3 research outputs found

    FORMULASI KRIM ANTIHIPERPIGMENTASI EKSTRAK BIJI BUAH LENGKENG (Euphoria longan [Lour])

    Get PDF
    Proses hiperpigmentasi melibatkan aktivitas suatu enzim, yaitu tirosinase. Salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antihiperpigmentasi adalah biji buah lengkeng karena mengandung asam galat, glikosida flavon, dan hidroksinamat dengan kandungan utama flavon dimana asam galat memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu formula krim antihiperpigmentasi ekstrak biji buah lengkeng (Euphoria longan [Lour]) yang stabil dan memiliki sifat farmaseutik yang baik berdasarkan evaluasi kestabilan serta tidak mengiritasi kulit. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Krim antihiperpigmentasi dengan variasi konsentrasi bahan pengemulsi Triethanolamin dan Asam Stearat dibuat dalam 2 formula. Formula 1 dengan konsentrasi Triethanolamin : Asam Stearat sebesar 2% : 6% dan formula 2 sebesar 3% : 9%. Hasil penelitian pada kedua formula menunjukkan bahwa pada pengujian organoleptik tidak mengalami perubahan bau, warna dan konsistensi sebelum dan sesudah kondisi dipaksakan, pada pengukuran pH menujukkan bahwa kedua formula memiliki pH yang sama yaitu pH 7 sebelum kondisi dipaksakan dan pH 7,9 sesudah kondisi dipaksakan, pada pengujian homogenitas menunjukkan formula homogen, pada pengujian tipe emulsi menunjukkan bahwa kedua formula mempunyai tipe emulsi m/a sebelum dan sesudah kondisi dipaksakan, pada pengujian daya sebar menunjukkan peningkatan daya sebar, Reogram kedua formula menunjukkan aliran plastis dan pada pengujian iritasi menunjukkan tidak terjadi iritasi baik iritasi primer maupun iritasi sekunder. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak biji buah lengkeng dapat dibuat dalam bentuk krim antihiperpigmentasi yang memenuhi pengujian kestabilan farmaseutik namun formula 2 menunjukkan kestabilan yang optimal dan sifat farmaseutik yang baik dibandingkan formula 1. Selain itu penggunaan 1% esktrak tidak mengiritasi kulit sehingga aman digunakan pada kulit

    FORMULASI KRIM DARI EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot Utilissima) SEBAGAI ANTIHIPERPIGMENTASI DENGAN VARIASI KONSENTRASI EMULGATOR

    Get PDF
    Ekstrak Daun Singkong (Manihot Uttilissima) dapat menghambat aktivitas enzim tirosinase melalui kandungan quarsetin dan rutin. Telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan formula krim dari ekstrak daun singkong yang stabil dan memiliki sifat farmaseutika yang baik. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Krim dibuat dengan menggunakan tiga perbandingan konsentrasi emulgator Trietanolamin : Asam Stearat (1 : 2; 1 : 3; dan 1 : 4) Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah kondisi dipercepat pada suhu 5 oC dan 35 oC masing-masing 12 jam selama 12 siklus dengan parameter pengujian antara lain organoleptis, homogenitas, pH, tipe emulsi, volume krimming, viskositas, dan tipe aliran. Data hasil pengujian kestabilan formula dianalisis secara statistik dengan metode rancang acak kelompok dengan derajat kepercayaan 95%. Dan diperoleh pengujian organoleptis tidak ada perubahan pada ke tiga formula baik sebelum maupun sesudah kondisi dipercepat. Pada pengujian kestabilan pH menunjukkan sediaan tetap berada pada kisaran pH kulit. Analisis statistik pada pengukuran viskositas menunjukkan formula I paling stabil dengan menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata baik sebelum maupun sesudah kondisi dipercepat. Begitu pula pada gambar reogram kurva menunjukkan formula I merupakan yang paling stabil dengan tidak terjadi perubahan yang signifikan baik sebelum maupun sesudah kondisi dipercepat. Maka dapat disimpulkan bahwa formula I adalah krim dengan formula yang paling stabil

    KESESUAIAN RESEP RACIKAN NON STERIL ANAK DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR: STUDI KOMPATIBILITAS DAN STABILITAS

    Get PDF
    Obat racikan merupakan obat yang di ubah dari bentuk yang telah ada ke bentuk yang baru serta mencampurkan obat atau bahan aktif menjadi sediaan obat dalam bentuk baru seperti puyer. Masih banyaknya minat peresepan resep racikan terutama dalam bentuk puyer di temukan baik puskesamas ataupunrumah sakit. Proses peracikan dan pencampuran obat yang telah ada dapat mempengaruhi dari segi stabilitas dan kompatibilitas suatu sediaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian farmasetik dari segi stabilitas dan kompatibilitas apakah berpotensi terjadi instabilitas dan inkompatibilitas di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar selam periode Januari 2019-Februari 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif, data yang diambil semua resep racikan anak dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dengan mengkaji 32 lembar resep racikan anak, bentuk sediaan yang sering diracik adalah tablet  dengan menghasilkan bentuk racikan puyer, Berdasarkan kesesuaian farmasetik stabilitas terjadi potensi instabilitas berupa higroskopisitas, hidrolisis dan oksidasi, obat pada resep ada beberapa berpotensi mengalami instabilitas yaitu Ambroksol (27,53%), Amoksisilin (2,17%), Setirisin (13,76%), Chloramphenicol maleat (9,42%), Deksametason(11,59%), Parasetamol (4,38%), Salbutamol (13,04%), Tremenza (1,44%), Vitamin B comp (4,34%) dan Vitamin C (6,52%). sedangkan untuk segi kompatibilitas tidak di temukan pada sampel penelitian ini yang berpotensi terjadi inkompatibilita
    corecore