50 research outputs found

    Pengaruh Etika Profesi, Pengetahuan, Pengalaman, dan Independensi terhadap Auditor Judgement pada Badan Pemeriksa Keuangan (Bpk) Perwakilan Sumatera Selatan

    Full text link
    This research is aimed at identifying the influence of work ethic, knowledge, experience, and interpendence on the auditors’ judgement at the Financial Audit Office of South Sumatera. This research uses a quantitative method and data are computed using SPSS 16.0. The sample consists of 34 auditors working in financial audit office of south sumatera. The primary data are collected from questionnaires. The research results show that work ethic, knowledge, experience, and interpendence simultaneously have a significant influence on the auditors’ judgement, that is, as much as 78%. This suggest show that the work ethic, knowledge, experience, and interpendence has significant impact on the auditors’ judgement at the financial audit office of south sumatera

    Diversity of the Parasitoid Wasps of the Eulophtd Subfamily Eulophinae (Insecta: Hymenoptera, Eulophidae) of Java, Indonesia and Their Distribution

    Full text link
    Diversity of the Parasitoid Wasps of the Eulophid Subfamily Eulophinae (Insecta: Hymenoptera, Eulophidae) of Java, Indonesia and their distribution is presented for the first time. Most of eulophines are ectoparasitoids that attack concealed hosts in protected situations, such as leafminers, woodborers and leaf rollers. The subfamily are frequently involved in biological control programs directed against dipteran and lepidopteran leaf-mining pests, and many eulophine genera have been considered economically important. The taxonomy and distribution of the species in Asia, especially in Java, are however still poorly studied despite the fact that the subfamily is an important group for sustainable agriculture. This study is based on the specimens newly collected from many localities in Java and Bali using sweep netting, Malaise trapping, yellow-pan trapping and rearing from their hosts. All the three tribes (Elasmini, Cirrospilini and Eulophini) of the subfamily Eulophinae are recognized in the islands.A single genus of Elamini, three genera of Cirrospilini and 19 genera of Eulophini are recognized in the islands and they included 14 genera as new records for the islands and 66 undescribed species. A total of 110 species are recognized in Java and Bali; of those about 86% are new records for the islands and about 60% are undescribed species. Considering the species so far known for their world distribution pattern, eulophine species occurring in Java are mainly Oriental elements, a few species are Australian and a very small number of species is endemic, while several species that could have been artificially introduced with their hosts are worldwide in their distribution. Based on the climatic and geological features, the species diversity and geographical distribution of the Eulophine in Java and neighboring island are discussed

    Analisis Pengaruh Laporan Hasil Pemeriksaan, Diskresi Akrual dan Tingkatan Akrual terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

    Full text link
    Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan berbagai reformasi baik dari sisi tata kelola keuangan, sumberdaya manusia dan organisasi. Reformasi tata kelola keuangan dimulai diterbitkannya berbagai macam undang-undang tentang pengelolaan keuangan pemerintah. Undang-udangan tentang sistem perencanaan, pengelolan keuangan, perbendaharaan, sistem pemeriksanaan keuangan dan sistem pengendalian intern pemerintah telah diterbitkan dan dilaksanakan. Pemerintah telah berupaya sedemikian rupa untuk terus menerus melakukan Perubahan secara gradual.Salah satu reformasi yang sangat penting adalah tatakelola keuangan. Unsur tatakelola keuangan yang saat ini menjadi sangat penting dan menjadi perhatian banyak pihak adalah bidang pelaporan atau akuntansi. Pemerintah telah menyusun regulasi dan kebijakan terkait dengan akuntansi. Kebijakan yang diambil pemerintah baik untuk pemerintah pusat maupun daerah adalah basis akuntansi dalam perlakuan akuntansi. Basis akuntansi yang telah diterapkan di Indonesai telah mengalami berbagai macam Perubahan. Perubahan mulai dari kas, kas menuju akrual hingga akrual. Pada penelitian sebelum kami telah meneliti tingkatan akrual dan diskresi akrual.Tingkatan akrual yang terjadi pada pemerintah daerah ternyata berbeda-beda. Hal ini terjadi karena diskresi yang diterapkan beragam. Diskresi akrual memiliki pengaruh pada pencapaian sisa labih atau sisa kurang perhitungan anggaran. Hal ini merupakan hasil penelitian yang kami laksanakan sebelumnya. Untuk itu kami merasa perlu melanjutkan penelitian tersebut dengan menggabungkan antara variabel tingkatan akrual, diskresi akrual serta variabel baru yang laporan hasil audit. Dengan ketiga variabel kami akan menguji hubungan ketiganya terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.Dengan menggunakan panel data kami menguji data laporan keuangan peerintah daerah di lingkungan Provinsi Sumatera Selatan. Pemerintahan terdiri dari Provinsi, Kabupaten dan Kota. Hasil penelitian menujukkan pola hubungan yang berbeda antara satu variabel dependen dan variabel independen. Terdapat variabel yang memiliki hubungan yang positif dan ada juga yang memiliki hubungan yang negatif.Dengan adanya hasil ini diharapkan dapat digunakan oleh manajemen Pemerintah Daerah dalam menerapkan sistem akuntansi yang berbasis akrual

