34 research outputs found
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Stres Kerja Pada Pekerja Divisi Assembling di PT. Bromo Steel Indonesia Kota Pasuruan Jawa Timur
Abstract
Work stress is a problem for the health of the workforce, potentially increasing the risk of workplace accidents that will cause a lot of material loss. One of the factors causing work stress is the physical work environment that is not comfortable in the form of temperatures that are too hot, too cold, too tight, lacking light.This study aims to determine the effect of physical work environment on work stress on assembling division workers at PT. Bromo Steel Indonesia Pasuruan City, East Java. The research method used is cross sectional analytical method. The sample used was 30 assembling division workers who were taken using total sampling technique. The results of the research data were analyzed by multiple regression tests using the SPSS version 21 program where the decision-making used the significance results <0.05. Regression test results on lighting variables, noise, temperature to work stress have a significant effect, humidity against work stress has no significant effect. So the company is advised to make a work environment engineering so that the workplace temperature can be in accordance with applicable regulations and can reduce the temperature at the workplace.
Keywords : Physical Work Environment, Work Stress
Abstrak
Stres kerja merupakan masalah bagi kesehatan tenaga kerja, berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan kerja yang akan menimbulkan banyak kerugian materi. Salah satu faktor penyebab stres kerja adalah lingkungan kerja fisik yang tidak nyaman yaitu berupa suhu yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu sesak, atau kurang cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap stres kerja pada pekerja divisi assembling di PT. Bromo Steel Indonesia Kota Pasuruan Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang pekerja divisi assembling yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji regresi berganda menggunakan program SPSS versi 21 dimana pengambilan keputusan menggunakan hasil signifikasi <0.05. Hasil uji regresi pada variabel pencahayaan, kebisingan, suhu terhadap stress kerja terdapat pengaruh yang siginifikan, kelembaban terhadap stres kerja tidak terdapat pengaruh yang siginifikan. Maka perusahaan disarakan untuk membuat rekayasa lingkungan kerja agar suhu ditempat kerja dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat menurunkan suhu ditempat kerja.
Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerj
Literature Review Analisis Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Puskesmas
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Tujuan penulisan literature review ini adalah untuk menganalisis ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan di Puskesmas. Penelitian ini adalah penelitian literature review. Metode yang digunakan pada penelitian literature review yaitu systematic literature review. Sumber artikel berasal dari Portal garuda, dan Google scholar. Terdapat tahapan screening dalam memilih jurnal yang terdiri dari 3 tahap yaitu screening 1 memilih jurnal berbayar dan tidak berbayar, screening 2 mereview judul dan abstrak, screening 3 mereview latar belakang, metode, hasil dan pembahasan. Peenjabaran hasil temuan artikel, dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek berpengaruh terhadap loyalitas, kepuasan pelanggan, keputusan pemanfaatan pelayanan, dan pemanfaatan kembali. Selanjutnya untuk elemen ekuitas merek yang lebih dominan saat diterapkan di puskesmas, yaitu elemen persepsi kualitas. Kesimpulan literature review ini yaitu terdapat pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan, dikarenakan ekuitas merek dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh pelanggan. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih mendalam mengenai ekuitas merek dan loyalitas pelanggan, baik satu arah maupun dua arah. Kemudian mengenai elemen yang dominan digunakan, hendaknya dapat diteliti secara menyeluruh pada keempat elemen ekuitas merek yang digunakan dan kekuatan masing-masing elemen saat penerapan di puskesmas
Efek Antioksidan Ekstrak Kelopak Rosella Terhadap Glukosa Darah Tikus Diabetes Mellitus Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 ditandai oleh gangguan metabolik yaitu adanya penurunan respon jaringan periferal dalam merespon insulin. Kerusakan pada jaringan periferal diduga akibat dari adanya peningkatan radikal bebas didalam tubuh, yang merusak reseptor insulin atau transporter glukosa yang terdapat pada membran sel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemberian antioksidan yang berasal dari ekstrak kelopak rosella terhadap penurunan glukosa darah tikus diabetes mellitus. Jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang dipakai (1) Pembuatan ekstrak kelopak rosella (2) Perlakuan pada tikus dengan ekstrak kelopak rosella pada kelompok perlakuan dengan dosis I (195 mg/200 g BB), dan dosis II (260 mg/200 g BB). Dosis pemberian diabetes mellitus 33 mg/200 g BB. Tikus menjadi 4 kelompok dengan cara random sampling yaitu kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan pertama, dan kedua (3) Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan blood glucose test meter. Data dianalisis Kruskal Wallis dan untuk melihat perbedaan tiap kelompok digunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kelopak rosella dosis 260 mg/200 g BB berbeda nyata dengan kontrol positif nilai signifikansi p = 0,006 (p 0,05). Kesimpulan pemberian ekstrak kelopak rosella mengandung antioksidan mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus dan ekstrak kelopak rosella dosis 260 g/200 g BB lebih efektif
