57 research outputs found
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU TRANSPORTASI DIGITAL DI KOTA JOMBANG
Abstrak Saat ini, kegiatan TIK (Informasi, Komunikasi dan Teknologi) menggantikan beberapa kegiatan fisik sehari-hari menjadi kegiatan non-fisik di era digital. Penggunaan TIK juga dapat menentukan perilaku perjalanan baik jumlah perjalanan dan rantai perjalanan para pelancong yang juga akan mempengaruhi volume lalu lintas, terutama di jalan-jalan kota. Pengguna transportasi mencoba untuk meningkatkan efisiensi perjalanannya melalui berbagai cara, tetapi sekarang orang cenderung memiliki aktivitas yang lebih bervariasi, sehingga perilaku perjalanan telah berubah, serta pola perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi rumah tangga pada perilaku perjalanan dengan pengaruh penggunaan TIK. Pengguna transportasi yang menggunakan TIK lebih sering mungkin memiliki pilihan berbeda pada moda transportasi dari seseorang yang tidak melakukan kegiatan online. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan aktivitas buku harian. Lokasi survei difokuskan di Kota Jombang Indonesia, dan batas kota terdekat, sampel yang digunakan adalah 200 sampel rumah tangga. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan Regresi Logistik dengan metode Purposive Sampling dengan membangun sejumlah model berdasarkan catatan data perjalanan harian aktivitas fisik individu, data yang diperoleh diharapkan mampu menggambarkan pola perjalanan dan penggunaan pilihan moda pada skala rumah tangga. Kata kunci: aktivitas buku harian, pola perjalanan, sosial ekonomi, perilaku transportasi, kota Jombang. Abstract Undertaking healthy activities and trips is manifested from a set of daily activities and travels. The consequences of undertaking healthy activities and trips also includes reducing the time of some unhealthy activities. At present, ICT (Information, Communication and Technologies) activities are replacing some daily physical activities into non-physical daily activities in the digital age. The penetration of ICT might also determine the trip arrangement either number of trips and trip chains of the travelers that will also influence the traffic volume, especially on urban streets. Travelers try to improve their travel efficiency through a variety of ways, but now people have more varied activities, so that their travel behavior has changed, as well as their travel patterns. The purpose of this study is to analyze the characteristics of household socio-economic on different trip arrangement with the influence of ICT penetration. The ones who use ICT more often might have different choice on transport modes from someone who undertakes no online activities. Data collection is done using an activity diary. The survey location was focused on Jombang City of Indonesia, and the nearest city boundary, the sample used was 200 household samples in this study. The analysis technique in this study uses Logistic Regression with the Purposive Sampling method by constructing a number of models based on individual daily physical activity travel data records, the data obtained are expected to be able to describe travel patterns and mode choice use on a household scale based. Keywords: activity diary, travel patterns, socio-economic, trip arrangement, Jombang cit
Perhitungan Sirkulasi Untuk Mendapatkan Gaya Angkat di Sekitar Penampang Sayap (Airfoil) Dengan Metode Panel
Setiap penampang sayap (airfoil) yang diletakkan pada suatu medan aliran, padanya akan bekerja gaya-gaya hidrodinamika I aerodinamika yang diantaranya adalah gaya angkat (lift). Gaya Angkat yang terjadi dapat diketahui dengan menghitung besamya sirkulasi yang terjadi pada penampang sayap
(airfoil).