    Serangga Hama Penggerek Batang Albizia Falcataria (L.) Fosb. Dan Variasi Tipe Serangannya

    Full text link
    R. UBAIDILLAH & M. AMIR. 1987. The Stem Borer Insects Pest on Albizia talcataria (L.) FOSB.and its Variation of tvoe of the Damage. Suppl. Berita Biologi. 3 : 66 - 69. .The stem borer insect of Albizia falcataria causes not only damage of the trunk, but also reduce the quality of the wood.Control of the insects borer using silviculture method require knowledges about its nature, behaviour and other ecological factor.The study of damage to Albizia stand by insects borer was carried out at the Albizia plantation, Rancamaya, Bogor.Observation were made on the group stands of 2 - 3; 6 - 7 and 9-10 years old respectively.The results indicate the Albizia stand are attacked by two species of insect borer, namely Xystrocera festiva Pasc.(Coleoptera : Cerambycidae) and Arbela tetraonis Moore. (Lepidoptera : Arbelidae).X festiva attacked stands of all group categories, while A. tetraonis attacked only the young stands or the branches of old stands. The damage caused by X. festra is up to 20% of the period 8-10 years, while A tetraonis caused damage up to 30% of the same class

    Parasitoid Chalcidoidea (Insecta: Hymenoptera) Sebagai Agen Pengendalian Hama Secara Biologi Pada Terong (Solanum Melongena L.) Dan Pare (Momordica Charantia L.)

    Full text link
    The Parasitics wasp superfamily Chalcidoidea (Insecta : Hymenoptera) potentialas biological control agents for pests of Eggplant (Solanum melongena) and BitterMelon (Momordica charantia). The recent contribution on diversity of parasitics waspChalcidoidea for biological control perspective against the pests of the two economiccrops was discussed, with emphasis on the most significant steps for the selection ofcandidate biological control agents. The survey was carried out in Bogor, West Javausing Malaise traps, Yellow pan traps and a Swept net. The crops are the most economicallyimportant in agriculture not only in West Java but also in Indonesia. Meanwhile the pestcontrol of those two crops has so far been used only by the insecticides and would affectto the health of the production of the crops when the vegetables are consumed freshly. Ofthe 78 species within 8 familes of Chalcidoidea are found in both crops, 7 species can beclassified as potential biological control agents. With the object of biological control ofthese 7 species, a survey was carried out to establish the presence and importance oftheir natural enemies on those crops in Java

    Studi pendahuluan lebah madu di beberapa daerah di Kecamatan Wamena dan sekitarnya, Jayawijaya, Irian Jaya

    Get PDF
    Kata kunci: lebah madu, Apis cerana, Koloni, Produksi, Lingaka

    Pengaruh Ratio Slurry Air-kapur Pada Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Untuk Metode Dsm