Effect Of Roselle Petal Extract On Decreased Levels Of MDA In Rats With Type 2 Diabetes
Introduction: Diabetes mellitus type 2 is a metabolic disorder, namely a decrease in peripheral tissues' response to insulin. Free radicals increase, which results in the forming of Malondialdehyde (MDA). Roselle flower petals is an antioxidant to reduce free radical damage. Purpose: This study aims to analyze the effect of roselle petal extract on decreased MDA levels in mice induced by diabetes. Method: The rats were divided into four treatments group as follow: 1) control negative, 2) control positive, 3) treatment dose I (administering roselle petal extract 195 mg/200 gram body weight), 4) treatment dose II (giving roselle petal extract 260mg/ 200 gram body weight). MDA levels were measured using Thiobarbituric acid (TBA) assay. Result: There was an effect of rosella petal extract in the group with 260 mg/200 of rosella petal extract (p=0.005) and 195 mg/200 of rosella petal extract (p=0.041) compared with the positive control group. Conclusion: rosella petal extract significantly reduces MDA levels in rats induced by type 2 diabetes
Pengukuran Ovitrap Index (OI) Sebagai Gambaran Kepadatan Nyamuk di RW 6 Kelurahan Tenggilis Mejoyo Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya
Lingkungan yang jauh dari unsur kotor dan binatang pengganggu merupakan salah satu kriteria
lingkungan yang bersih dan sehat. Potensi terjadinya penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)
dapat digambarkan oleh kepadatan populasi nyamuk di suatu daerah. Ovitrap index (OI)
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur populasi nyamuk. Peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang pengukuran kepadatan nyamuk dengan Ovitrap Index dan
kecenderungan bertelur nyamuk Aedes spp. di dalam atau di luar rumah. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kepadatan nyamuk dengan Ovitrap Index (OI) di RW 6 Kelurahan Tenggilis Mejoyo
Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu larva dari hasil tetasan telur nyamuk Aedes spp.
yang terperangkap dalam ovitrap di RW 6 Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo,
Kota Surabaya. Pemasangan ovitrap didalam rumah didapatkan ovitrap positif terdapat telur nyamuk
hampir di semua RT. Pemasangan ovitrap diluar rumah didapatkan ovitrap positif terdapat telur
nyamuk hanya pada RT 01 dan RT 02 pada minggu ke IV. Larva nyamuk yang diperiksa merupakan
jenis Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus tersebar di semua RT. Saran untuk penelitian selanjutnya
adalah jumlah sampel dan ovitrap yang dipasang ditambah menjadi lebih banyak sehingga hasil
menjadi lebih bervariasi
Pemanfaatan Limbah Padat dan Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Plastik Mudah Terurai (Biodegradable)
Penelitian ini memanfaatkan limbah padat tapioka yang didapatkan dari sisa produksi UD. HH yang berada di wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri untuk dijadikan plastik yang mudah terurai (Biodegradable) atau bioplastik. Proses pembuatan bioplastik dilakukan dengan dilanjutkan mencampurkan natrium asetat (PA) ke dalam larutan asam asetat (PA). Pemanasan bahan (limbah tapioka yaitu ampas, cair dan pati tapioka sebagai kontrol) dengan pelarut kemudian dikeringkan. dengan persentase 100% , 50% : 50%, 100% ,50% : 50%. Atau sama sebanding dengan 7,5gr : 0gr, 3,25gr : 3,25gr, 0gr : 7,5gr, 3,25gr : 3,25gr. Bioplastik yang dihasilkan diuji dengan uji mekanik berupa uji tarik dan uji elongasi, Uji gugus Fungsi dengan FTIR dan Uji Biodegradibilitas. Dari hasil pengujian dilihat treatment mana yang paling baik hasilnya maka sampel tersebut dapat digunakan sebagai bahan penelitian pembuatan bioplastik. Plastik yang dihasilkan dari limbah tapioka (cair dan padat) maupun yang divariasi dengan tapioka didapatkan hasil dengan kuat tarik 2,78-4,41 Mpa dan elongasi 8,27-14,27%. Hasil pengujian FTIR pada semua sampel menunjukkan adanya sebagai gugus fungsi O- H,C-H,C=O,C-O,=C-H sebagai gugus penanda telah terbentuk bioplastik.. Limbah padat tapioka dengan campuran tapioka lebih cepat mengalami degradasi dengan persentase degradibilitas sebesar 29,99% dibandingkan dengan plastik dari bahan lain masing-masing sebesar 0,26 % (sampel 3), 21,19% (sampel 2) dan 14,61% (sampel 1)
Microbiological Quality Analysis of Drinking Water in An-Nuriyah Islamic Boarding School Wonocolo Surabaya