Besar-kecilnya gaya angkat (lift) yang dihasilkan juga menunjukan besamya koejisien gaya angkat (Cl) yang dimilikinya. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas bagaimana menghitung besamya koefisien gaya angkat (CI) dtui
airfoil yang bertipe NACA 2412 dan NACA 63t012 dengan metode panel dan membandingkan hasil perhitungan dengan hasil percobaan (eksperimen) NACA
Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas
Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan pada kekuatan pressure vessel compressed natural gas. Pressure vessel yang digunakan yaitu tipe satu dan tipe tiga, tipe satu adalah tabung menggunakan material logam yaitu Carbon Steel SA 516 Grade 70 dan Aluminium Alloy T6-6061. Pada tabung tipe tiga material menggunakan Aluminium Alloy T6-6061 dengan lapisan Komposit (Carbon Fibre – Epoxy) pada seluruh tabung (full wrapped). Sudut orientasi serat yang digunakan 54.73560 dan terdiri dari 4 lapis komposit yang membungkus aluminium. Variasi yang dilakukan pada tebal komposit yaitu 25% komposit, 50% komposit, dan 75% komposit. Pressure vessel mendapat perlakuan internal pressure sebesar 125 bar dan temperatur -300C. Analisa dilakukan dengan dua metode yaitu dengan perhitungan manual dan software finite element method (NASTRAN 2010). Dari hasil perhitungan tersebut tabung tipe satu dengan material logam terbukti aman karena memenuhi dari faktor keamanan yang ditentukan tetapi pressure vessel sangat berat. Pada tabung tipe tiga lamina dengan komposisi 75% komposit dan 50% komposit dinyatakan aman karena memenuhi dari kriteria tegangan maksimum. Sedangkan pada komposisi 25% komposit lamina mengalami kegagalan yang disebabkan terlalu rendahnya lapisan komposit. Dari keseluruhan hasil perhitungan dan analisa didapatkan komposisi ideal pressure vessel yaitu 75% komposit dan 25% aluminium dari tebal keseluruhan sehingga menghasilkan tegangan yang sangat kecil dan memiliki berat yang paling ringan
Tegangan Geser Pada Struktur Kapal Kontainer
Dalam penelitian ini, dilakukan analisa tegangan geser pada kapal kontainer Meratus Progress II. Analisa tegangan geser ini dilakukan dengan dua metode yang berbeda, yaitu metode perhitungan manual dan metode elemen hingga. Perhitungan manual dilakukan dengan menggunakan teori hull girder respon analysis, sedangkan metode elemen hingga dilakukan dengan pemodelan satu ruang muat pada program MSC Patran dengan input pembebanan berdasarkan regulasi Registro Italiano Navale (RINA) 2010 dan berdasarkan data perhitungan kapal yang telah dikelaskan oleh BKI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tegangan geser antara metode elemen hingga dan metode perhitungan manual. Hasil analisa tegangan geser dari kedua metode tersebut selanjutnya dibandingkan dengan batas ijin tegangan geser yang diberikan oleh regulasi BKI. Dari hasil perhitungan manual, didapatkan tegangan geser maksimum sebesar 26,1 N/mm² akibat momen bending dan sebesar 26 N/mm² akibat torsi. Sedangkan dari hasil perhitungan metode elemen hingga didapatkan tegangan geser maksimum sebesar 103.3 N/mm². Dari hasil analisa tersebut, dapat disimpulkan bahwa tegangan geser pada konstrusi kapal kontainer Meratus Progress II memenuhi persyaratan klasifikasi BKI
Studi Perbandingan antara Integrally Stiffened Plate (Combo Plate) dengan Pelat Berpenegar Konvensional Pada Geladak
Combo plate merupakan produk dari perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi. aerospace. Keuntungan jenis pelat tersebut adalah mampu menghemat biaya dan mempercepat waktu produksi . Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kekuatan combo plate dengan pelat berpenagar konvensional meliputi continous weld, chain weld dan staggered weld bila digunakan dalam konstruksi kapal. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan nilai tegangan dari 3 variasi beban (lateral, bending dan puntir) dan 3 variasi besar beban. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 yaitu combo plate, continuous weld, chain weld dan staggered weld. Pada variasi pelat berpenegar konvensional dilakukan perbandingan tegangan sisa menggunakan metode elemen hingga. Hasil akhir yang didapat adalah combo plate memiliki tegangan paling kecil pada beban lateral yaitu saat beban 1000 N/m2 tegangan terbesar bernilai 66.03 MPa, beban lateral 2000 N/m2 menghasilkan nilai tegangan terbesar 132.07 MPa dan pada beban 3500 N/m2 menghasilkan tegangan terbesar 231.13 MPa sementara pada momen bending dan puntir memiliki tegangan paling besar dibanding pelat berpenegar konvensional. Untuk nilai tegangan sisa paling besar adalah continous weld sebesar 90.05 Mpa
Perencanaan Jalan Rigid Pavement Pada Kawasan Perumahan Bunda Asri Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang
. In fulfilling occupancy eligibility, it is necessary to support facilities and infrastructure. The Bunda Asri housing complex, located in Bandarkedungmulyo, has a land area of 32 hectares with a planned construction of 3,000 residential units with 8 types of housing. Residential areas must have infrastructure with a minimum road width of 6 meters as stated in article 15 paragraph 3 of the 2019 Jombang Regency Regional Regulation concerning road infrastructure in residential areas. In this study, the planning used the pd T-2003 method which aims to determine the structure of the rigid pavement of the road at Bunda Asri housing. The results of this study are two types of roads, namely village roads and local roads. On rural roads, the thickness of the rigid pavement layer is 165 mm, the specification for the width of the plate is 2x3.5 m, the length of the plate is 4 m, and the tie rods use D13 threaded reinforcement (0.13 cm), 57.3 cm long, 0.75 cm spacing without using dowel spokes. Whereas for local roads, the thickness of the rigid pavement layer is 170 mm, the specifications for the width of the plate are 2x5 m, the length of the plate is 4 m, and the reinforcement thread D13 (0.13 cm) is used as tie rods, the length is 70 cm and the spacing is 0.75 cm using dowel spokes
SIMULASI PENGENDALIAN STRUKTUR BERBASIS PADA MATERIAL CERDAS
Pelat sisi Kapal salah satu bagian kritis yang terjadi pada kapal terutama hubungan frame memanjang dan melintang. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan pendekatan struktur cerdas. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan atau mengurangi pengaruh beban luar yang bekerja pada pelat sisi kapal dengan pendekatan struktur cerdas. Pemodelan struktur dinamis pelat sisi dengan pendekatan metode elemen hingga.. Metode pengendalian struktur dilakukan dengan pendekatan metode Linier Quadratic Regulator (LQR). Selanjutnya, hasil simulasi numerik pada pelat sisi kapal yang diusulkan menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian LQR mampu menurunkan pengaruh beban luar yang terjadi pada struktur sebesar 4,7 % untuk LQR tipe‐1, 28,7 untuk LQR tipe‐2 dan sebesar 66,7 % untuk LQR tipe‐3.
Key words:Pelat Sisi Kapal, Struktur Cerdas, Metode Elemen Hingga, LQR
Studi Kepecahan Moda Kegagalan Material A36 dengan Variasi Panjang Retak Terpusat
Kecelakaan kapal sering terjadi diakibatkan kerusakan pada lambung. Lambung kapal merupakan susunan dari beberapa material baja yang dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi suatu kesatuan utuh. Salah satu penyebab kerusakan lambung adalah timbulnya initial crack pada material penyusun lambung. Pada penelitian ini, pelat baja A36 yang sering digunakan pada lambung kapal dijadikan dalam skala ukuran spesimen pengujian. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan fracture toughness dan tegangan kritis baja A36. Spesimen diberikan beban statis yang diperoleh dari hasil pengujian tarik. Beban tarik pada spesimen uji menghasilkan faktor intensitas tegangan digunakan untuk mengevaluasi fracture toughness dan tegangan kritis yang dapat diterima akibat initial crack. Pemodelan dilakukan sesuai spesimen uji tarik dengan 9 variasi initial crack menggunakan software Finite Element Analysis. Berdasarkan variasi tersebut didapatkan beberapa hasil yang dibandingkan untuk mengevaluasi faktor intensitas tegangan, fracture toughness dan tegangan kritis akbiat intial crack. Untuk mengevaluasi dilakukan pengujian tarik (eksperimen) serta dua pendekatan yaitu XFEM setiap K mode I dan J-Integral. Didapatkan hasil fracture toughness material A36 dari eksperimen sebesar 1413.7154 MPa√mm; metode XFEM setiap K mode I mengahasilkan fracture toughness A36 sebesar 1412.6214 MPa√mm dan J-Integral menghasilkan fracture toughness A36 sebesar 1414.7809 MPa√mm. Perbedaan nilai fracture toughness terhadap eksperimen diperoleh eror sebesar 0.077% (XFEM setiap K mode I) dan 0.075% (J-Integral)
Analisis Fatigue Life pada Bracket Oil Tanker dengan Beban Sloshing
Umur kelelahan (fatigue life) dari struktur kapal tanker dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan-pendekatan standar pada Common Structural Rules for Double Hull Oil Tanker. Analisis dilakukan dengan metode elemen hingga yang difokuskan pada konstruksi bracket kapal tanker 17500 LTDW. Konstruksi bracket merupakan salah satu penopang yang esensial pada kapal sehingga perlu diketahui letak bracket dengan tegangan paling besar untuk dihitung nilai umur kelelahannya. Kapal ini dimodelkan dengan menggunakan finite element software. Bagian yang dimodelkan adalah tiga ruang muat di midship. Fatigue life yang dianalisa merupakan pengaruh dari beban sloshing muatan tangki (beban internal). Kondisi pembebanan dilakukan pada 4 macam tinggi pengisian muatan yaitu ketinggian 0.3h, 0.6h, 0.7h, dan 0.95h, dan masing-masing kondisi mempunyai variasi dari roll angle motion yang dihitung sesuai persamaan-persamaan dalam CSR. Tegangan pada bracket diambil dari salah satu web frame yang mempunyai tegangan terbesar di setiap kondisi pembebanannya untuk dianalisa fatigue lifenya. Hasil menunjukkan bahwa bracket dengan tegangan paling besar terjadi pada sambungan bracket pada web frame nomor 4 pada ruang muat belakang. Umur kelelahan pada masing-masing kondisi adalah 450 tahun pada Kondisi 1 (0.3h), 84 tahun pada Kondisi 2 (0.6h), 76 tahun pada Kondisi 3 (0.7h), dan 137 tahun pada Kondisi 4 (0.95h). Umur kelelahan paling rendah terdapat pada kondisi pembebanan 3 dengan tinggi muatan 0.7h yaitu sebesar 76 tahun
Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau dengan Material Logam Lapis Komposit pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas
Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan pada kekuatan pressure vessel compressed natural gas. Pressure vessel yang digunakan yaitu tipe satu dan tipe tiga, tipe satu adalah tabung menggunakan material logam yaitu Carbon Steel SA 516 Grade 70 dan Aluminium Alloy T6-6061. Pada tabung tipe tiga material menggunakan Aluminium Alloy T6-6061 dengan lapisan Komposit (Carbon Fibre – Epoxy) pada seluruh tabung (full wrapped). Sudut orientasi serat yang digunakan 54.73560 dan terdiri dari 4 lapis komposit yang membungkus aluminium. Variasi yang dilakukan pada tebal komposit yaitu 25% komposit, 50% komposit, dan 75% komposit. Pressure vessel mendapat perlakuan internal pressure sebesar 125 bar dan temperatur -300C. Analisa dilakukan dengan dua metode yaitu dengan perhitungan manual dan software finite element method (NASTRAN 2010). Dari hasil perhitungan tersebut tabung tipe satu dengan material logam terbukti aman karena memenuhi dari faktor keamanan yang ditentukan tetapi pressure vessel sangat berat. Pada tabung tipe tiga lamina dengan komposisi 75% komposit dan 50% komposit dinyatakan aman karena memenuhi dari kriteria tegangan maksimum. Sedangkan pada komposisi 25% komposit lamina mengalami kegagalan yang disebabkan terlalu rendahnya lapisan komposit. Dari keseluruhan hasil perhitungan dan analisa didapatkan komposisi ideal pressure vessel yaitu 75% komposit dan 25% aluminium dari tebal keseluruhan sehingga menghasilkan tegangan yang sangat kecil dan memiliki berat yang paling ringan
- …