288 research outputs found

    KONFLIK SOSIAL PADA TOKOH UTAMA MATSUNAGA SEIICHIRO (松永誠一郎) DALAM NOVEL YOSHIWARA GOMENJO『吉原御免状』 KARYA RYŪ KEIICHIRŌ (隆慶一郎)

    Get PDF
    AbstrakKonflik sosial adalah konflik yang terjadi karena ada hubungan antar manusia. Novel YoshiwaraGomenjo karya Ryu Keichiro merupakan salah satu novel dimana tokoh utamanya, yaitu MatsunagaSeiichiro mengalami konflik sosial dengan beberapa tokoh lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui konflik sosial yang dialami Matsunaga Seiichiro. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif analisis untuk mendeskripsikan hasil analisis data yang berkaitan dengan rumusan masalahsecara urut, rinci dan jelas. Sumber data dari penelitian ini adalah novel bahasa Jepang berjudul YoshiwaraGomenjo karya Ryu Keiichiro. Total data yang ditemukan dalan novel Yoshiwara Gomenjo adalah 48 data.Rumusan masalah dalam penelitian ini ada tiga, yaitu mengenai bentuk konflik sosial yang dialamiMatsunaga Seiichiro, faktor penyebab munculnya konflik sosial yang dialami Matsunaga Seiichiro dancara penyelesaian konflik sosial tersebut.Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bentuk konflik sosial yang dialami MatsunagaSeiichiro ada empat, yaitu perburuan, penindasan, percekcokan dan peperangan. Faktor yang menjadipenyebab munculnya konflik sosial yang dialami Matsunaga Seiichiro adalah karena adanya perbedaanindividu, perbedaan latar belakang budaya dan perbedaan kepentingan. Cara penyelesaian konflik sosialtersebut menggunakan bermacam cara. Namun, subjugasi/dominasi adalah cara yang paling seringdigunakan.Kata Kunci: Konflik sosial, Tokoh utama, Matsunaga Seiichiro.AbstractSocial conflict is a conflict that happens due to human interactions. Yoshiwara Gomenjo by RyuKeichiro is one of the novel, which is the main character, Mitsunaga Seiichiro experiences social conflictwith few character in the novel. The aim of this research is to find out the social conflict that MatsunagaSeiichiro experienced in the novel. Using Descriptive analysis in this research is to describe if the data isrelated with the research questions perfectly. The data of this research is the Japanese novel entitledYoshiwara Gomenjo by Ryu Keiichiro. There were 48 data that were found in the novel. There are threemain aims in this research, which are the type of social conflict that Matsunaga Seiichiro experienced, thecause of the social conflict, and how the conflict was solved.The analysis of this novel shows that there are 4 types of social conflict that Matsunaga Seiichiroexperienced, which are hunting, oppressing, disputes, and war. The cause of the social conflict that heexperienced is due to the differences of culture and interest. The conflicts was solved through many ways,but subjugation and elimination were the most frequent ways that has been used to solve the conflicts.Keywords: Social Conflict, Main Character, Matsunaga Seiiichr

    Language choice used by Javanese students of English language education department in daily conversation

    Get PDF
    This research analyzed about multilingualism. More specific again is about language choice in daily conversation. This research aims at describing the use of language choice at Javanese students of English Language Education Department of 6th semester in Education and Teacher Training Faculty of Walisongo State Islamic University in academic year of 2016/2017. The objectives of research are intended to measure that how is the realization of language choice used by Javanese students of English Language Education Department in daily conversation based on the observation, and to investigate the influences of role relation in the choice of language that is used by Javanese Students. This research used descriptive and qualitative method. There were 81 Javanese students as the sample of this research. In this research, the researcher conducted observation, interview and giving questionnaire to collect the data. The questionnaire of this research used 12 domains design by Sumarlan and based on the theory by Fishman to maesure how is the realization language choice used by Javanese student and to know the role relation which influences the choice of language. The result of the research showed that Indonesian language is the highest degree of usage. It is 38.06% of users. In addition, the result of role relation showed that reason d (easier and more suitable to express thought) as the predominant reason in choosing of language. This research gave the benefit for students to know the language that can be the predominant language to be used in their daily conversation based on their reason. And also, the students would know about the role relation that can influence the language choice

    Kajian Nilai Sosial Permainan Tradisional Yang Ada Di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah

    Get PDF
    Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang mendiami suatu tempat tertentu. Mereka memiliki kebudayaannya sendiri yang membedakannya dari masyarakat lain. Kebudayaan itu diciptakan serta dilestarikan oleh masyarakat tersebut secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya, sehingga kebudayaan tersebut dapat tetap hidup di masyarakat. Permainan tradisional merupakan salah satu budaya khas dari suatu masyarakat. Di dalam permainan tradisional juga memiliki banyak manfaat positif yang berguna bagi perkembangan anak. Di Kecamatan Petanahan, saat ini permainan tradisional mulai jarang yang memainkannya. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya modernisasi, perkembangan zaman, serta perubahan cara pandang masyarakat setempat. Mengingat luasnya kajian permasalahan pada penulisan ini, maka peneliti mengidentifikasi masalah dalam beberapa rumusan, antara lain: 1) Apa saja permainan tradisional yang ada di Kecamatan Petanahan?; 2) Nilai-nilai sosial apa saja yang terdapat di dalam permainan tradisional yang ada di Kecamatan Petanahan?; 3) Bagaimana ikatan sosial dalam permainan yang berlangsung?; serta 4) Implementasi pembelajaran Sosiologi di SMA dalam menyerap nilai-nilai sosial permainan tradisional?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-verifikatif. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Terdapat 16 permainan tradisional yang ada di Kecamatan Petanahan; 2) Nilai-nilai sosial yang terdapat di dalam permainan tradisional, antara lain: sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, patuh pada aturan-aturan sosial, menghargai kerja dan prestasi orang lain, demokratis, peduli lingkungan dan peduli sosial, nasionalis, dan menghargai keberagaman; 3) Ikatan sosial dalam permainan yang berlangsung, diantaranya: terjadi komunikasi diantara sesama pemain, terjadi kerjasama diantara sesama pemain maupun diantara anggota kelompok, terjadi kesepakatan aturan permainan,kepatuhan akan peraturan,kebersamaan dengan orang lain, dan perasaan anak selama bermain; 4) Implementasi pembelajaran Sosiologi dalam menyerap nilai-nilai sosial dari permainan tradisional dapat melalui dua cara yakni pengajaran secara teoritis di kelas dan juga pengajaran yang bersifatintegratifantarasikap, pengetahuandanketerampilan di luarkelas. Rekomendasi diberikan kepada beberapa pihak terkait, demi usaha pelestarian permainan tradisional serta pengimplementasian nilai-nilai sosial sebagai manfaat positif dari permainan tradisional. Kata Kunci : Nilai Sosial, Permainan Tradisional, Ikatan Sosial Society is a collective human which inhabits a particular place.They have their own cultural which distinguishes them from others. The culture was invented and preserved by the society from one generation to the next, so thatthe culture can stay alive in society. Traditional game is one distinctive culture of a community.Traditional game hasalso many benefits which are useful for children growth.InPetanahan, traditional game is rarely being played by anyone right now.This rareness is affected by modernization,the development era, and the change of their views within the community. Considering the width of the problem on this study,the writer identified the problem in some synthesis, such as: 1) What traditional game which still exist in Petanahan?; 2) What is the social values found in Petanahan’s traditional game?; 3) How is the social ties happened in the game?; and 4) The implementation of learning sociologyat high schoolabsorb the traditional game’s social values? This research used qualitative-verifikative method. To get the data, the writer used observation technique, interview, documentation, and triangulation. The result of this research indicated: 1) There were sixteen traditional games in Petanahan; 2) The social values found in the traditional game were: realize their rights and obligations and others, obey the social’s rules, appreciate the work and other person’s achievement, democratic, environmentalist and socially responsible, nationalist, and respect diversity; 3) The social ties which happen in the game, among them: the communication between fellow players happen,the cooperation amongst fellow playersoccurr, agreement within the rule of the game , the compliance of the game’s rule, togetherness with others, and child’s feeling during play; 4) The implementation of learning sociology in absorbing the social values of traditional games could pass through two ways namely teaching theoretically in classes and also teaching integratively with the adjustment between attitude, knowledge and skill outside of class. Recommendation was given to several related parties, for the preservation of traditional game and the implementation of social values as a positive benefit of traditional game. Key word : Social value, Traditional game, Social ties

    Jigsaw Type Cooperative Learning On Student Learning Outcomes In Algae Classification Practicum

