49 research outputs found
PENGGUNAAN POP-UP BOOK SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI BALONG TIMBULHARJO BANTUL YOGYAKARTA
Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah
dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare. Angka kejadian tertinggi
diare pada Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yakni pada tahun 2017
sebesar 5,91 per 1000 penduduk. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa 40%
siswa Sekolah Dasar tidak mengetahui cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan
benar. Salah satu upaya yang dapat digunakan dalam mengatasi hal tersebut adalah
dengan penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) menggunakan media kreatif
pop-up book. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pop-up book terhadap perilaku cara mencuci tangan pakai sabun pada siswa SD
Negeri Balong Timbulharjo. Jenis penelitian ini adalah Quasi Exsperiment dengan
desain penelitian Pretest Posttest With Control Group Design. Subyek penelitian ini
adalah siswa pada kelas 3-4 dengan jumlah 60 siswa, 30 siswa sebagai kelompok
eksperimen penyuluhan yang menggunakan media kreatif pop-up book dan 30 siswa
lainnya sebagai kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Data yang terdapat
dalam penelitian ini diolah dengan uji statistik Kolmogrov Smirnov dan uji T-test
Bebas dengan α = 0,05 untuk membandingkan perilaku CTPS antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada
perbedaan antara perilaku Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS) antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai P-value < 0,05 yakni 0,003. Perilaku
CTPS meningkat sebesar 64%
PENERAPAN PENYULUHAN METODE DEMONSTRASI DAN VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PRAKTIK PEDAGANG TENTANG HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN DI KAMPUS POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Pengamanan makanan dan minuman diselenggarakan guna melindungi
masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan
mengenai standar dan persyaratan kesehatan. Kemungkinan kontaminasi tersebut
dapat terjadi dari cara menjajakan dan menyajikannya, terutama yang berkaitan
dengan hygiene sanitasi makanan jajanan Salah satu upaya peningkatan derajat
kesehatan adalah melalui promosi kesehatan. Salah satu cara promosi kesehatan
adalah dengan melakukan penyuluhan menggunakan media demonstrasi dan
video.
Mengetahui perbedaan pengaruh penerapan metode demonstrasi dan video
terhadap peningkatan praktik pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan
di sekitar Kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan
rancangan “One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan pada bulan
November 2018. Subjek penelitian adalah semua pedagang makanan jajanan
yang terdapat di sekitar kampus. Sampel diambil dengan System Random
Sampling. Untuk analisis analitik uji normalitas data menggunakan uji Shapiro
Wilk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan dengan metode demonstrasi dan
video berpengaruh terhadap peningkatan praktik penjamah makanan Setelah diuji
dengan paired t-test nilai sig (2-tailed) adalah 0.000 (p<0.05). Untuk perbedaan
signifikan antara kelompok demosntrasi dan video tidak terdapat perbedaan
bermakna setelah diuji dengan independen t-test nilaisig (2-tailed) adalah 0.180
(p>0.05).
