359 research outputs found
PERBANYAKAN BIBIT MELALUI PEMBELAHAN DAN PENUTUPAN LUKA UMBI BATANG ILES - ILES (Amorphophallus muelleri Blume)
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan urnbi batang sebagai bahan tanam iles-iles
dalam jumlah relatif lebih banyak dan meniiliki kemampuan turnbuh masih tetap baik. Percobaan
dilaksanakan di lahan pekarangan yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten
Gunungkidul pada ketinggian tempat 400 m dari permukaan laut, pada musim hujan Tahun
201312014. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terpisah tiga blok, petak
utama berupa perlakuan penutupan luka dan anak petak berupa pembelahan umbi batang. Faktor
perlakuan penutupan luka terdiri atas tiga taraf yaitu tanpa perlakuan (TP), ditutup dengan abu
dapur (AD), dan direndarr Pestisida Bactocyn (PB). Perlakuan pembelahan urnbi sebagai anak petak
terdiri atas : Umbi tanpa dibelah (Ub') ; Umbi dibelah dua (Ubr); Umbi dibelah empat (Ubo); dan
Umbi dibelah enam (Ubu). Hasil percobaan menunjukkan, bahwa perlakuan yang menggunakan
abu dapur dan larutan Pestisida Bactocyn menghasilkan urnbi bibit lebih baik, dan pembelahan
umbi menjadi enam buah masih mampu memberikan perturnbuhan dan hasil umbi untuk bibit lebih
banyak dan masih baik. Pertambahan total bobot urnbi dari persatuan bobot umbi utuh, melalui
pembelahan urnbi menjadi 6 bagian menunjukkan hasil paling besar dibanding Tanpa Perlakuan
atau pembelahan umbi yang lainnya
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN UNTUK MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN
Food is a basic requirement once the essence of human life, and therefore the right to food becomes a very important part of human rights. Currently Indonesia is the world's largest rice importer. If we do not find ways to increase food production, then Indonesia as an independent nation does not have the authority to independently provide food for its citizens. The sustainability of agriculture in the food supply is highly dependent on agriculture HR. But the vast majority of agricultural HR Indonesia is still low, many farmers are elderly and low capacity in the entrepreneurial aspect. If the condition is left to the desire to achieve food sovereignty is certainly far from expectations. The purpose of the study are: (a) determine the condition of food sovereignty in Indonesia (b) determine the condition of the current agricultural HR, and (c) HR management of agricultural to support food sovereignty. Appraisal method uses literature. The results showed that: (i) Indonesia needs to improve the availability of food, (ii), agricultural HR of Indonesia currently has a qualifying low competitiveness and (iii) required the HR management of agriculture with a focus on four main elements that cognition, psychomotor, affective, and intuition. With the agriculture human resource management in the four elements, is expected to drive the agricultural sector, which has implications for the realization of food sovereign
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN MENUJU PERTANIAN TANGGUH DAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI
Pangan merupakan suatu kebutuhan pokok dan sesuatu hal yang sangat
penting, karena menyangkut kebutuhan dan hajat hidup orang banyak. Apalagi
yang berkaitan dengan ketersediaan dan ketahanan pangan yang merupakan suatu
akses terhadap kecukupan pangan, aman dan terjangkau untuk hidup layak,
terpenuhi kebutuhannya dan memiliki tubuh yang sehat. Penduduk Indonesia
daiam keseharian hidupnya kebutuhan dan ketergantungan akan beras masih
sangat besar (139,5 kglkapitaltahun), sehingga berakibat terhadap ketahanan
putgutr nasional menjadi sangat rapuh. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan
proJuksi pangan, sehingga dapat membawa daerah berada pada kondisi pertanian
yutrg tangguh dan dapat berkelanjutan. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
merupakan daerah tingkat II yang relatif baru ber-ibu kota di Kuala Tungkal
dengan luas 550.350 ha, yang terdiri atas 13 kecamatan dan 52 desa dengan
memiliki lahan potensial untuk tanarnanpadi sawah dan padi ladang seluas 24.505
ha yang produktivitasnya masih relatif rendah yaitu rata-tata hanya 3,93 ton per ha.
