5 research outputs found
Prajnaparamita
Peristiwa nasional atau eksternal yaitu peristiwa lima tahunan, Pemilihan Umum (Pemilu) yang jatuh pada tanggal 9 April dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014. Dan pada tanggal 20 Oktober kemarin telah dilantik kepala negara (presiden) baru secara definitif, yaitu Presiden Joko Widodo menggantikan posisi presiden terdahulu, Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan formasi kabinet dari pemerintahan yang baru pun sudah terbentuk. Semoga kabinet baru yang dinamai "Kabinet Kerja 2014-2019" ini memberikan angin segar bagi bidang kebudayaan pada umumnya dan museum pada khususnya. Diantara kesibukan-kesibukan itu kami tetap berupaya keras menerbitkan Jurnal Museum Nasional agar cakrawala ilmu pengetahuan budaya tetap terbuka bagi masyarakat. Dalam artikel-artikel yang disajikan, tidak hanya bicara soal tangible heritage melainkan juga intangible heritage. Pada jurnal edisi kali ini disajikan tulisan terkait kebudayaan materi (tangible) di daratan dan bawah air, juga kebudayaan non-materi/tak benda (intangible) mengenai tradisi atau kesukubangsaan di Indonesia. Sisanya berupa kajian mendalam atas penelitian terdahulu tentang kesejarahan, juga pelestarian benda-benda cagar budaya melalui konservasi
ANALISIS MODEL PENILAIAN SENAM LANTAI PADA MATA PELAJARAN PENJAS KELAS IV DI SDN CINANGGUNG
Abstrak
Penelitian ini didasari atas keresahan peneliti tentang penilaian pada pelajaran penjaskes di sekolah dasar khususnya pada materi senam lantai di kelas 4 SD. Penilaian pada mata pelajaran penjaskes hendaknya dilakukan secara langsung oleh guru penjas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Namun pada kenyataannya banyak guru penjas di sekolah dasar hanya memberikan kebebasan pada siswa untuk bermain saat pelajaran penjas, dan tidak melakukan penilaian secara langsung. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis model serta proses penilaian pada materi senam lantai yang dilaksanakan oleh guru penjas di SD Negeri Cinanggung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, dan dalam pengumpulan datanya penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan yang didapat ialah model penilaian yang digunakan pada penilaian senam lantai adalah penilaian praktik dengan menggunakan instrument tes praktik standar acuan yang terdapat pada buku guru. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan Komptensi Dasar senam lantai. Pada proses penilaiannya guru melakukan pengamatan terhadap gerakan siswa pada setiap tahap nya, terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, kedua tahap pelaksanaan, dan yang ketiga sikap akhir. Setiap tahapan terdapat beberapa indikator yang menentukan keterampilan gerak siswa. Guru melakukan penskoran pada setiap indikatornya dengan kriteria: 1 kurang, 2 cukup, 3 baik, dan 4 sangat baik. Setelah semua skor terkumpul lalu di akumulasikan kemudian dihitung dengan rumus yang digunakan, sehingga didapatkan nilai akhir. Penilaian seperti itu membuat para siswa merasa cukup puas dan senang dengan nilai yang di dapatkan, mengingat nilai tersebut merupakan hasil keterampilan mereka sendiri.
Kata kunci: Penilaian, Praktik, Senam Lantai.
Abstract
This research is based on the researchers' anxiety about the assessment of the health education lessons in elementary schools, especially on the floor gymnastics material in 4th grade elementary school. Assessment of Physical Education subjects should be done directly by Physical Education teachers in accordance with the competencies of students. But in reality many Physical Education teachers in elementary schools only give freedom to students to play during Physical Education lessons, and do not conduct direct assessments. The purpose of this study was to analyze the model and assessment process on floor gymnastics material carried out by Physical Education teachers at Cinanggung Elementary School. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive analysis methods, and in collecting data this research uses data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The findings obtained are the assessment model used in the assessment of gymnastics floor is the assessment of practice using standard reference practice test instruments contained in the teacher's book. Assessments are carried out in accordance with Basic Gymnastics Floor Competencies. In the assessment process the teacher observes the students' movements at each stage, consisting of three stages, namely the preparation phase, the second stage of implementation, and the third is the final attitude. Each stage there are several indicators that determine students' movement skills. The teacher scores each indicator with the criteria: 1 is inadequate, 2 is sufficient, 3 is good, and 4 is very good. After all the scores are collected then accumulated then calculated using the formula used, so that the final score is obtained. Such assessments make students feel quite satisfied and happy with the value obtained, given that the score is the result of their own skills.
Keywords: Assessment, Practice, Floor Gymnastics
Analisis Pertanggalan Prasasti Wanua Tengah III
Inscription as a written source has a very high quality to reconstruct ancient history, because from its contents it can provide an overview of various things that were contemporaneous with the writing of the inscription. Even so, the inscription, like other historical sources, also needs to be tested for the credibility of its contents before being used as material for historical writing. The test in question is through external and internal criticism.Prasasti sebagai salah satu sumber tertulis mempunyai kualitas yang sangat tinggi untuk merekonstruksi sejarah kuna, karena dari isinya dapat memberikan gambaran tentang berbagai hal yang sejaman dengan penulisan prasasti itu. Walaupun begitu, prasasti seperti halnya sumber-sumber sejarah lain, perlu juga diuji kredibilitas isinya sebelum digunakan sebagai bahan penulisan sejarah. Pengujian yang dimaksud adalah melalui kritik ekstern maupun intern
Temuan satu abad (1900-1999): perjalanan sejarah kebudayaan Indonesia
Pengutamaan tulisan ini berkenaan dengan pameran temuan-temuan yang diperoleh selama saru abad yang baru silam, khususnya yang mempunyai makna dalam mengubah penglihatan dan interpretasi mengenai masa lalu budaya dan lingkungan di Indonesia, ataupun dalam menambah keluasan dan kedalaman pengetahuan mengenainya. Temuan-temuan peninggalan masa lalu ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan besar, yaitu sisa-sisa kehidupan hayati masa lalu; artefak tanpa tulisan; artefak yang memuat tulisan.
Masing-masing kelompok temuan itu dihadirkan dalam pameran, dan penempatannya disesuaikan dengan enam seksi yang dirancang untuk menampilkan tema Perkembangan Sejarah Kebudayaan ini
Potret Museum Nasional dulu kini & akan datang
Berisikan gambaran sejarah Museum Nasional, saat dilakukan pameran pada tahun 2014 dan rencana pengembangan di masa mendatang