    Get PDF
    Background: The purpose of this study was to obtain information about the effect of jigsaw cooperative learning on students' concept mastery in algae classification practicum. Methods: Quasi experiment with a non-randomized control group pretest-posttest research design with a control class using conventional learning. The research instruments include concept mastery test, questionnaire, and teacher interview. Data analysis was carried out using the Wilcoxon test, and the questionnaire was analyzed by calculating the percentage. Results: The results of the data gain analysis showed that there was a significant effect of the Jigsaw cooperative learning model on students' mastery of concepts. The results of the student questionnaire showed that the implementation of the Jigsaw cooperative learning model received a positive response from the teacher and students. Keywords : Cooperative Learning; Jigsaw; Concept Mastery; Algae Classificatio

    Memikirkan kembali nasionalisme: Pendekatan inovatif untuk memperkokoh identitas dan persatuan

    Get PDF
    Dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, diperlukan strategi baru untuk menginspirasi jiwa nasionalisme dan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. Kajian ini membahas tentang penguatan nasionalisme dan eksplorasi strategi inovatif dalam memperkuat identitas dan persatuan bangsa. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis tematik, kajian ini berfokus pada nilai-nilai Pancasila dalam membangun kesadaran akan identitas nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan nasionalisme adalah langkah penting untuk membangun Indonesia yang lebih tangguh. Perlu ada upaya inovatif yang memiliki potensi untuk menciptakan dampak positif dalam membangun Indonesia yang kuat, bersatu, dan berdaya saing di panggung global dengan tetap berdiri di atas identitas nasional

    PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING PADA MATA KULIAH LISTENING DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara penulisan dan pengucapan dalam bahasa inggris pada mahasiswa semester 3 Prodi Pendidikan bahasa inggris di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Contohnya dalam penulisan tata bahasa tulis “going to”, tetapi dalam tata bahasa lisan menjadi “gonna”, hal tersebut membuat mahasiswa harus berlatih mendengarkan percakapan bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan mereka. Mendengarkan bukan hanya proses mendengarkan pasif, tetapimahasiswa harus mampu menganalisis pengucapan kalimat dan intonasi dari sumber yang mereka dengarkan. Mendengarkan adalah salah satu aspek dasar yang harus dipelajari dalam bahasa Inggris. Selama proses perkuliahan di kelas, dosen masih menggunakan modul dan lagu sebagai sumber belajar di dalam kelas. Tingkat kemampuan mahasiswa menerima materi juga bervariasi, dan beberapa mahasiswa juga bekerja di tempat lain, sehingga tidak mungkin untuk belajar maksimal dalam materi mendengarkan di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasiskan mobile learning pada mata kuliah listening yang layak dan efektif, serta dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa semester 3 prodi pendidikan bahasa inggris Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Model pengembangan mediayang digunakan dalam penelitian ini yaitu Model Pengembangan "R & D" dari Borg dan Gall mulai dari tahap penelitian, pengumpulan data dan tahap implementasi. Berdasarkan data persentase yang diperoleh dari wawancara kepada ahli materi 1 sebesar (90%), ahli materi 2 (100%), ahli media 1 (80%) dan ahli media 2 (90%). Uji coba perorangan (84,4%) termasuk ke dalam kategori baik sekali. Uji coba kelompok kecil (85,3%), uji coba kelompok besar (98,6%) termasuk ke dalam kategori baik sekali. Berdasarkanhasilanalisis data tersebutdapatdisimpulkanbahwa media mobile learning inilayakdigunakandalamkegiatanperkuliahanpadamatakuliah listeningdi program studipendidikanbahasainggrisUniversitas PGRI AdiBuana Surabaya. Hasil penilaian efektifitas berdasarkananalisis datadiperolehhasilbahwathitunglebihbesardaripadahargattable (16,26>2,045), dapatdisimpulkanadanyaperbedaanantaranilai pre-testdanpost-test yang membuktikanbahwa media mobile learning yang dikembangkanefektifdigunakandalam kegiatanperkuliahanpadamatakuliah listeningdi program studipendidikanbahasainggrisUniversitas PGRI AdiBuana Surabaya. Kata kunci: Pengembangan, mobile learning, mendengarkan. This Research conducted to know the differences between writting grammar and speaking grammar in english for third semester student of english education program in University of PGRI Adi Buana Surabaya, for examples in the writting grammar “going to” become “gonna” in speaking grammar, that differences make students must be practice listening english conversation to increase their ability in listening. Listening not only process passive listening, but students must be able to analyze the spelling of the sentences and intonation from the sources that their have heard. Listening is one of the basic ability in English that you should learn well. During the lecture process in the class, the lecturer still using printed modul and songs as learning sources in the class. The ability level of the students in accept lesson materials is the difference for one and others, because the students have for working with full time or part time, so that maximum learning of listening in english is less possible. The goals of this research is developing instructional media based on mobile learning for listening subject which effective and feasible to use, then it can increase the output of study for third semester english education students in University of PGRI Adi Buana Surabaya. The media development model in this research is using R & D Model from Borg and Gall, start from research step, collecting data and implementation step. Based on data which collected from interview to the 1st listening engslish expert (90%), 2nd listening English expert (100%), 1st media expert (80%) and 2nd media expert (90%).Individual testing (84,4%) include in excellent grade. Small group testing (85,3%), Large group testing (98,6) include inexcellent grade. Based on the result from analyze data, we can conclude that mobile learning media is feasible for used in lecture activity in listening subject at English education program in University of PGRI Adi Buana Surabaya. Effectiveness assessment results by analyze data tell that tcount is bigger than the value of ttable (16,26>2,045). We can conclude that the differences between value of pre-test and post test is proving about mobile learning media which developed is effective to overcome the studying problem in listening program at English education program in University of PGRI Adi Buana Surabaya.     Keywords: Development, Mobile Learning, Listenin

    PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN, KEAMANAN DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN E-COMMERCE

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan, kepercayaan, keamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli online dengan menggunakan e-commerce. Minat beli adalah keinginan atau kemampuan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu sesuai apa yang diinginkannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) sebagai teori yang menganalisis dan memahami faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi. Hasil analisis menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi kemudahan, kepercayaan, keamanan dan persepsi resiko terhadap minat beli. Hal tersebut karena dilihat dari penelitian-penelitian sebelumnya menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut besar kemungkinan berpengaruh terhadap minat beli seseorang dalam belanja online dengan menggunakan e-commerce

    LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING di SMA PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Prodi Bimbingan dan Konseling di SMA PIRI 1 Yogyakarta ini dibuat bertujuan sebagai pertanggungjawaban Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) BK UNY 2015 di sekolah pada tanggal 10 Agustus-12 September 2015 yang berisi tentang pelaksanaan PPL BK yaitu berupa praktek persekolahan, praktek Bimbingan dan Konseling di sekolah, serta hambatan pelaksanaan PPL dan cara mengatasinya. Praktek persekolahan merupakan praktek yang meliputi tugas-tugas non Bimbingan dan Konseling seperti tugas piket TU, piket perpustakaan, melakukan program-program kegiatan di sekolah seperti upacara hari senin, pengajian pada pagi hari, dan sebagainya. Praktek Bimbingan dan Konseling di sekolah berisi kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah yang dapat dilaksanakan serta hasil yang dicapainya dari masing-masing kegiatan oleh mahasiswa/praktikan. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut meliputi layanan bimbingan klasikal, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layana konseling individu, konferensi kasus, pengaplakasian instrumen DCM dan sosiometri, konferensi kasus, pengembangan media bimbingan dan konseling serta administrasi guru. Hambatan pelaksanaan PPL pasti selalu ada dalam setiap kegiatan PPL yang membuat praktikan tidak sepenuhnya dapat memaksimalkan tugasnya sebagai mahasiswa praktikan PPL misalnya terkendalanya mahasiswa praktikan untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam praktek bimbingan klasikal karena tidak adanya jam BK untuk masuk kelas sehingga mahasiswa praktikan harus mencari jam kosong atau meminta jam pada guru mata pelajaran tertentu melalui guru BK

    PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA YANG BERDAMPAK PADA SIKAP SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

    Get PDF
    Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya pemahaman konsep matematika dan sikap yang menunjukkan kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran matematika. Permasalah tersebut mendasari tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan telah dilaksanakan di SMA Pasundan 2 Bandung dengan sampelnya adalah siswa kelas X-3 dan kelas X-4. Instrumen yang digunakan adalah soal uraian yang disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep matematika. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menggunakan SPSS versi 18.0 for Windows dan Microsoft Excel bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan angket yang diberikan pada kelas eksperimen, diperoleh informasi bahwa sikap siswa positif terhadap model pembelajaran Course Review Horay (CRH). Oleh karena itu, model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada dalam pembelajaran. Kata Kunci : Course Review Horay (CRH), pemahaman konsep matematika, sika
    corecore