41 research outputs found
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI REHABILITASI HUTAN OLEH MASYARAKAT PADA HUTAN KEMASYARAKATAN NAGARI INDUDUR KECAMATAN IX KOTO SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI REHABILITASI HUTAN OLEH MASYARAKAT PADA HUTAN KEMASYARAKATAN
NAGARI INDUDUR KECAMATAN IX KOTO SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas pengelolaan hutan oleh masyarakat, mendeskripsikan bentuk rehabilitasi hutan oleh masyarakat dan menganalisis manfaat dan biaya rehabilitasi hutan oleh masyarakat di Hutan Kemasyarakatan Nagari Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah extended cost benefit (analisis biaya manfaat yang diperluas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh masyarakat pada Hutan Kemasyarakatan Nagari Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok adalah aktivitas dalam pemanfaatan lahan (on farm) dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (off farm). Bentuk rehabilitasi hutan yang dilaksanakan oleh masyarakat pada Hutan Kemasyarakatan Nagari Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok adalah agroforestri. Kegiatan rehabilitasi hutan yang dilaksanakan oleh masyarakat pada Hutan Kemasyarakatan Nagari Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok yang dibagi dalam keadaan dengan klaim nilai serapan karbon dan tanpa klaim serapan karbon sama sama layak untuk dilanjutkan. Kegiatan rehabilitasi Hutan Kemasyarakatan Nagari Indudur dengan klaim karbon menghasilkan nilai NPV sebesar Rp438.530.557,64, BCR 4,535023 dan nilai IRR 78%. Kegiatan rehabilitasi Hutan Kemasyarakatan Nagari Indudur tanpa klaim karbon menghasilkan nilai NPV sebesar Rp592.269.076,61, BCR 5,341073 dan nilai IRR sebesar 67%.
Keyword : Rehabilitasi, biaya, manfaat, nilai serapan karbon,
ECONOMIC FEASIBILITY ANALYSIS OF FOREST REHABILITATION BY COMMUNITIES IN NAGARI INDUDUR COMMUNITY FORESTS IX KOTO SUNGAI LASI SUB-DISTRICT OF SOLOK REGENCY
ABSTRACT
This study aims to identify community forest management activities, describe the forms of forest rehabilitation by communities and analyze the benefits and costs of forest rehabilitation by communities in Nagari Indudur Community Forest IX Koto Sungai Lasi Subdistrict of Solok Regency. Data analysis method used in this research is extended cost benefit. The results showed that forest management activities carried out by communities in Nagari Indudur Community Forest IX Koto Sungai Lasi Subdistrict of Solok Regency is an activity in the use of the land (on farm) and utilization of non-timber forest products (off farm). Forms of forest rehabilitation carried out by the community at Nagari Indudur Community Forest IX Koto Sungai Lasi Subdistrict of Solok Regency is agroforestry. The forest rehabilitation activities carried out by the community in the Nagari Indudur Community Forest IX Koto Sungai Lasi Subdistrict of Solok Regency which is subdivided into claims of carbon uptake value and without carbon uptake claims are equally feasible to continue. Nagari Indudur Community Forest rehabilitation activities with carbon claims yielded NPV value of Rp438.530.557,64, BCR 4,535023 and IRR 78%. Nagari Indudur Community Forest rehabilitation activities without carbon claims resulted in NPV value of Rp592.269.076,61, BCR 5,341073 and IRR 67%.
