69 research outputs found

    Pengaruh Nilai EC Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.) Dengan Hidroponik Sistem Rakit Apung

    Get PDF
    Hidroponik rakit apung adalah metode budidaya tanaman dengan netpot yang dimasukkan di sterofoam yang mengapung di atas permukaan air di dalam bak yang telah berisi nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai EC pada tahap pertumbuhan dan hasil tanaman, serta mengetahui EC yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda yang maksimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan nilai EC menujukkan hasil yang relatif meningkat juga. Kandungan klorofil tertinggi pada perlakuan dengan nilai EC 2.9 mS/cm, sedangkan perlakuan dengan nilai EC 3.5 mS/cm memiliki nilai kandungan klorofil terendah Berat kering akar, berat segar akar, kadar air, kandungan N, P, dan K pada jaringan tanaman tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan adanya peningkatan nilai EC pada media tanam. Nilai EC yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda terbaik jika dibandingkan dengan perlakuan lain yaitu perlakuan dengan nilai EC 2.9 mS/cm karena menghasil pertumbuhan dan kandungan hara tanaman tertingg

    Pengaruh Umur Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy (Brassica rapa ssp. chinensis) pada Hidroponik NFT

    Get PDF
    Pakcoy (Brassica rapa ssp. chinensis) merupakan jenis sayuran yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Dalam budidaya pakcoy secara hidroponik NFT umur bibit adalah salah satu aspek penentu dalam peningkatan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur bibit terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy dan menentukan umur bibit yang memberikan hasil tertinggi sawi pakcoy dengan budidaya hidroponik NFT. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal terdiri atas lima variasi umur bibit dengan ulangan sebanyak lima kali. Umur bibit yang diuji adalah 0 HSS, 5 HSS, 10 HSS, 15 HSS dan 20 HSS. Pengamatan pertumbuhan tanaman sawi meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan klorofil. Komponen hasil yang diamati yaitu bobot segar tajuk. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Sidik Ragam (ANOVA) taraf 5%, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur taraf 5% dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur bibit berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy. Pada budidaya sawi pakcoy secara hidroponik sistem NFT hasil tertinggi diperoleh jika ditanam langsung dari bibit 0 HSS atau menggunakan bibit berumur 5 HSS. Penggunaan umur bibit yang tepat dalam budidaya pakcoy secara hidroponik NFT dapat mendukung pertumbuhan dan hasil yang optimal pada akhir masa panennya

    APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DARI CANGKANG TELUR DAN AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA MERAH PADA SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG :

