30 research outputs found

    DATA OPTIMIZATION OF RAIN RADAR AND ITS COVERAGE EXPANSION USING RADAR NETWORK

    Get PDF
    This research developed network of two Santanu rain radars of the Center for Atmospheric Science and Technology LAPAN installed in Bandung (SANTANU 1) and Sumedang (SANTANU 2). The objective is to get larger coverage area which also comply data each other. The first step is data optimation to each radar detection results, particularly due to rain attenuation, and then validation with the transportable radar image. The shape analysis on a rain object detected in the slice of both radar images indicates 0.8672 of R2 which show the width of both objectcs has a good similarity. Data optimation due to rain attenuation using attenuation correction for regional weather radar (KA) and path-integrated attenuation (PIA) indicate that the reflectivity improvement by KA is 10 times better than PIA. The object detected by Santanu rain radar is similar to the transportable radar for reflectivity larger than 30 dBZ.  The next step is integration of both rain radar images to create mosaic image and then validation using the transportable radar data. The production of the mosaic image is tried out using three methods: image stitching, averaging, and Cressman scheme. The best result is presented by Cressman scheme which show more integrated slice area and maintain the features of the object. However, the processing time of this scheme is 17 minutes which is longer than  image stitching method. The processing time depend on the number of grid data and the hardware memory. Validation on the mosaic result by using transportable radar data by implementing structural similarity index (SSIM) method yields 0,32 of average value. The improvement on SSIM value is obtained if speckle removal is applied by recording 59% of enhancemen

    KARAKTERISTIK KETEBALAN LAPISAN BRIGHT BAND HASIL MODEL PROFIL REFLEKTIVITAS DAN GRADIEN REFLEKTIVITAS

    Get PDF
    Bright band merupakan indikator suatu lapisan pada awan stratus yang ditandai oleh peningkatan reflektivitas radar akibat kristal es yang meleleh. Hal tersebut dapat menyebabkan galat dalam menghitung estimasi presipitasi berdasarkan data radar. Oleh karena itu, deteksi bright band merupakan langkah yang penting untuk dilakukan guna mengoreksi data radar cuaca sebagai acuan dalam pengembangan model estimasi presipitasi. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi dua model untuk identifikasi bright band hasil observasi transportable X-band radar dari data range-height indicator (RHI). Model pertama dengan menggunakan function fit, yaitu profil vertikal reflektivitas (VPR; vertical profile of reflectivity) dan model kedua dengan menggunakan gradien reflektivitas (GR). Hasil analisis menunjukkan perbedaan galat dalam menentukan batas atas (batas bawah) untuk VPR adalah 4,51% (3,1%), sedangkan model GR 9,02% (3,9%). Identifikasi bright band dengan menggunakan model VPR lebih baik dibandingkan dengan model GR untuk penentuan batas atas dan batas bawah dari bright band. Pengetahuan mengenai karakteristik ketebalan BB dapat dimanfaatkan untuk analisis lebih lanjut terkait estimasi presipitasi kuantitatif berdasarkan observasi radar

    ANALYSIS ON THE PULSE STORM EVENT IN THE SOUTH BANDUNG WEST JAVA BASED ON THE TRANSPORTABLE X-BAND DOPLLER RADAR CAMPAIGN, (CASE STUDY : MARCH 16, 2017)

    Get PDF
    Pulse storm is a term to mention the occurrence of storms that have a short duration with the nature of its weak updraft. The results of the Transportable X-band radar campaign were able to capture a pulse storm at a location 25 km southwest from a radar position. Convective core with echo value > 50 dbz is detected at 4 km altitude but has a weak updraft so that it dissipated in the next 40 minutes. This convective activity is also showed by convective index value as well as Tbb value from Himawari Satellite data in those area. The microburst effect showed from the surface wind shear that expand along + 6.6 km with the edge of the area experiencing high wind with maximum speed from combine shear showed up to 14.5 m/s. The microburst category is dry microburst based on the increase in precipitation value from AWS surface dat

