43 research outputs found

    Interactions of polyomavirus middle T with the SH2 domains of the pp85 subunit of phosphatidylinositol-3-kinase.

    No full text
    The binding of phosphatidylinositol-3-kinase to the polyomavirus middle T antigen is facilitated by tyrosine phosphorylation of middle T on residue 315. The pp85 subunit of phosphatidylinositol-3-kinase contains two SH2 domains, one in the middle of the molecule and one at the C terminus. When assayed by blotting with phosphorylated middle T, the more N-terminal SH2 domain is responsible for binding to middle T. When assayed in solution with glutathione S transferase fusions, both SH2s are capable of binding phosphorylated middle T. While both SH2 fusions can compete with intact pp85 for binding to middle T, the C-terminal SH2 is the more efficient of the two. Interaction between pp85 or its SH2 domains and middle T can be blocked by a synthetic peptide comprising the tyrosine phosphorylation sequence around middle T residue 315. Despite the fact that middle T can interact with both SH2s, these domains are not equivalent. Only the C-terminal SH2-middle T interaction was blocked by anti-SH2 antibody; the two SH2 fusions also interact with different cellular proteins

    Penerapan Teknologi suplementasi untuk menekan angka kematian pedet dan meningkatkan produktivitas Sapi Bali di Desa Oefafi Kabupaten Kupang

    No full text
    Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan di Desa Oefafi Kabupaten Kupang dengan melibatkan kelompok peternak dengan tujuan utama meningkatkan keterampilan peternak dalam menerapkan teknologi suplementasi pada pedet dan induk sapi menggunakan pakan suplemen berbahan baku lokal yang telah diolah sebelumnya. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan peternak melalui peningkatan produktivitas ternak karena menurunnya angka kematian pedet serta peningkatan laju pertumbuhan pedet. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan selama 8 bulan di Desa Oefafi Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang dengan melibatkan 12 peternak dengan 230 ekor ternak sapi masing-masing 115 ekor pedet dan 115 ekor induk sapi. Tahapan-tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi dan pembentukan kelompok, penyiapan dan pembuatan gudang penyimpanan pakan dan kandang pedet dan induk, pengadaan dan pengolahan bahan baku pakan suplemen, pelatihan dan pendampingan, pemberian pakan suplemen kepada ternak serta monitoring dan evaluasi. Melalui kegiatan ini telah mampu meningkatkan keterampilan peternak dalam menyiapkan dan meramu pakan suplemen dari bahan-bahan lokal serta memberikannya kepada pedet. Kegiatan ini telah memberikan bukti nyata kepada peternak tentang teknik perkandangan dan pemeliharaan sapi secara lebih intensif sehingga dapat menjadi acuan bagi peternak untuk memperbaiki sistem pemeliharaan ekstensif dengan penyediaan kandang dan pemberian pakan suplemen pada induk dan pedet sapi Bali. Seluruh peternak yakin dan percaya bahwa suplementasi pada pedet mampu meningkatkan produktivitas ternak sapi karena akan menurunkan angka kematian dan meningkatkan laju pertumbuhan pedet. Sebanyak 83% di antaranya yakin mampu menerapkan teknologi ini pada tahun-tahun mendatang
    corecore