gerdasaikan hasil survey dan melalui Focus Group Discussion pada 13 kecamatan
dapat diketahui, bahwa untuk mencapai bidang pertanian yang tangguh dan
berkelanjutan diperlukan upaya peningkatan produksi dan produktivitas pangannya
melalui p.ogru* ekstensifikasi, intensifikasi yang berbasis organik dan rehabilitasi
lahan. Frog.u- ekstensifikasi ditempuh melalui penambahan areal tanam dengan
mengoptimalkan lahan yang semula tidak produktif menjadi produktif (penataan
lahan).- Adapun intensifikasi antara lain dilakukan melalui program peningkatan
Indek Pertanaman dengan Gertak Paduka, penggunaan pupuk berimbang berbasis
organik, peningkatan kuantitas dan kualitas penyrluh sebagai pendamping petani
dalam pelaksanaan budidaya tanaman, serta penggunaan alsintan saat panen dan
pasca panen. Program ini secara teknis dipenuhi melalui bantuan berupa saprotan
sebagai sarana untuk percepatan pengolahan tanah, pasca panen dan pompa air,
serta bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, dan obat-obatan. Adapaun
rehabilitasi lahan dilakukan melalui perbaikan kesuburan lahan melalui
pemanfaatan bahan-bahan organik yang tersedia di tempat dan pengaturan sistem
budidaya tanaman yang diusahakan secara arif
ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH DI KOTA YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor demografi (usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, status pernikahan,
jenis keluarga, lokasi tempat tinggal, dan jenis rumah tangga) terhadap keputusan
pembelian buah di Kota Yogyakarta dan untuk menganalisis kandungan bahan
pengawet formalin pada buah impor dan lokal. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey. Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik dan analisis varian satu arah (one way anova). Variabel-variabel dalam
penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan, status pernikahan, jenis keluarga, lokasi tempat tinggal dan jenis rumah
tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, status pernikahan, jenis keluarg4 dan jenis
rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli buah, sedangkan
lokasi tempat tinggal tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli buah.
Buah impor yang teridentifikasi mengandung formalin adalah Apel Royal Gala
dengan kadar 0,08720 ppm, Apel Washinglon dengan kadar 0,07575 ppm, Apel Fuji
dengan kadar 0,06300 ppm, Anggur Merah dengan kadar 0,08260 ppm dan tidak ada
perbedaan rata-rata kandungan formalin antara keempat buah impor tersebut. Pada
buah impor Anggur Hijau, Jeruk Mandarin, Jeruk Ponkar4 Jeruk Sunkist, dan buah
lokal Apel Manalagi, Jeruk Siam, Anggur Bali tidak teridentifikasi mengandung
formalin
DESCRIPTION OF TURUS JACKFRUIT (Artocarpus integra Merr) SUPERIOR LOCAL FRUIT FROM MAGELANG, CENTRAL JAVA
Daerah Istimewa Yogyakarta has a variety of specialities food which raw material primarily comes from the jackfruit such as gudeg and jackfruit chips. To meet market demand of jackfruit has been discovered a new type of jackfruit which can be fruitful continues regadless of the season on the slope of Merbabu mountain, Candimulyo sub-district, Magelang regency, Central Java. For further development the description of turus jackfr
uit have been studied with direct observation method to the ripe jackfruit tree.The observation parameters include moisture, ash, coarse fiber, total sugar and fruit B-carotene. Also physical observation of the fruit include weight of skin + damen, weight of fruit meat, weight liver of fruit, fruit pulp weight + seed, seed weight, number of seed, seed membrane weight, and the total weight of fruit. From the observation obtained moisture content of the fruit 80.4269%, ash content 1.0453%, fiber rought 2.4052%, total sugar 13.1818% and total B-carotene 897.4909 microgram/100gram. Weight severse skin + damen = 6 kg, liver weight = 0.625 kg fruit, weight of fruit seed + meat = 5.975 kg, seed weight = 0.915 kg, number of seeds = 134 seeds, seed membrane weight = 0.425 kg and total weight of fruit = 12.650 kg. The turus jackfruit need to be developed to meet the needs of the fresh and young jackfruit (gori) as the base material of gudeg
PENGARUH PENGERINGAN TENAGA SURYA DENGAN KOLEKTOR BERPENUTUP GELAS GANDA TERHADAP KUALITAS KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.)