Keyword: Rehabilitation, cost, benefit, carbon uptake valu
The effect of crossword puzzles to enhance student’s English vocabulary mastery
This study is to investigate the effectiveness of using crossword puzzles to improve English vocabulary mastery in the Seventh Grade of SMPN 16 Semarang in the Academic Year 2021/2022. This study used quantitative research method and experimental research design. This sample of the research is 66 seventh grader students of SMPN 16 Semarang. They are from 2 different classes, Students of VII D class as the experimental class, whereas students of VII C as the control class. So, there are 33 students from each group participating. This research used a written test of the pre-test and post-test as the instruments. Based on the independent sample test done for each group, the sig. (2-tailed) of the experimental post-test group is 0.000. since it is less than 0.05. It is found that H0 was rejected and Hα was accepted. It means, there was a significant effect of using crossword puzzles on enhancing students' English vocabulary mastery
PENGARUH MODEL JOYFULL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 TAMBANG
ABSTRAK
Putri Ulandari (2021) : Pengaruh Model Joyfull Learning dengan Menggunakan Media Audio Visual terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara penerapan model Joyfull Learning dengan menggunakan media audio visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Desain. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh penerapan model Joyfull Learning dengan menggunakan media audio visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS dengan jumlah 150 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 dengan jumlah 60 siswa, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan adalah Uji T bahwa t ≥ atau 6.024 ≥ 1.697 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti bahwa ada pegaruh yang signifikan antara penerapan model Joyfull Learning dengan menggunakan media audio visual terhadap minat belajar siswa dari pada penerapan metode konvensional pada mata pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar.
Kata Kunci : Pembelajaran, model joyfull learning, minat belajar sisw
ANALISIS KELEMBAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA HUTAN KONSERVASI (PERBANDINGAN NAGARI LUBUK BASUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG DAN NAGARI KOTO MALINTANG KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM)
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas pengelolaan pemanfaatan hutan konservasi oleh masyarakat dan menganalisis kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan hutan konservasi. Penelitian ini dilakukan di Nagari Lubuk Basung dan Nagari Koto Malintang pada April 2016 – Mei 2016 dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas pengelolaan oleh masyarakat terhadap hutan konservasi pada kedua nagari umumnya adalah pemanfaatan lahan hutan dengan cara berladang yang menunjukkan bahwa hubungan antara masyarakat dengan hutan di kedua nagari adalah hubungan yang erat. Kelembagaan yang mengelola hutan konservasi di kedua nagari merupakan kelembagaan yang telah ada sebelumnya, bukan jenis lembaga baru untuk mengelola hutan. Berdasarkan hasil analisis kelembagaan menggunakan design principle yang dikemukakan oleh Ostrom (1990), maka dapat diketahui bahwa kelembagaan di Nagari Koto Malintang memenuhi tujuh prinsip dari delapan prinsip yang dikemukakan oleh Ostrom, sedangkan kelembagaan pengelolaan hutan Nagari Lubuk Basung hanya memenuhi satu dari delapan indikator yang dikemukakan oleh Ostrom dalam mengelola sumberdaya secara bersama. Kelembagaan pengelola hutan yang ada pada kedua nagari merupakan kelembagaan yang belum mampu memenuhi kedelapan indikator pengelolaan sumberdaya alam secara bersama sehingga kelembagaan di kedua nagari belum bisa sustainable untuk mengelola hutan konservasi.
Kata kunci : kelembagaan, design principle, aktivitas pengelolaan.
ANALYSIS OF COMMUNITY INSTITUTIONS IN THE MANAGEMENT OF THE FOREST CONSERVATION ( THE COMPARATION BETWEEN NAGARI LUBUK BASUNG, LUBUK BASUNG SUBDISTRICT AND NAGARI KOTO MALINTANG, TANJUNG RAYA SUBDISTRICT, AGAM DISTRICT)
ABSTRACT
This research aimed to identifying the management activities by the community against utilization of the forest conservation and analyze community institutions in the management of forest conservation. The study was done in Nagari Lubuk Basung and Nagari Koto Malintang from April 2016 to May 2016 by using the descriptive comparative method. According to the result, the management activities by the community for the conservation on both nagari in generally by utilization of land forest with farming, indicated that relationship between the community with the forest in both Nagari is a close relation. The institutional which manages conservation forest in both nagari had been existed before. Based on analysis used principle institutional design presented by Ostrom (1990), we can see that institutions in Nagari Koto Malintang meet seven principle of eight principles put forward by Ostrom, while institutional forest management nagari Lubuk Basung just meet one of eight principles put forward by Ostrom in common property resources management. Institutional forest management is on both nagari is institution have not been able to meet eight indicators natural resources management, so that institutions in both nagari in managing the forest conservation had not sustainable yet.