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara metode demonstrasi dan video
terhadap praktik pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan. Disarankan
Sebaiknya media yang digunakan dalam penyuluhan lebih banyak menggunakan
pancaindera mata karena dengan melihat responden bisa lebih banyak mengingat
apa yang disampaikan dari pada mendengarkan
PASIR KUARSA DAN ARANG AKTIF SEBAGAI MEDIA FILTRASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN BESI (FE) PADA AIR SUMUR GALI DI DUSUN TEMPURSARI
Air merupakan zat yang terpenting dalam kehidupan. Hampir tiga per empat tahun bagian dari tubuh kita adalah air dan tidak ada seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Berdasarkan uji pendahuluan, air sumur gali milik Ibu Kasmirah yang berada di Dusun Tempursari mempunyai kadar Fe sebesar 1,2 mg/L dan secara fisik air berwarna kekuning-kuningan, sedangkan menurut baku mutu sebesar 1,0 mg/L. Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan pengolahan terhadap air tersebut agar terjadi penurunan kadar Fe hingga mencapai standar yang ditetapkan. Pengolahan air sumur gali di Dusun Tempursari pada penelitian ini menggunakan pasir kuarsa dan arang aktif dalam 3 variasi dengan perbedaan ketebalan media. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan kandungan Besi (Fe) pada air sumur gali setelah di filtrasi dengan variasi ketebalan menggunakan media pasir kuarsa dan arang aktif di Dusun Tempursari. Penelitian ini dilakukan dengan 5 kali pengulangan dan pengukuran kadar Fe pada pre, post kelompok perlakuan dan pre, post kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Experimen dengan desain penelitian adalah Pre test – Post test with Control Group Design, yang hasilnya akan dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way Anova. Berdasarkan uji One Way Anova diperoleh nilai Sig. 0,219 yang artinya Ho diterima dan Hα ditolak, atau tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik antara variasi ketebalan media pasir kuarsa dan arang aktif terhadap penurunan kadar Fe pada air sumur gali. Hasil penelitian diketahui Filter III dengan media pasir kuarsa 20 cm : arang aktif 5 cm paling efektif terhadap perbaikan kualitas air sumur gali di Dusun Tempursari tapi tidak efisien. Penurunan kadar Fe sebesar 0,92 mg/L (77%) sehingga ketebalan tersebut dapat dipakai sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan kadar Fe air sumur gali di Dusun Tempursari
PENERAPAN PENYULUHAN METODE DEMONSTRASI DAN VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PRAKTIK PEDAGANG TENTANG HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN DI KAMPUS POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Pengamanan makanan dan minuman diselenggarakan guna melindungi
masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan
mengenai standar dan persyaratan kesehatan. Kemungkinan kontaminasi tersebut
dapat terjadi dari cara menjajakan dan menyajikannya, terutama yang berkaitan
dengan hygiene sanitasi makanan jajanan Salah satu upaya peningkatan derajat
kesehatan adalah melalui promosi kesehatan. Salah satu cara promosi kesehatan
adalah dengan melakukan penyuluhan menggunakan media demonstrasi dan
video.
Mengetahui perbedaan pengaruh penerapan metode demonstrasi dan video
terhadap peningkatan praktik pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan
di sekitar Kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan
rancangan “One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan pada bulan
November 2018. Subjek penelitian adalah semua pedagang makanan jajanan
yang terdapat di sekitar kampus. Sampel diambil dengan System Random
Sampling. Untuk analisis analitik uji normalitas data menggunakan uji Shapiro
Wilk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan dengan metode demonstrasi dan
video berpengaruh terhadap peningkatan praktik penjamah makanan Setelah diuji
dengan paired t-test nilai sig (2-tailed) adalah 0.000 (p<0.05). Untuk perbedaan
signifikan antara kelompok demosntrasi dan video tidak terdapat perbedaan
bermakna setelah diuji dengan independen t-test nilaisig (2-tailed) adalah 0.180
(p>0.05).
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara metode demonstrasi dan video
terhadap praktik pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan. Disarankan
Sebaiknya media yang digunakan dalam penyuluhan lebih banyak menggunakan
pancaindera mata karena dengan melihat responden bisa lebih banyak mengingat
apa yang disampaikan dari pada mendengarkan.