    Full text link
    Tanah lempung ekspansif adalah tanah kohesif tinggi dan memiliki masalah terhadap daya dukung tanah, karena mempunyai sensitifitas tinggi jika terjadi Perubahan kadar air. Sifat yang dimiliki oleh tanah lempung ekspansif tidak baik dalam perencanaan pembangunan diatas tanah tersebut. Pengaruh Perubahan kadar air serta potensi kembang susut yang besar mempengaruhi volume tanah kemudian kondisi plastisitas tanah yang tinggi dapat membahayakan jika suatu struktur dibangun diatas tanah lempung ekspansif Perbaikan tanah dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Salah satu metode perbaikan tanah adalah stabilisasi tanah lempung ekspansif dengan menggunakan bahan aditif, salah satunya kapur. Slurry air-kapur berpengaruh terhadap Perubahan kuat tekan dan pengembangan tanah yang telah diperbaiki untuk menjadi acuan dalam uji menggunakan metode Deep Soil Mix (DSM) Hasil pengujian kuat tekan bebas benda uji tanah asli kuat tekan 0,504 kg/cm2. Pengujian tanah dengan perbaikan 8% kapur kuat tekan sebesar 3,027 kg/cm2 pada kadar slurry (air-kapur) 10%. Semakin besar kadar slurry(air-kapur) kuat tekan akan bertambah namun terjadi penurunan ketika kadar slurry(air-kapur) berlebihan, dapat membuat tanah tersebut lembek sehingga menurunkan kuat tekan tanah. Hasil uji kuat geser didapatkan Cu maksimum pada tanah slurry (air-kapur) pada perbaikan dengan 8% kapur serta penambahan 10% slurry (air-kapur) sebesar 1,604kg/cm2. Pada pengembangan diuji dengan kadar slurry (air-kapur) pengembangan yang semakin rendah berbanding lurus dengan slurry (air-kapur) yang bertambah. Hal ini karena kondisi tanah yang sudah mengalami penjenuhan mengakibatkan pengembangan semakin turun, tetapi masih pada batas yang di izinkan oleh Bina Marga. Pengujian kuat tekan bebas setelah pengembangan didapatkan kuat tekan yang sama dengan pengujian sebelum pengembangan. Pada perbaikan 8% kapur dengan slurry (air-kapur)10% qu dan Cu tanah mencapai pada hasil maksimum pada daya dukung tanah

    Analisa Hasil Acidizing Treatment Untuk Menanggulangi Scale Caco3 Dalam Upaya Mengoptimalkan Kemampuan Berproduksi Sumur R-11 PT. Pertamina Ep Asset 2 Limau Field

    Full text link
    Seiring berjalannya waktu, produksi minyak pada sumur R-11 mengalami penurunan dimana laju produksi padatanggal 5 Februari 2013 sebesar 600 BLPD menjadi 264 BLPD pada 11 Februari 2013. Salah satu penyebabterjadinya penurunan produksi adalah terbentuknya endapan scale yang dapat menghambat aliran fluida baik padazona perforasi, tubing atau flowline, maupun pada peralatan permukaan. Scale merupakan endapan yang terbentukkarena proses kristalisasi dan pengendapan mineral yang terkandung pada air formasi. Untuk mengatasi scale dandiharapkan dapat meningkatkan produksi maka dilakukan stimulasi dengan metode acidizing. Acidizing adalah prosespelarutan material batuan yang terdapat disekitar zona perforasi. Dalam pelaksanaan acidizing terdapat 3 tahaputama yaitu pickle job, acid job dan swab. Pickle job merupakan kegiatan membersihkan tubing dari endapan ataukorosi sebelum dilakukannya acidizing. Chemical yang digunakan adalah KCl dengan konsentrasi 2% . Setelah picklejob maka selanjutnya melakukan acid job, yang bertujuan untuk menghilangkan scale pada zona perforasi. Chemicalyang digunakan adalah HCl dengan konsentrasi 15%. Setelah acid bereaksi dengan scale, maka selanjutnya dilakukanswab untuk mengeluarkan chemical acid. Apabila air formasi bernilai PH : 7 dan Cl- : 11k maka swab selesai. Setelahmelakukan proses acidizing maka scale yang menghambat fluida menjadi larut, sehingga aliran fluida menjadi lancardan produksi pun meningkat menjadi 1248 BLPD. Indikator keberhasilan pelaksanaan stimulasi acidizing dapat dilihatdari peningkatan laju produksi (Q), kurva Inflow Performance Relationship (IPR), dan Productivity Index (PI)
    corecore