G diwarnai dengan k warna maka tidak ada titik yang bertetangga mem- punyai warna yang sama. Kelas warna pada graf G adalah himpunan titik-titik yang berwarna i, dinotasikan dengan Si, untuk 1 � i � k. Misalkan � = fS1; S2 : : : ; Skg adalah partisi terurut dari V (G) berdasarkan pewarnaan titik, maka representasi v terhadap � disebut kode warna dari v, dinotasikan dengan c�(v). Kode warna c�(v) dari suatu titik v dari suatu titik v 2 V (G) dide�nisikan sebagai berikut : c�(v) = (d(v; S1); d(v; S2); : : : ; d(v; Sk)) dimana d(v; Si) = minfd(v; x)jx 2 Sig untuk 1 � i � k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu �, maka c disebut pewarnaan lokasi dari G ditulis �L(G) . Minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G disebut bilangan kromatik lokasi. Karena setiap pewarnaan lokasi juga merupakan suatu pewarnaan titik, maka �(G) � �L(G). Kata Kunci : kelas warna, bilangan kromatik lokasi, graf prism

    Prototype Alat Pemadam Api Otomatis Menggunakan Flame Sensor Berbasis Mikrokontroler

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pemadam api otomatis menggunakan flame sensor berbasis mikrokontroler. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan sistem keamanan ruangan dari bencana kebakaran. Flame sensor akan mendeteksi keberadaan sumber api berdasarkan hasil pembacaan sensor yang diperoleh. Sistem ini terdiri atas tiga komponen utama yaitu flame sensor, motor servo dan pompa air. Motor servo berperan sebagai penggerak yang akan mengarahkan pipa air menuju sumber api. Pompa air akan menyala ketika motor servo telah bergerak dan air yang dipompa akan memadamkan api. Motor Servo yang digunakan ada 2 buah motor dan masing-masing bertugas mengarahkan pipa pada sudut-sudut tertentu. Sistem ini secara keseluruhan diatur oleh mikrokontroler Arduino UNO. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa flame sensor dapat mengidentifikasi posisi sumber api berdasarkan nilai yang diperoleh oleh sensor dengan persentase keberhasilan 90%. Motor servo sebagai penggerak pipa air dengan persentase keberhasilan 87.5% dan pompa air membutuhkan waktu rata-rata 3.12 detik untuk memadamkan api Dari hasil pengujian keseluruhan diperoleh rata-rata waktu untuk memadamkan api selama 2.83 detik. Kata kunci: flame sensor, motor servo, pompa air, mikrokontroler, Arduino UN

    KEPATUHAN MAHASISWA KOTA PADANG DALAM MENGGUNAKAN MASKER DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Pandemi covid-19 telah menjangkit banyak negara. Jumlah orang yang positif covid-19 terus mengalami peningkatan setiap hari. Sejumlah aturan protokol kesehatan telah ditetapkan sebagai langkah pencegahan penularan virus covid-19. Salah satu aturan protokol covid-19 tersebut, yaitu penggunaan masker ketika keluar rumah. Respons mahasiswa terhadap aturan ini sangat beragam. Namun, sekarang banyak mahasiswa yang telah memahami akan pentingnya menggunakan masker. Memakai masker merupakan bentuk perilaku kepatuhan terhadap aturan protokol kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kepatuhan mahasiswa dalam menggunakan masker di masa pandemi covid-19. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini, yaitu 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa kota Padang memiliki tingkat kepatuhan memakai masker yang tinggi di masa pandemi

    Big Data Analytics Algorithm, Data Type and Tools in Smart City : A Systematic Literature Review

    Get PDF

    Kuat tekan, ketahanan kejut, dan modulus elastik beton ringan serat polypropylene dengan agregat pumice

    Get PDF
    ABSTRACT Lightweight concrete. have many advantages since it could reduce selfweight of structure, AO the dimension of structure and the size of foundation could be minimized and the price of structure will be competitive comparing with the other materials.. In order to increase the structural properties, a sum offiber could be added into the concrete mixes. The research was concucted to investigate the structural properties of fiber reinforced lightweight concrete using pumice as aggregate materials. Two types of fiber, i.e. Collated Fibrillated Polypropylene (CFP) and Twisted Bundle CFP were used in the research and added into the mixes in concrentration of 0.055 , 0.110 % and 0.165 % by volume. A series of specimens were made and tested in age of 14 and 28 days. The results showed that the fiber reinforced lightweight concrete using pumice as aggregate materials have a minimum compressive strength of 23.71 Mpa at 28 days and a unit weight of 1881.49 (lighter of 20 % than normal concrete). Additian of polypropylene fiber decreased workability of mixes, but increased compressive and impact strength, and modulus of elasticity of 15.75 %, 218 % and 5. % respectivelly. Anonim, 1981, Standard Practice for Selecting Proportions for Structural Lightweight Concret

    5-(4,5-Diiodo-1,3-dithiol-2-yl­idene)-4′,5′-bis­(methyl­sulfan­yl)-2,2′-bi-1,3-dithiole-4(5H)-thione

