50 research outputs found
PERAN PSIKOTERAPI PSIKOANALIS DALAM PERSPEKTIF BUDDHIS
Jurnal ini membahas peran psikoterapi psikoanalis dalam perspektif Buddhis dengan tujuan menjelajahi potensi integrasi dua pendekatan yang berbeda ini terhadap pemahaman mendalam tentang kondisi batin manusia dan proses penyembuhan. Psikoterapi psikoanalis, yang memusatkan perhatiannya pada pemahaman terhadap alam bawah sadar dan dinamika psikologis, diintegrasikan dengan pandangan Buddhisme yang menekankan pemahaman mendalam tentang keterikatan, penderitaan, dan jalan menuju pembebasan. Melalui analisis literatur dan penerapan prinsip-prinsip psikoanalisis dalam konteks Buddhisme, penelitian ini menjelajahi cara di mana konsep-konsep seperti id, ego, dan superego dapat diterjemahkan dan diperkaya oleh perspektif Buddhisme. Integrasi ini membuka diskusi tentang bagaimana pemahaman tentang kondisi batin manusia, pengungkapan emosi, dan transformasi diri dapat ditingkatkan melalui penerapan prinsip-prinsip psikoterapi psikoanalis dalam praktik Buddhisme. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang potensi kolaborasi antara psikoterapi psikoanalis dan Buddhisme, menawarkan pendekatan holistik yang menyelaraskan aspek-aspek psikologis dan spiritual dalam pemahaman dan penyembuhan kondisi batin. Implikasi praktis dan etis dari integrasi ini juga diperdebatkan, mengilustrasikan cara pendekatan terpadu ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan metode intervensi yang lebih komprehensif dan efektif
Correlations between Leaf Nitrogen, Phosphorus and Potassium and Leaf Chlorophyll, Anthocyanins and Carotenoids Content at Vegetative and Generative Stage of Bitter Leaf (Vernonia amygealina Del.)
Vernonia amygdalina Del. (Asteraceae) is a nutritional and medicinal plant that is used widely throughout tropical Africa and other countries. The leaves are proved to have strong antioxidant property. The concentration of chlorophyll a, chlorophyll b, anthocyanins and carotenoids in five different leaf positions of vegetative and generative phases were studied. The aim of the study is to understand and to correlate the content of the three nutrients and the bioactive compounds along the five leaf positions at vegetative and generative stage of the crop growth. The study showed that the concentration of chlorophyll a and b was higher, and anthocyanin concentration was almost zero in the generative than in the vegetative stage. The leaf concentration of N, P, and K were higher in vegetative than in generative stage. At vegetative stage, N positively correlated with chlorophyll a at the 1st leaf; K had strong correlations with anthocyanins at the 2nd and 3rd leaf and with chlorophyll a at the 2nd and 5th, and with chlorophyll b and carotenoids at the 5th leaf. At the generative stage, P had a strong positive correlation with carotenoids at 4th and 5th leaves, and K positively correlated with chlorophyll a and b at 5th leaf. The findings suggest that bitter leaf is better to be harvested at vegetative stage, and that potassium level is important to increase Âanthocyanins and carotenoids content
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA BERBASISKAN WEB PADA SMU BHINNEKA TUNGGAL IKA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA BERBASISKAN WEB PADA SMU BHINNEKA TUNGGAL IK
Hubungan Antara Religiusitas dan Kesehatan Mental pada Remaja Tanpa Ayah
Orang tua memiliki peran yang besar dalam mendidik, memberikan kasih sayang dan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan keseluruhan eksistensi anak. Ketidakhadiran ayah dengan alasan meninggal, bercerai maupun berpisah tanpa kejelasan dapat membuat anak kehilangan sumber yang memberikan kekuatan, rasa aman dan kebijaksanaan. Mereka biasanya mengalami tekanan yang berat, bersikap bermusuhan, agresif, depresi dan ada beberapa kasus yang bunuh diri, sehingga akan dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kesehatan mental adalah religiusitas. Hawari (2002) mengatakan agama atau spiritual dapat mengatasi stress, cemas, dan depresi sehingga dapat membuat seseorang merasa aman, tentram, dan terlindung
Customer Showrooming Behavior and the Effect on Salesperson Performance
