5 research outputs found

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KURIPAN

    Get PDF
    Pada periode trimester ketiga timbul sindroma persalinan (childbirth syndrome), sindrom persalinan ini menimbulkan rasa cemas seperti apakah proses   persalinan akan berjalan dengan selamat baik bagi janin maupun bagi dirinya. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan takut melahirkan, cemas, sedih, stress dan depresi yang menambah beban bagi perempuan hamil.Kecemasan yang terjadi secara terus menerus pada ibu hamil berdampak pada bayi maupun ibu hamil seperti solusio plasenta, berat badan lahir rendah, dan prematuritas. Mengetahui  mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuripan Tahun  2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan  metode Pre Experiment Design dengan rancangan  One Group Pretest Posttest. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52 ibu primigravida trimester III dengan tekhnik pengambilan sampel dengan total sampling. Kecemasan diukur menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Rata-rata tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III sebelum dilakukan intervensi pendidikan keshetan adalah 18,98, sedangkan rata-rata tingkat kecemasan sesudah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan adalah 14,50. Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan Uji Paired Sampel T Test didapatkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III (p-value = 0,000). Terdapat pengaruh pada pemberian pendidikan kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III. Hasil penelitian ini menyarankan agar dilakukan penelitian terkait intervensi lain yang           dimungkinkan bisa berpengaruh terhadap penurunan kecemasan ibu hamil primigravida trimester III

    Hubungan Usia dan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012-2013

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyebab utama tingginya angka kematian bayi adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Faktor yang mempengaruhi BBLR, yaitu usia ibu, jarak kehamilan, status gizi anemia, paritas, riwayat penyakit, solusio plasenta, plasenta previa. Prevalensi BBLR di kota Bantul Tahun 2011 sebanyak 8,5/1.000 KelahiranHidup. Tujuan: Untuk mengetahui faktor resiko terjadinya BBLR dilihat dari usia dan jarak kehamilan. Metode: Penelitian menggunakan metode survey dengan pendekatan case control, pengambilan data menggunakan data sekunder yaitu rekam medik, penelitian dilakukan bulan Mei-Juli 2014. Tekhnik pengambilan sampel adalah simple random sampling, dengan perbandingan jumlah sampel 1:1 yaitu sampel kasus 123 dan sampel kontrol 123. Tekhnik analisis yaitu Chi Square. Hasil Penelitian : Hasil analisis Chi Square menunjukkan usia dan jarak kehamilan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan BBLR (OR = 1,105 dan p value 0,699) sedangkan jarak kehamilan (OR=1,414 dan p value 0,407). Berarti ibu dengan usia reproduksi tidak sehat memiliki resiko 1,105 lebih besar terjadinya BBLR dibandingkan dengan ibu dengan reproduksi sehat dan jarak kehamilan 2 tahun. Kesimpulan : Tidak ada hubungan usia dan jarak kehamilan dengan kejadian BBLR Saran: Hendaknya lebih meningkatkan pengawasan dalam ANC, meningkatkan penyuluhan tentang faktor-faktor risiko terjadinya BBLR. Kata Kunci : Usia, Jarak kehamilan, BBLR Kepustakaan : 16 Daftar Pustaka (2007-2014), 7 jurnal (2004-2013), 4 Internet (2004-2013) Jumlah halaman : 75 halaman, 8 lampira

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM NORMAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WANASABA LOMBOK TIMUR

    No full text
    Abstrak: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Luka Perineum Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum Normal di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasaba Lombok Timur. Masa postpartum merupakan masa yang sangat penting karena sering terjadi komplikasi diantaranya adalah infeksi nifas. Salah satu faktor penyebab terjadinya infeksi nifas yaitu adanya perlukaan jalan lahir yang dapat menyebabkan infeksi jalan lahir sehingga perawatan perineum sangat diperlukan. Perawatan pada masa postpartum harus menjadi perhatian karena diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utama kematian ibu yaitu karena perdarahan 30,3%, hipertensi 27,1%, infeksi 7,3%, lain – lain 40,8 %. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang perawatan luka perineum terhadap tingkat pengetahuan ibu postpartum normal di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasaba. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Tekhnik pengambilan sampel yaitu total populasi. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu postpartum normal hari ke-1 sampai ke-7 dengan luka perineum yaitu sebanyak 18 responden.  Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Paired T-Test karena data berkontribusi normal dengan tingkat kemaknaan p value <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang perawatan luka perineum terhadap tingkat pengetahuan ibu postpartum normal di wilayah kerja Puskesmas Wanasaba dengan nilai p-value 0,000 (p<0,05)

    Pengaruh Senam Hamil Menggunakan Audio Visual Terhadap Keterampilan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sesela Kabupaten Lombok Barat

    No full text
    AbstrakSenam hamil merupakan olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan dengan cara melatih teknik pernapasan dan sikap tubuh serta melatih otot-otot yang berfungsi dalam proses persalinan sehingga diharapkan ibu hamil siap menghadapi persalinan baik fisik maupun mentalnya. Senam hamil juga merupakan bentuk metode koping yang dapat mengurangi terjadinya stress fisik akibat kehamilan, seperti mengurangi kram kaki dan punggung, meningkatkan kemampuan ibu untuk adaptasi dengan adanya perubahan pada tubuhnya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment berbentuk desain one group. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester II dan trimester III di wilayah puskesmas sesela dengan sampel 38 responden menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Berdasarkan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,001 &lt; 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Senam Hamil menggunakan Audio Visual terhadap Keterampilan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sesela.Kata Kunci: Senam Hamil, Audio Visual, Ibu Hamil AbstractPregnancy exercise is a sport that is carried out by pregnant women to prepare for childbirth by practicing breathing techniques and body postures as well as training the muscles that function in the delivery process so that pregnant women are expected to be ready to face labor both physically and mentally. Pregnancy exercise is also a form of coping method that can reduce the occurrence of physical stress due to pregnancy, such as reducing leg and back cramps, increasing the mother's ability to adapt to changes in her body. Methods: This research is a Quasi Experiment research in the form of a one group design. The population in this study were all pregnant women in the second and third trimesters in the Sesela Public Health Center area with a sample of 38 respondents using the Wilcoxon test. Results: Based on the Wilcoxon statistical test, a p value of 0.001 &lt; 0.05 was obtained, meaning that there was a significant effect between Pregnant Gymnastics using Audio Visual on the Skills of Pregnant Women in the Work Area of the Sesela Health Center.Keywords: Pregnancy Gymnastics, Audio Visual, Pregnant Wome
    corecore