Keywords: institutions, design principle, the forest management activities
Implementasi Pembelajaran di Sekolah RA Ar-Ridha
Pada masa periode enam tahun pertama dalam kehidupan anak disebut dengan masa keemasan (golden period). Pada masa ini anak sangat mementingkan pertumbuhan dan perkembangan dalam proses segi intelektual, spiritual, fisik motorik, emosional dan sosial. Pertumbuhan dan perkembangan ini dapat didukung oleh pemberian rangsangan pendidikan. Dengan pendidikan anak usia dini mampu belajar secara menyenangkan dengan menerapkan esensi bermain dalam belajarnya karena kegiatan bermain merupakan dunia anak usia prasekolah. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan untuk mengajar anak usia dini adalah dengan menggunakan pendekatan sentra seperti yang dilakukan pada kelompok bermain (KB). Adapun beberapa bagian sentra yang terdiri menjadi empat macam bagian yaitu sentra persiapan, sentra balok, sentra alam cair, dan sentra kreativitas. Para guru dapat membantu anak untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan dan kecerdasannya dengan menerapkan bagian sentra tersebut. Sentra adalah pembelajaran terpadu yang terbaik. Pendekatan ini terbukti sangat efektif digunakan dalam pembelajaran anak usia dini
PENINGKATAN KESADARAN MENJAGA KESEHATAN DIRI DAN LINGKUNGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH
ABSTRAKProfil kesehatan Provinsi NTB pada tahun 2021 menunjukkan bahwa nilai Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Lombok Tengah masih di bawah nilai Provinsi NTB sebesar 0.31. Lombok Tengah merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dimana jumlah penduduk terbanyak berada pada kategori usia sekolah (6-12 tahun). Anak usia sekolah rentan sekali mengalami gangguan kesehatan. Rendahnya AHH menjadi indikator bahwa derajat kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah perlu ditingkatkan melalui kegiatan berupa edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan dari pelaksanaan kegiatan edukasi PHBS adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terkait PHBS kepada anak usia sekolah. Sasaran dalam kegiatan ini yaitu peserta didik di SD Negeri 2 Batukliang, Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi berupa penyuluhan melalui media gambar dan video, praktek, dialog interaktif seputar PHBS dan permainan. Hasil evaluasi kegiatan ( pretest dan posttest ) menunjukkan kenaikan nilai rerata posttest sebesar 59.08%, Kegiatan edukasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta terkait PHBS. Kata kunci: edukasi; Kesehatan; PHBS; anak usia sekolah ABSTRACT\The health profile of the Province of NTB in 2021 shows that the value of life expectancy (VOLE) in Central Lombok district is below than Province of NTB, which is 0.31. Central Lombok is a district in the Province of West Nusa Tenggara (NTB), with the largest population in the school age range (6-12 years old). The category of school-age children is very vulnerable to getting health problems. The low of VOLE is an indicator that the health status in Central Lombok district needs to be improved through hygienic and healthy behavior education (PHBS). The aim of this activity is to increase knowledge, awareness about the importance of PHBS for school-age children. The targets in PHBS education are students at State Elementary School 02 Batukliang, Central Lombok. The methods used in this activity are counseling using image and video media, PHBS practice, interactive dialogue and games. The results of the activity evaluation (pretest and posttest) showed an increase in the average posttest score of 59.08%. This educational activity succeeded in increasing the participants knowledge and understanding of PHBS. Keywords: education; health; PHBS; school-age childre
ESTIMASI MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN PREDIKTOR RANDAOM
Skripsi ini bertujuan untuk memperoleh estimasi model regresi linier bergganda dengan prediktor random dengan menggunakan ekpektasi bersyarat ... Data yang digunakan dalam penerapan estimasi model regresi linier berganda dengan prediktor random adalah jumlah limfosit (y), konsentrasi hemoglobin (x1), volume sel (x2), jumlah sel darah putih (x3), jumlah neutrofil (x4), dan konsentrasi serum lead (x5) sebanyak 51 data. Hasil estimasi modelnya adalah ..