    Get PDF
    [APPLICATION OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER FROM EGGSHELL AND TOFU DREGS ON PROMOTING GROWTH AND YIELD OF LETTUCE UNDER FLOATING RAFT HYDROPONIC SYSTEM]. Eggshell waste and tofu pulp contain nutrients that have the potential as plant fertilizers. The use of liquid organic fertilizer (LOF) from eggshells, and tofu dregs can be a source of nutrition in hydroponic cultivation at a relatively low price. The optimal growth of red lettuce plants requires a proper concentration of nutrients. This study aimed to examine the effect of the concentration of LOF from eggshells and tofu dregs that are most effective in increasing the growth and yield of red lettuce in floating raft cultivation systems. This research was conducted from December 2020 to February 2021 at the Kartini Experimental Garden, Faculty of Agriculture and Business, Satya Wacana Christian University. This study used a Randomized Complete Block Design with liquid organic fertilizer made from egg shells and tofu dregs  with different concentrations and AB mix as a comparison. The treatment consists of five levels, namely AB mix, LOF 10 mL/L, LOF 20 mL/L, LOF 30 mL/L, and LOF 40 mL/L. Observation parameters include plant height, number of leaves, leaf area, root length, and fresh and dry weight of the plant. The results of the observations were analyzed using the analysis of variance (F test 5%). On average, the HSD Tukey test followed the treatment with a confidence interval of 5%. This study showed an influence on the treatment of eggshell LOF concentration and tofu dregs  20 mL/L resulting in the highest red lettuce with 9.15 leaves, root length 38.75 cm, header fresh weight 36.33 g and highest root fresh weight 16.22 g at LOF treatment 10 mL/L. These results have not matched the application of ABmix fertilizer, which reached the fresh weight of 74.79 g.  Limbah cangkang telur dan ampas tahu memiliki kandungan unsur hara yang potensial sebagai pupuk tanaman. Pemanfataan pupuk organik cair cangkang telur dan ampas tahu bisa menjadi sumber nutrisi pada budidaya hidroponik dengan harga yang relatif murah. Pertumbuhan tanaman selada merah yang optimal diperlukan konsentrasi nutrisi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pengaruh konsentrasi POC cangkang telur dan ampas tahu yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil selada merah pada sistem budidaya rakit apung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 hingga Februari 2021 di Kebun Percobaan Kartini Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pupuk organik cair berbahan dasar dari cangkang telur dan ampas tahu dengan konsentrasi yang berbeda dan AB mix sebagai pembanding. Perlakuan terdiri dari lima taraf yaitu P0 (AB mix), P1 (POC 10 ml L-1), P2 (POC 20 ml L-1), P3 (POC 30 ml L-1), P4 (POC 40 ml L-1). Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, berat basah dan kering tanaman. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode sidik ragam (uji F 5 %). Dilanjutkan dengan uji BNJ dengan selang kepercayaan 5 %. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pada perlakuan  konsentrasi POC cangkang telur dan ampas tahu  20 ml/l menghasilkan selada merah tertinggi dengan jumlah daun 9,15 helai, panjang akar 38,75 cm, berat basah tajuk 36,33 gram dan berat basah akar tertinggi 16,22 gram pada perlakuan POC 10 ml/l. Hasil tersebut belum mampu menyamai pemberian pupuk ABmix yang mencapai berat basah tajuk 74,79 gram

    Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Fisik Serbuk Bit Merah (Beta vulgaris L.)

    Get PDF
    Beetroot plant or Beta vulgaris L. is one of the horticultural plants which is widely cultivated in various regions of Indonesia. It is because the advantage of the beet plant and its use as a natural red dye powder for food ingredients. Beetroot powder can be produced through the drying or withering method using a draying oven and the use of a drying agent to maintain the quality product during drying. This study aims to determine the effect of temperature treatment and drying time on betasianin,% water level,% yield, vitamin C and organoleptic tests (color and aroma) for the natural dye of beetroot powder. This research used a randomized block design  with two (2) factors treatment with 4 replications in order to obtain 24 trials. The treatment factors used were (S) temperature (60°C and 70°C) and (T) drying time (10, 11, and 12 hours). The results of the research of the treatment interaction between temperature and drying time obtained the yield content of the average value was 13% with the water level for the material with the highest average value of 7% at 600C for 10 hours and the lowest was 5% at 700C for 12 hours. For the vitamin C content of beet powder obtained the highest average value on 1.35 mg at  600C for 10 hours. At 600C for 10, the highest betasianin content was 0.151 mg / L. From the organoleptic results, the preferred color of beet powder was at 600C (11 hours) and the preferred aroma was 700C (10 hours)

    REDESIGN LANDSCAPE TAMAN SITUS PENINGGALAN PURBAKALA DESA PUGUNG RAHARJO, LAMPUNG TIMUR SEBAGAI TAMAN EDUKASI

    Get PDF
    Taman situs peninggalan purbakala Pugung Raharjo merupakan salah satu situs destinasi wisata yang ada  di Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Sebagian banyak pengunjung taman situs peninggalan purbakala ini merupakan pelajar yang terdiri dari pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Mahasiswa dan Orang Tua. Sehingga taman situs peninggalan purbakala ini sangat cocok untuk dilakukan perbaikan atau redesign dan kemudian dijadikan sebagai taman edukasi bagi para pengunjungnya. Edukasi yang dimaksudkan yaitu, pengunjung dapat mengetahui zaman megalitikum serta peradapan pergantian zaman, dimulai dari zaman megalitikum  hingga  zaman modern pada saat ini, sehingga pengunjung dapat mengetahui perbedaan yang nyata yang telah dialami dari zaman kezaman, dimulai dari tradisi yang dipakai, bahasa yang dipakai dan teknologi yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi presepsi dari pengunjung taman situs purbakala dalam fungsi estetika, fungsi sosial dan fungsi edukasi, serta memberikan rekomendasi design landscape edukasi dari analisis presepsi pengunjung terhadap taman situs peninggalan purbakala guna menjadi taman edukasi bersejarah