Kata Kunci : hygiene sanitasi makanan jajanan, penyuluhan, demonstrasi, video,
prakti
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA COVID-19 PADA PETUGAS CLEANING SERVICE DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA) DI PUSKESMAS SLEMAN TAHUN 2021
COVID-19 merupakan salah satu potensi bahaya biologis yang menyebabkan penyakit akibat kerja di Puskesmas. Upaya untuk mengurangi terjadinya penyakit akibat kerja adalah dengan melakukan identifikasi potensi bahaya. Identifikasi potensi bahaya salah satunya dapat dilakukan dengan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran potensi bahaya COVID-19 pada petugas cleaning service di Puskesmas Sleman. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan menggunakan metode HIRA, yaitu dengan melakukan observasi secara langsung, kemudian dilakukan analisis data dimulai dari mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang menimbulkan potensi penularan COVID-19. Hasil penelitian menunjukan terdapat 40 temuan potensi bahaya pada petugas cleaning service. Berdasarkan penilaian risiko potensi bahaya COVID-19 pada petugas cleaning service terdapat 16 aktivitas (40% aktivitas) yang termasuk ke dalam risiko sedang, 22 aktivitas (55% aktivitas) yang termasuk ke dalam risiko bermakna, dan 2 aktivitas (5%) aktivitas yang termasuk ke dalam risiko tinggi. Potensi bahaya COVID-19 yang ditemukan pada petugas cleaning service, yaitu penggunaan APD kurang tepat, memegang peralatan kerja, tangan menyentuh bagian hidung sebelum mencuci tangan dengan sabun, dan tidak mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan pekerjaan (menyapu, mengepel lantai, membersihkan kamar mandi, membersihkan kaca ruangan, pengumpulan limbah domestik, limbah medis cair laboratorium, dan limbah infeksius)
PENGARUH KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA AMBIEN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI POLISI LALU LINTAS LAPANGAN KOTA YOGYAKARTA
Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, perumahan, dan berbagai aktivitas manusia. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Transportasi darat merupakan salah satu penyumbang pecemaran udara terbesar di perkotaan besar Indonesia. Beberapa individu dapat terpajan oleh CO karena lingkungan kerjanya dan polisi lalu lintas adalah salah satu kelompok pekerja yang terpajan CO dari jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar karbon monoksida (CO) udara ambien terhadap kejadian penyakit hipertensi polisi lalu lintas lapangan di wilayah kerja Polresta Yogyakarta dengan melakukan penelitian survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional terhadap 74 responden. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Z dan Chi Square menggunakan program SPSS. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar CO ditemukan ada pengaruh dengan tekanan sistolik (p = 0,00) dan ada pengaruh dengan tekanan diastolik (p = 0,00), demikian pula berat badan dan umur berpengaruh pula dengan tekanan sistolik serta tekanan diastolik (p = 0,00). Namun kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga dan riwayat hipertensi tidak ditemukan ada pengaruh baik terhadap tekanan sistolik dan tekanan diastolik (p > 0,05).
Kata Kunci : CO, tekanan darah, polisi lalu lintas
Pemanfaatan Sampah Buah, Air Cucian Beras dan Kotoran Ayam sebagai Pupuk Organik Cair
Waste from various sources is potential to pollute all types of environment. i.e. soil, air and water. Giwangan fruit and vegetable market produces waste as much as 1-3 trucks every day. The content of Nitrogen, Phosphor and Kalium (NPK) in those fruit and vegetable waste are 331 ppm, 838,1 ppm, and 268,1 ppm, respectively. Used water from rice washing is primary source of organic matter for plant’s tissue. Fertilizer from chicken manure contains the highest K compared with other types of manure fertilizer, i.e. 1,50%. The purpose of the research was to know the difference in quality of liquid organic fertilizer made from the mixture of fruit waste, rice washing water and chicken manure. There were five composition variations. The type of the research was an experiment applying post-test with control group design. The statistical analysis employed one way anova test and LSD at 95% level of confidence. The observation of physical condition of the fertilizer comprised of odor and color. Descriptively, the result show that the highest N content was found in the control, meanwhile for P and K, the highest contents were observed in fertilizer B and the control. The statistical test concludes that the N and P contents of liquid organic fertilizers obtained from all ingredients composionist are significantly different (the p-values are 0,007 and <0,001, respectively). But, for K contents, the differences are not signifycant (p-value=0,112). The yielded NPK contents have not yet fulfilled the standar quality of good liquid organic fertilizer. However, among the all compositions the best liquid organic fertilizer is the Control one, since its N and K contents are the highest