C-reactive protein as the marker of COVID-19 severity at Sanjiwani general hospital, Gianyar, Bali in 2020
Background: Coronavirus disease-2019 (COVID-19) is a novel coronavirus type infection disease that was first reported at Wuhan city, Hubei province, China in December 2019. Cases of COVID-19 in Indonesia were increasing, reaching up to 287,008 confirmed cases on 30th September 2020. Sanjiwani general hospital Gianyar, Bali, one of the COVID-19 referral hospital at Gianyar, Bali, has treated as many as 149 confirmed COVID-19 cases from August to October 2020. The most significant laboratory parameter associated with COVID-19 severity was C-reactive protein (CRP) and neutrophil to lymphocyte ratio (NLR).Methods: This study is a descriptive cross-sectional study. Data were gathered through secondary data from the medical records using the total sampling method. Descriptive analyses were performed to describe the samples characteristics and to calculate the mean CRP level. Meanwhile, the chi-square test was done to investigate the association between CRP level and the severity level of COVID-19. The result is considered statistically significant if the p value is 60 years old (24.4%), female (56.6%), and have diabetes mellitus as their comorbid (46,7%). The mean CRP level is 8.9 mg/L. CRP level >8.9 mg/l significantly affects COVID-19 patients’ severity with the p value of 0.000 (p<0.005). The higher the initial CRP level of COVID-19 patients, the higher the severity level will be.Conclusions: There is an association between the increased CRP level at the beginning of hospital admission and the severity of COVID-19 patients
Detection of Salmonella sp. and Escherichia coli Contamination on Processed Fish Meat
Fish is a processed food ingredient with very high water content, causing fish to become perishable due to the growth of bacteria in fish. One of the foods made from processed fish is pempek. Therefore, carrying out excellent handling and processing of these processed food ingredients is necessary. This study aims to detect the presence of Salmonella sp bacteria with SSA (Salmonella Shigella Agar) media and E-coli with EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) media in processed food derived from ground fish, namely pempek. Three samples were taken from several Palembang city snacks. The method used is a prediction test by streaking samples on selective media SSA and EMBA scratching. The results showed that all food samples tested to detect the presence of Salmonella sp. using SSA media showed positive results. The detection test results for the contamination of E-coli using EMBA media on the food samples also showed that three samples of pempek made from flour and processed ground fish meat positively contained E-coli bacteria
HUBUNGAN IMUNOGLOBULIN M (IgM) DAN IMUNOGLOBULIN G (IgG) DENGAN DERAJAT KEPARAHAN INFEKSI DENGUE DI RSUD Dr. M. HAULUSSY DAN RS SUMBER HIDUP AMBON PERIODE 2018
The dengue virus that has been injected through the bite of the Aedes mosquito will spread through the blood and cause primary viremia. This situation will stimulate the body's immune system to eliminate dengue infection, including the secretion of immunoglobulin M (IgM) and immunoglobulin G (IgG). Different immune system mechanisms will have an impact on the severity of dengue infection. This study aims to determine the relationship between IgM and IgG with the severity of dengue infection patients in RSUD. Dr. M. Haulussy and RS. Sumber Hidup Ambon in 2018. This research is an analytic cross-sectional approach that uses secondary data. The number of samples was 26 patients with purposive sampling. The result showed primary infections were at mild severity, while the secondary infection was found all severity. The analytic concluded there is no relation between IgM and IgG with the severity of dengue infection (p=0,237).Virus dengue yang telah diinjeksi melalui gigitan nyamuk Aedes akan menyebar melalui darah dan menyebabkan keadaan viremia primer. Keadaan ini akan merangsang sistem imun tubuh untuk mengeliminasi infeksi dengue, termasuk sekresi imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin G (IgG). Mekanisme sistem imun yang berbeda-beda akan berdampak pada derajat keparahan infeksi dengue. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan IgM dan IgG dengan derajat keparahan pasien infeksi dengue di RSUD. Dr. M. Haulussy dan RS. Sumber Hidup Ambon periode 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik pendekatan cross-sectional yang menggunakan data sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan infeksi primer terdapat pada derajat keparahan ringan, sedangkan pasien dengan infeksi sekunder didapatkan pada semua derajat keparahan. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara IgM dan IgG dengan derajat keparahan pasien infeksi dengue (p=0,237)