1 research outputs found

    Perbandingan Efektivitas Teofilin (1,3-Dimethylxanthine) dan Kafein (1,3,7-Trimethylxanthine) dalam Menunda Kelelahan Otot pada Tikus

    Get PDF
    Kelelahan otot merupakan suatu kondisi dimana otot kehilangan kemampuan berkontraksi karena stimuli terus menerus dan hal ini dikaitkan dengan penurunan cadangan glikogen. Obat derivat methylxanthine (kafein dan teofilin) bermanfaat untuk menghemat penggunaan glikogen. Penelitian ini bertujuan untuk menggali efektivitas kafein dan teofilin dalam menunda kelelahan otot sebagaimana yang diukur dalam lama struggling. Sebanyak 18 (delapan belas) ekor tikus berusia ± 3 bulan, berat 200-210 gram, kadar Hb 11,5-16 mg/dL dan kadar Hmt 35-51%, dibagi secara acak ke dalam 3 kelompok perlakuan: kontrol (akuades 1 mL/kgBB), kafein 3,78% (1 mL/kgBB) dan teofilin 3,15% (1 mL/kgBB). Kelelahan otot diukur dengan lama struggling dalam detik. Data rerata lama struggling antar kelompok dianalisis dengan one way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa lama struggling untuk kelompok kafein (286.83+7.11) detik dan teofilin (312.33+15.92) detik, lebih lama daripada kelompok kontrol (140.33+23.24) (p0,05), sedangkan lama struggling kelompok kafein dengan teofilin tidak berbeda bermakna (p0,05). Disimpulkan bahwa kafein dan teofilin mampu menunda kelelahan otot pada tikus dan efektifitasnya sebanding
    corecore