    PEMANFAATAN TRANSPORTABLE RADAR CUACA DOPPLER X-BAND UNTUK PENGAMATAN AWAN

    No full text
    RINGKASANTelah dilakukan pengamatan awan di beberapa tempat secara intensif denganmenggunakan alat Transportable Radar Cuaca Doppler X-Band, diantaranya diBandung pada 2013 dan di Garut pada 2014. Berbagai skenario dilakukan selamapengamatan. Pemindaian volume dilakukan pada kedua pengamatan tersebut, namunpada saat pengamatan di Bandung juga dilakukan pemindaian RHI. Makalah ini ditulisuntuk melihat evolusi awan hujan yang ditinjau dari beberapa hasil luaran radar.Untuk mendapatkan nilai reflektivitas dan kecepatan radial perlu dilakukanpengkonversian nilai piksel pada gambar. Pengkonversian koordinat polar menjadikartesian juga perlu dilakukan tatkala akan melakukan plot data. Hasil menunjukkanbahwa radar dengan frekuensi x-band ini dapat memperlihatkan evolusi awan dalamwilayah terbatas dengan resolusi spasial maupun temporal yang cukup baik.Hal.91-98:ilus.; 30 c

    PEMANFAATAN TRANSPORTABLE RADAR CUACA DOPPLER X-BAND UNTUK PENGAMATAN AWAN

    No full text
    RINGKASANTelah dilakukan pengamatan awan di beberapa tempat secara intensif dengan menggunakan alat Transportable Radar Cuaca Doppler X-Band, diantaranya di Bandung pada 2013 dan di Garut pada 2014. Berbagai skenario dilakukan selama pengamatan. Pemindaian volume dilakukan pada kedua pengamatan tersebut, namun pada saat pengamatan di Bandung juga dilakukan pemindaian RHI. Makalah ini ditulis untuk melihat evolusi awan hujan yang ditinjau dari beberapa hasil luaran radar. Untuk mendapatkan nilai reflektivitas dan kecepatan radial perlu dilakukan pengkonversian nilai piksel pada gambar. Pengkonversian koordinat polar menjadi kartesian juga perlu dilakukan tatkala akan melakukan plot data. Hasil menunjukkan bahwa radar dengan frekuensi x-band ini dapat memperlihatkan evolusi awan dalam wilayah terbatas dengan resolusi spasial maupun temporal yang cukup baik.Hal.91-98:ilus.; 30 c

    Analisis Emisi Gas Co2 Di Indonesia

    No full text
    Hal. 468-47

    Analisis Emisi Gas CO2 di Indonesia

    No full text
    Hal. 468-47

    Potensi Penginderaan Atmosfer Menggunakan Teknik GPSRO untuk Analisis Cuaca

    No full text
    Global Positioning Satellite Radio Occulation (GPSRO) merupakan teknik penginderaan atmosfer berbasis satelit GPS. Pengamatan GPSRO ini menghasilkan data vertikal memalui pengukuran indeks refraktifitas atmosfer. Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis terhadap data level 2 hasil okultasi satelit COSMIC, SACC, GRACE, METOPA, dan TERRASARX. Data tersebut merupakan rekaman parameter tekanan, temperatur, dan tekanan uap. Parameter tekanan uap dapat dijadikan input untuk menurunkan data kandungna uap air di atmosfer. Data pengamatan atmosfer dengan teknik GPSRO ini memiliki potensi sebagai input dalam menganalisis variasi cuaca baik secara spasial maupun temporal. Untuk menunjukkan bahhwa pengamatan GPSRO memiliki tingkat akurasi tinggi, maka dilakukan perbandingan data GPSRO terhadap observasi menggunakan radiosonde. Selisih data temperatur pengamatan kelima satelit tersebut dengan pengamatan radiosonde di Jakarta memiliki rata-rata sebesar 0,220C. nilai rata-rata bias data temperatur, kelembapan spesifik, dan kelembapan relatif GPSRO dan NCEP Reanalysis berturut-turut sebesar 0.20C, 0,05 g/kg, dan -0,95%. Oleh karena itu, data pengamatan GPSRO dapat dimanfaatkan sebagai input tambahan dalam pengembangan model prediksi cuaca tiga dimensi.Hal.37-4
    corecore