    Pengaruh Hasil Larutan Fermentasi Daun Gamal terhadap Pertumbuhan, Produktivitas dan Kualitas pada Tanaman Kale Curly (Brassica oleracea var. sabellica)

    Get PDF
    This research aims to determine the effect of giving gamal leaf ferment solution on the growth, productivity and quality of kale plants and to obtain the concentration of gamal leaf ferment solution which has an optimum effect on the growth, productivity and quality of curly kale plants. The research method used in this study is the experimental method. The results showed that based on the results of the test of variance, liquid organic fertilizer (POC) fermented gamal leaves with concentrations of 0%, 40 ml/l, 80 ml/l, 120 ml/l and 180 ml/l had a very significant effect on plant growth. kale curly seen from plant height, number of leaves, stem diameter, and crown width, then related to the effect of giving gamal leaf ferment solution on the productivity of Kale Curly plants shows that there is a very significant effect on the parameters of root wet weight and root dry weight for each concentration given , whereas for the parameters of shoot wet weight and shoot dry weight did not show a significant effect, then on the quality of kale curly plants showed that there was a very significant treatment of POC fermented gagal leaves on total chlorophyll, but not significantly different for chlorophyll A, chlorophyll B, and vitamin C. So that it can be concluded that in this study the administration of fermented gamal leaves had a very significant effect on the growth of kale culy plants, for productivity there was a very significant effect on the parameters of root wet weight and root dry weight, but not with shoot wet weight and shoot dry weight , while for the quality of kale curly there was a very significant treatment for total chlorophyll, but not for chlorophyll A, chlorophyll B, and vitamin C, while the most optimum concentration of fermented galam leaves for growth, productivity, and quality of kale curly was administration of fermented gamal leaves with a concentration of 120 ml/l. Keywords: Gamal Leaves Fermentation, Quality, Growth, Productivity, Curly Kale Plan

    The Performance of Potted Chrysanthemum (Dendranthema grandiflora) Due to Growth Retardant and Terminal Bud Pinching

    Get PDF
    Kajian pengaruh perlakuan retardant dan pemangkasan pucuk terhadap penampilan tanaman krisan pot (Dendranthema grandiflora) dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas tujuh perlakuan dengan empat ulangan, yaitu: P1) Kontrol tanpa retardan dan pemangkasan pucuk; P2) Penyemprotan retardan saat pindah tanam bibit; P3) Penyemprotan retardan 1 minggu setelah pindah tanam bibit; P4) Penyemprotan retardan 2 minggu setelah pindah tanam bibit; P5) Pemangkasan pucuk saat pindah tanam bibit; P6). Pemangkasan pucuk 1 minggu setelah pindah tanam bibit; P7) Pemangkasan pucuk 2 minggu setelah pindah tanam bibit. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA dan BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa retardan meningkatkan kandungan klorofil daun, tanaman menjadi lebih pendek, diameter tajuk lebih kecil, jumlah bunga per pot lebih sedikit dan diameter bunga lebih kecil. Pemangkasan pucuk menurunkan tinggi tanaman, meningkatkan jumlah bunga per tanaman dan jumlah bunga per pot. Perlakuan retardan dan pemangkasan pucuk menyebabkan mekarnya bunga kurang serentak. Penampilan krisan pot dengan perlakuan retardan lebih ideal dibandingkan kontrol dan pemangkasan pucuk. Kata kunci : pembungaan, pertumbuhan, krisan pot, paclobutrazol, pemangkasan pucukThe research of the effects of retardant and terminal bud pinching on the performance of potted chrysanthemum was conducted using the Randomized Block Design, consist of seven treatments and four replications. The treatments were P1) control without retardant and bud pinching; P2) Retardant at transplanting into pots; P3) Retardant at one week after transplanting; P4) Retardant at two weeks after transplanting; P5) Pinching at the time of transplanting; P6) Pinching at one week after transplanting; P7) Pinching at two weeks after transplanting. Experimental data were analyzed using ANOVA and the analysis of the differences among treatments used Honest Significant Different (HSD) with α=5%. The results showed that retardant increased the chlorophyl of leaf, reduced the height of plant and diameter of shoot, reduced the number and diameter of flowers. Pinching decreased the height of shoot, increase the number of flowers. Retardant and pinching treatment did not cause the anthesis simultaneously. The performance of chrysanthemum pots on retardant treatment is more ideal than control and terminal bud pinching treatment. Keywords: chrysanthemum, flowering, growth, paclobutrazol, pinchin