The need for water in an area will always increase with population growth, while the water itself decreases in terms of quality, quantity, and continuity. The potential for health problems due to the microbiological quality of drinking water that does not meet the requirements is very high. This study aimed to analyze the microbial quality of drinking water in An-Nuriyah Islamic Boarding School Wonocolo Surabaya. This research is a descriptive study with a cross-sectional approach. This research sample is drinking water consumed by the student in An-Nuriyah Islamic Boarding School Wonocolo Surabaya, which comes from three sources: refill drinking water, boiled water, and bottled drinking water. This study showed that the Escherichia coli parameters' microbiological quality in the three drinking water sources resulted in 0/100 ml samples. Each head was obtained for the Coliform parameters. Namely, 125/100 ml refill drinking water, 2/100 ml bottled drinking water, and 100/100 ml boiled water samples. The results of this study conclude that the microbiological quality of drinking water at An-Nuriyah Islamic Boarding School Wonocolo Surabaya meets the requirements of Minister of Health Regulation Number 492/MENKES/Per/IV/2010 for Escherichia coli parameters, while Coliform parameters do not meet the criteria of Minister of Health Regulation Number 492/MENKES/Per/IV/2010
Pemanfaatan Limbah Padat dan Cair Tapioka sebagai Bahan Baku Plastik Mudah Terurai (Biodegradable)
Membuat plastik yang mudah terurai (Biodegradable) atau bioplastik dari
limbah padat tapioka dan uji kemampuannya, data jumlah limbah tapioka pada
tahun 2016 adalah 18.987.891 ton. Penelitian ini memanfaatkan limbah padat
tapioka yang didapatkan dari sisa produksi UD. HH yang berada di wilayah
Kecamatan Pesantren Kota Kediri untuk dijadikan plastik yang mudah terurai
(Biodegradable) atau bioplastik. Proses pembuatan bioplastik dilakukan dengan
dilanjutkan mencampurkan natrium asetat (PA) ke dalam larutan asam asetat
(PA). Pemanasan bahan (limbah tapioka yaitu ampas, cair dan pati tapioka
sebagai kontrol) dengan pelarut kemudian dikeringkan. dengan prosentase 100% ,
50% : 50% , 100% , 50% : 50%. Atau sama sebanding dengan 7,5gr : 0gr, 3,25gr :
3,25gr , 0gr : 7,5gr , 3,25gr : 3,25gr. Dilakukan pengujian dengan uji mekanik
berupa uji tarik dan uji elongasi, Uji gugus Fungsi dengan FTIR dan Uji
Biodegradibilitas. Dari hasil pengujian dilihat treatment mana yang paling baik
hasilnya maka sampel tersebut dapat digunakan sebagai bahan penelitian
pembuatan bioplastik.Hasil pengujian FTIR pada semua sampel adanya gugud
fungsi O-H,C-H,C=O,C-O,=C-H. Plastik yang dihasilkan dari limbah tapioka
(cair dan padat) maupun yang divariasi dengan tapioka didapatkan hasil dengan
kuat tarik 2,78 – 4,41 Mpa dan elongasi 8,27 – 14,27 %. Limbah padat tapioka
dengan campuran tapioka lebih cepat mengalami degradasi dengan persentase
degradibilitas sebesar 29,99 % dibandingkan dengan plastik dari bahan lain
masing-masing sebesar 0,26 % (sampel 3), 21,19% (sampel 2) dan 14,61%
(sampel 1)
Analysis On Village Readiness In The Acceleration Of Open Defecation Free Achievement Status Based On Stimulus, Organism, And Response Approach
Introduction: Open Defecation Free (ODF) is a condition in the community that has carried out total sanitation and does no more Open Defecation (OD). Dukuh Village was chosen as the research location because it was a village with the highest OD in Ngadiluwih, Kediri. This high rate of OD is caused by a lack of public awareness about the importance of sanitation. This research was conducted to analyze the village readiness to accelerate ODF status in Dukuh Village.Methods: This study was done in a qualitative method with a single holistic case study design using Stimulus-Organism-Response theory. The key informants of this study were five persons:1) the Head of Dukuh Village, 2) the environmental health officer of Wonorejo Community Health Center, 3) Dukuh Village community leader and 4) the community representatives who still defecated, and 5) no more defecated in an open area after triggering activities. They were selected purposively. Data were collected through in-depth interviews, Focus Group Discussion, and documents review. Data analysis was done through the Spradley model, scoring and categorizing village readiness using the scales of Aydin and Tasci.Results: Five main problems were the lack of funds for the ODF program, poor socialization, low Clean and Healthy Behavior, lack of roles from community leaders, and limited land for latrine construction. Based on the analysis of village readiness in achieving the ODF program using the Aydin & Tasci scale, the obtained score was 2.1. This score indicated that Dukuh Village was not ready yet and a lot of system improvements[h1]Â were needed.Conclusion: Dukuh Village was not ready yet for the ODF program and need a lot of system improvements. It was recommended to make village policies, create working groups, and maximizing socialization.