    Get PDF
    The mol­ecular skeleton of the title mol­ecule, C11H6I2S9, is nearly planar [maximum deviation 0.052 (3) Å] except for the two methyl groups. In the crystal, mol­ecules related by translation along b axis are associated into columns through π–π inter­actions between the five-membered rings, with a centroid–centroid distance of 3.593 (5) Å. Inter­action between adjacent columns is accomplished by short S⋯I contacts of 3.2099 (4) Å

    (5E)-2-[4,5-Bis(methyl­sulfan­yl)-1,3-dithiol-2-yl­idene]-5-(4-iodo-1,3-dithiol-2-yl­idene)-1,3-dithio­lan-4-one

    Get PDF
    The mol­ecular framework of the title compound, C11H7IOS8, is almost planar [maximum deviation = 0.040 (4) Å], except for the two methyl­sulfanyl groups, which are twisted relative to the mol­ecular skeleton, making C—S—C—C torsion angles of 144.1 (8) and −141.3 (8)°. In the crystal, mol­ecules are stacked alternately in opposite orientations, forming a one-dimensional column parallel to [110]. The primary inter­actions between mol­ecules comprising the columns are of the S⋯S type [3.554 (1) Å]. Inter­actions between columns are of the S⋯S type [3.411 (1) along b and 3.444 (1) Å along c], as well as S⋯I contacts [3.435 (2) Å]

    PERANCANGAN APLIKASI WEB DAN MOBILE GIS PARIWISATA SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Sumatera Barat dengan keindahan alam dan keunikan budaya memiliki potensi yang sangat besar dalam kepariwisataan. Potensi Sumatera Barat dengan banyak pemandangan alam yang indah, pegunungan, pantai hingga potensi dengan minat khusus. Namun dengan keindahan alam dan keunikan budaya tersebut, Sumatera Barat tidak banyak dikunjungi wisatawan dibandingkan Bali maupun Riau. Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam hal pengembangan pariwisata adalah tidak adanya sistem informasi yang efektif untuk para wisatawan. Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah aplikasi web dan mobile GIS pariwisata. Paper ini melaporkan hasil penelitian berupa perancangan aplikasi GIS tsb. Aplikasi mobile-nya dirancang untuk platform android dengan menggunakan PostgreSQL/PostGIS, Basic4Android dan bahasa pemrograman PHP. Metode Waterfall digunakan dalam merancang aplikasi GIS ini. Pada tahap analisis sistem dihasilkan kajian literatur, kebutuhan fungsional sistem, kemudian ditentukan juga use case diagram, context diagram dan data flow diagram. Pada tahap perancangan ditentukan tabel-tabel database, rancangan antarmuka pemakai dan proses. Luaran awal dari penelitian ini telah dihasilkan. Dari luaran awal ini, dapat disimpulkan bahwa analisis dan perancangan sistem telah berjalan dengan baik

    ANALISIS PENGARUH VARIASI FAKTOR EKSPOSI PADA CT SCAN TERHADAP KUALITAS CITRA DAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN ABDOMEN

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang analisis pengaruh variasi faktor eksposi pada CT Scan terhadap kualitas citra dan dosis radiasi pada pemeriksaan abdomen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi faktor eksposi terhadap kualitas citra dan dosis radiasi pada pemeriksaan abdomen. Penelitian dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Raden Mattaher Jambi dengan menggunakan pesawat CT Scan Hitachi Scenaria 128 Slices serta phantom air sebagai objek penelitian. Variasi tegangan tabung yang digunakan yaitu 80 kV, 100 kV, dan 120 kV dengan variasi kuat arus 100 mA, 200 mA, dan 300 mA selama 1 detik pemindaian. Dari scanning yang dilakukan menghasilkan data dosis radiasi yang ditunjukkan oleh nilai CTDIvol serta data citra berupa citra digital dengan format DICOM, kemudian diolah menggunakan software RadiAnt DICOM Viewer untuk mendapatkan nilai ROI objek dan ROI background yang digunakan untuk menghitung nilai Contrast to Noise Ratio (CNR). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah variasi tegangan tabung dan kuat arus tabung berpengaruh terhadap nilai CTDIvol karena tegangan tabung menentukan energi sinar-X yang dipancarkan oleh tabung sinar-X, sedangkan kuat arus tabung menentukan jumlah elektron yang mengalir dari katoda ke anoda, yang pada gilirannya mempengaruhi jumlah foton sinar-X yang dihasilkan. Ketika tegangan tabung dan kuat arus ditingkatkan secara bersamaan, efeknya akan saling memperkuat, menghasilkan dosis radiasi yang jauh lebih tinggi. Variasi tegangan tabung dan kuat arus tabung menghasilkan nilai CNR yang meningkat seiring dengan peningkatan nilai tegangan tabung dan kuat arus. Hal tersebut dikarenakan tegangan tabung yang tinggi meningkatkan energi sinar-X, yang seharusnya meningkatkan kemampuan sinar-X untuk menembus jaringan dan meningkatkan kontras citra. Selain itu, peningkatan kuat arus akan meningkatkan jumlah sinar-X yang dihasilkan, yang dapat mengurangi noise dan meningkatkan nilai CNR. Untuk mencapai kualitas citra yang optimal dengan nilai CNR yang tinggi dan stabil perlu adanya keseimbangan yang tepat antara tegangan tabung dan kuat arus tabung
    corecore