    Penggunaan Biji Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) dari Berbagai Warna Buah

    Get PDF
    oai:jurnal.ugm.ac.id:article/1543Hingga kini diyakini bahwa benih aren berasal dari buah kuning telah mencapai kemasakan fisiologis. Ada kemungkinan bahwa kemasakan fisiologis benih aren tercapai sebelum buah berubah menjadi kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keeratan hubungan antara warna buah dengan daya kecambah dan vigor biji aren dan untuk menentukan biji aren memiliki daya kecambah dan vigor tinggi.Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap, terdiri dari 5 variasi warna buah yaitu hijau, hijau cerah, hijau kekuningan, kuning kehijauan dan kuning, masing-masing diulang 5 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warna buah berhubungan erat dengan perkecambahan dan vigor; daya kecambah tertinggi terjadi ketika buah berwarna hijau kekuningan hingga kuning

    Penampilan Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy (Brassica rapa L.) Hidroponik NFT Dari Berbagai Ukuran Bibit Saat Transplanting

    Get PDF
    Dalam budidaya tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) secara hidroponik dengan sistem NFT, salah satu penentu produktivitas adalah ukuran bibit saat pindah tanam (transplanting). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bibit terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy secara hidroponik NFT serta menentukan kriteria bibit yang dapat memberikan hasil tertinggi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan ukuran bibit dan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan terdiri dari P1 benih (0,0038 g); P2 bibit umur 5 HSS (0, 0355 g); P3 bibit umur 10 HSS (0,0686 g); P4 bibit umur 15 HSS (0,0806 g) dan P5 bibit umur 20 HSS                (0,128 g). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, diameter bonggol, total karotenoid dan bobot segar tajuk bersih. Data dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang berasal dari benih (0,0038 g) dan bibit berumur 5 HSS (0,0355 g) memberikan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, diameter bonggol dan bobot tajuk bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pakcoy yang berasal dari bibit umur 10 HSS (0,068 g); 15 HSS (0,0806 g) dan 20 HSS (0,128 g). Ukuran bibit tidak memberikan pengaruh yang nyata pada parameter total karotenoid.

    Pengaruh Umur Panen terhadap Viabilitas Benih Gandum Tropis Varietas Dewata ( Triticum aestivum L.)

    Get PDF
    Gandum (Triticum aestivum L.) merupakan bahan pangan pokok di indonesia, untuk memenuhi kebutuhan gandum, pemerintah masih melakukan impor. Pengembangan gandum tropis untuk menunjang kebutuhan produksi pangan dari dalam negeri belum banyak dilakukan. Salah satu syarat untuk memproduksi tanaman adalah adanya benih yang bermutu tinggi. Benih yang bermutu tinggi dihasilkan dari biji yang sudah masak yang memiliki viabilitas atau daya berkecambah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui viabilitas benih gandum pada berbagai umur panen dan untuk mengetahui umur panen manakah yang sudah memenuhi standar mutu benih. Penelitian dilakukan dilahan percobaan dengan ketinggian tempat ± 900 meter dpl dan di laboraturium benih Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANNOVA) yang kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada selang kepercayaan 95%. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kadar air, bobot 1000 biji, daya berkecambah, keserempakan tumbuh dan berat kering benih. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur panen berpengaruh nyata pada kadar air, bobot 1000 biji, daya berkecambah keserempakan tumbuh dan berat kering benih. Pada perlakuan H5 umur panen 120 hari setelah tanam menghasilkan daya berkecambah 80,4% dan kadar air 11,148 % yang menunjukkan bahwa hasil tersebut sudah memenuhi kriteria mutu benih menurut standar FAO
    • …
    corecore