4 research outputs found

    EVALUASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) DI KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2019

    No full text
    ABSTRAKPelaksanaan sistem pengadaan barang jasa secara e-procurement di Kabupaten Pulau Morotai sudah berlangsung sejak tahun 2015. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kepuasan serta kepahaman pengguna/calon penyedia maka perlu untuk melakukan evaluasi sistem pengadaan secara elektronik di Kabupaten Pulau Morotai. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu dengan melakukan survey dan pengumpulan data. Objek penelitian ini yaitu Badan Pelayanan Pengadaan Barang/jasa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode angket (kuesioner) dan wawancara (interview). Teknik Analisa data mencakup korelasi sederhana dan regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS. ver 22. Statistik deskripif digunakan mendiskripsikan variabel yang dominan yang mempengaruhi pelaksananaan pengadaan barang jasa secara e-procurement di Kab. Pulau Morotai. Perhitungan peringkat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan statistika mean. Hasil penelitian menunjukan  bahwa pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik (e-procurement) di Kabupaten Pulau Morotai pada tahun 2019 dilakukan sebanyak 139 paket dengan total nilai kontrak Rp. 346.453.222.696,-. Hasil penyebaran angket/kuesioner kepada Penyedia Jasa sebagai Responden dilakukan pengolahan data untuk uji Validitas dan Reliabilitas sebanyak 15 variabel yang dinyatakan valid, dan reliabel dengan nilai cronbach Alpha yaitu 0,814 (>0,6). Hasil analisa data menyatakan bahwa dari hasil evaluasi pelaksanaan pengadaan barang jasa dihitung menggunakan analisis nilai mean product terhadap keseluruhan variabel dengan hasil variabel yang mepengaruhi pelaksanaan pengadaan yaitu Variabel Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai mean 4,75 dan variabel Dampak menyeluruh E-Procurement dengan nilai mean 4,70. Kata kunci:          Evaluasi pelaksanaan tender, E-Procurement, SPS

    Local, national, international constructions of social and economic worlds

    No full text
    In this article we draw together several recent debates which have a bearing on the development of children's socio-economic understanding. Firstly, socialisation: we indicate the problem of defining the development of children's understanding as the progressive disembedment of one area of child's thought from another (e.g. social from economic understanding). We provide examples of how and why socio-economic knowledge has to remain undifferentiated in order for people to carry on with daily life. Secondly, we want to suggest that Western, ideal views of what is meant by 'the social' and 'the economic' have become enshrined at international national levels of policy-making. This has had a profound effect on local social life and particularly on how people understand their transactions with one another. We begin by outlining problems concerning socialisation and introduce the model of discourse translation to examine connections between social worlds. American and Indonesian ethnographic material is reviewed examining the 'embeddedness' of socio-economic thought; the latter additionally draws attention to the effects of international national discourses on local social and economic understanding.<br/
    corecore