Indonesia has become the biggest market for e-commerce as it has 250 million inhabitants. Growth of internet and online shopping has made retailers expand their businesses via smartphones. Shopping channels via the internet has given customers another channel to get information and buy products without visiting brick-and-mortar stores. This channel multiplicity potentially leads customers to do showrooming. In this research, showrooming in Indonesia will be explored with sunglasses as the research object and optic salespersons as the research subject. There are 178 samples collected in total for this research with 154 of them being used. Primary data is taken from optic salespersons at a prominent optics store in Jakarta. Partial Least Square (PLS) is used as the data analysis method. The research results show that perceived showrooming behavior has a positive and significant effect on self-efficacy and salesperson performance. Moreover, salesperson self-efficacy also has a positive and significant effect on salesperson performance. Meanwhile, coping and cross-selling strategies have a moderate positive but not a significant effect.  These results reflect that salespersons do not respond negatively to customer’s showrooming behavior such as price comparison, window shopping, product information, product availability, and shopping via smartphone in front of the salesperson. Salespersons feel optimistic and confident when customers come because they have been trained for customer orientation, availability of supervisory support, and belief that the customer will do their transaction in brick-and-mortar stores if they give a good explanation about the product.Bahasa Indonesia Abstrak: Indonesia telah menjadi pasar E-Commerce terbesar yang memiliki 250 Juta pengguna pertumbuhan Internet dan online shopping telah menjadikan Retailer berkembang bisnisnya melakui smart phone. Berbelanja melalui saluran Internet telah memberikan pelanggan untuk mendapatkan informasi dan membeli produk-produk tanpa mengunjungi toko secara fisik. Dengan cara ini pelanggan berpotensi untuk melakukan Showrooming. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai showrooming di Indonesia  Produk yang akan diteliti adalah kaca mata sebagai objek dan tenaga penjual di optik sebagai subjek penelitian. Dari 178 sample yang dikumpulkan untuk penelitian ini hanya 154 yang dapat digunakan, data Primar diambil dari tenaga penjual di toko kaca mata di Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perceived Showrooming Behavior memiliki pengruh positif dan signifikan, terhadap self efficacy dan Kinerja tenaga penjual. Dan juga Self Efficacy memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja tenaga penjual Toko Kacamata, sementara itu Coping dan Cross Selling Strategies memiliki pengaruh yang moderat positif namun tidak berpengaruh signifikan. Hasilnya menunjukan bahwa tenaga penjual tidak menanggapi secara negatif terhadap showrooming yang dilakukan oleh Pelanggan antara lain seperti perbndingan harga, window shooping, informasi produk, ketersediaan barang, berbelanja online didepan tenaga penjual, Tenaga penjual tetap optimis dan percaya diri ketika kedatangan pelanggan karena mereka telah di latih umtuk berorientasi terhadap pelanggan ketersediaanya dukungan dari Supervisi dan percaya bahwa pelanggan akan bertransaksi pada toko fisik apabila mereka menjelaskan dengan baik terhadap produk yang di jual
The Impact of Perceived Supervisor Support, Work Life Balance and Work Engagement in Controlling Turnover Intention in a Pharmaceutical Manufacturing Company
This research aims to determine the effect of perceived supervisor support on turnover intention which is mediated by work life balance and work engagement. This research was conducted at a pharmaceutical manufacturing company in Cikarang, West Java using a non-probability sampling technique, namely purposive sampling. The author distributed an online questionnaire to every worker with permanent employee status with a minimum work period of 1 (one) year to 107 workers. The data analysis method uses the PROCESS Hayes macro bootstrapping method in SPSS. The research results show that perceived supervisor support does not have a significant effect on turnover intention, but work life balance and work engagement fully mediate the influence of perceived supervisor support on turnover intentionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived supervisor support terhadap turnover intention yang dimediasi oleh work life balance dan work engagement. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan manufaktur farmasi di Cikarang, Jawa Barat dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling, yaitu purposive sampling. Penulis menyebarkan kuesioner secara online kepada setiap pekerja yang berstatus karyawan tetap dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun kepada 107 pekerja. Metode analisis data menggunakan metode bootstrapping makro PROCESS Hayes pada SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived supervisor support tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention, namun work life balance dan work engagement memediasi secara penuh pengaruh perceived supervisor support terhadap turnover intentio
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN LAYANAN INFORMASI PELANGGAN MELALUI,INTERNET PADA PT.PUTRA UTAMA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN LAYANAN INFORMASI PELANGGAN MELALUI,INTERNET PADA PT.PUTRA UTAM