Tanaman rosella (Hibiscus sabdarffi, L.) mempunyai kelopak bunga yang
berwarna merah. Kelopak bunga tersebut banyak digunakan sebagai bahan
pembuatan minuman, makanan sumber pewarna alami dan sebagai obat herbal
karena mempunyai kadar protein, vitamin C, vitamin A dan antosianin yang relatif
tinggi. Bunga rosella mengandung kadar air yang tinggi menyebabkan mudah
terkontaminasi oleh mikroba, sehingga bunga menjadi lebih cepat busuk. Sebagai
upaya untuk mempertahankan kualitas bunga telah dilakukan pengeringan dengan
menggunakan pengering surya dengan kolektor berpenutup gelas ganda. Hasil
pengamatan yang dilakukan pada tanggal 27-28 September 2013 menunjukkan
bahwa suhu tertinggi di dalam alat pengering ini 48,1 oc dan 49.9 oc dengan
kelembaban relatif pada kisaran 30-40%. Pada keadaan tersebut diperlukan waktu
2 hari untuk mengeringkan 2,3 kg kelopak bunga rosella segar dengan kadar air
90,84yo menjadi 7,47 o . Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas bunga
yang ditunjukkan dengan kadar protein, vitamin C, vitamin A dan antosianin masih
dapat dipertahankan dengan kerusakan akibat pengeringan di baw ah 2o/o
UNOâ Websiteâ Officeâ ofâ Militaryâ &â Veteranâ Servicesâ Studentâ Success
The Office of Military and Veteran Services encourages positive changes in all of our students\u27 lives and recognizes that our students may need support outside of the classroom. Whether you need additional assistance in your academics, have questions or concerns about employment, or need to focus on your overall wellness, our office has resources for you
KEBERHASILAN PERTUMBUHAN BIBIT SEMBUKAN PADA PENGGUNAAN BERBAGAI JUMLAH RUAS STEK BATANG DAN WAKTU PENYETEKAN
Skunk vine plant (leaf âkentutanâ) is an annual herbaceous plant that grows and grows wild vines, which since ancient times known as a laxative drug fart. The study aims to determine the timing and number of segments in stem cuttings of the best growth plant seedling stem cuttings of skunk vine been implemented in practice Gardens Fak. Agriculture UPN "Veteran" Yogyakarta from August to November 2015. The research method used is the pot experiment with completely randomized design in factorial with 2 factor treatment was repeated three times. The first factor is the number of segments stem cuttings, consisting of 3 levels: S1 = the number one segment of stem cuttings, S2 = number two segments of stem cuttings, S3 = number three segments of stem cuttings. The second factor is the time cuttings, consists of three levels, namely: W1 = time of the morning (7:00 to 9:00), W2 = the time of day (11:00 to 13:00), W3 = the afternoon (15:00 to 17:00). The results showed growth plant seedling stem cuttings is best skunk vine three segment or two segments of rods and the time cuttings of afternoon. Interactions are at the age of 4 weeks the number of shoots and on the percentage of the growing shoots, namely the evening and all the number of segments, each of which is used for the segment amounted to 66.67%, 83.33% and two sections of three roads 66,67% as well as the time of day and the two sections of 62.50%
- âŠ