13 research outputs found
KAJIAN MOTIVASI DALAM UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM PERTUKARAN PEMUDA INDONESIA-KANADA 2014-2015
Youths are the hope and determining achievement factors of a country’s future success. International youth exchange program, in this case Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP) 2014-2015, has been one of the options taken by the two countries. Motivations of young people to join ICYEP 2014-2015 are strongly related to the achievement of ICYEP 2014-2015 objectives. Douglas McGregor’s Theory Y and Daniel Pink’s Self-Determination Theory can be used to explain their motivations. ICYEP 2014-2015 provides ways for its participants to achieve their motivations. The motivations, in turns, ends in the achievement of the objectives of ICYEP 2014-2015 having been outlined by the Ministry of Youth and Sport of the Republic of Indonesia (Kemenpora RI) and Canada World Youth (CWY). Utilizing qualitative method, this research aims to identify participants’ motivations to participate in ICYEP 2014-2015, achievements, constraints, and relations to the accomplishment of the objectives of ICYEP 2014-2015. The research results display that there are various kinds of motivations supporting research subjects’ decisions to participate in ICYEP 2014-2015, and this program provides the right paths to attain their motivations. There are correlations between the achievement of research subjects’ motivations and the accomplishment of ICYEP 2014-2015.
Keywords: motivations, Indonesia, Canada, youth exchange program, objectives.Youths are the hope and determining achievement factors of a country’s future success. International youth exchange program, in this case Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP) 2014-2015, has been one of the options taken by the two countries. Motivations of young people to join ICYEP 2014-2015 are strongly related to the achievement of ICYEP 2014-2015 objectives. Douglas McGregor’s Theory Y and Daniel Pink’s Self-Determination Theory can be used to explain their motivations. ICYEP 2014-2015 provides ways for its participants to achieve their motivations. The motivations, in turns, ends in the achievement of the objectives of ICYEP 2014-2015 having been outlined by the Ministry of Youth and Sport of the Republic of Indonesia (Kemenpora RI) and Canada World Youth (CWY). Utilizing qualitative method, this research aims to identify participants’ motivations to participate in ICYEP 2014-2015, achievements, constraints, and relations to the accomplishment of the objectives of ICYEP 2014-2015. The research results display that there are various kinds of motivations supporting research subjects’ decisions to participate in ICYEP 2014-2015, and this program provides the right paths to attain their motivations. There are correlations between the achievement of research subjects’ motivations and the accomplishment of ICYEP 2014-2015.
Keywords: motivations, Indonesia, Canada, youth exchange program, objectives
BRICS Diplomacy: Building Bridges for Global Cooperation
BRICS diplomacy has become an integral part of global cooperation efforts among the group of countries consisting of Brazil, Russia, India, China, and South Africa. Since its formation in 2009, BRICS has evolved into a strong platform for dialogue and cooperation. BRICS diplomacy aims to strengthen relations among member states and generate shared benefits. In the process, BRICS has enhanced economic and trade cooperation, shared technology and knowledge, and promoted investment and financing for joint development projects. Furthermore, BRICS diplomacy has involved member countries in constructive political dialogue. They have collaborated in international forums such as the United Nations, G20, and BRICS Outreach Summit to advocate for their common interests. Additionally, BRICS has advocated for a fair and multipolar world order, promoting diversity and inclusivity in global decision-making. In addressing global challenges like climate change, energy security, and development disparities, BRICS has demonstrated its commitment to solving these issues through cooperative diplomacy. Through initiatives such as the New Development Bank (NDB), BRICS has made significant contributions in supporting infrastructure projects and sustainable development in member countries.Although BRICS still faces some challenges, such as policy differences and national interests among member states, BRICS diplomacy continues to build bridges for broader global cooperation. In an era of global uncertainty, BRICS diplomacy serves as an important instrument in promoting stability, economic growth, and friendship among its member countries
PENGALAMAN KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DALAM MENGHADAPI CULTURE SHOCK DI MASA PANDEMI COVID-19
Komunikasi Intrapersonal memiliki peran sendiri yang dapat digunakan untuk menghadapi beberapa kondisi yang terjadi dalam hidup. Keberadaan pandemi COVID-19 banyak membawa perubahan pada berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Pengalaman komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang dilakukan secara berani terlebih lagi belum pernah bertemu sebelumnya dapat menimbulkan culture shock . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa makna motif serta pengalaman dalam komunikasi intrapersonal menghadapi gegar budayapada pandemi COVID-19 ketua kelas mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Singaperbangsa Karawang. Penelitian ini menggunakan teori Fenomenologi Alfred Schutz. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi fenomenologi Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motif dari ketua kelas melakukan komunikasi intrapersonal ialah persiapan menghadapi culture shock, dilihat sebagai ketua kelas yang terstruktur , ketua kelas yang sudah bisa menghadapi culture shock, terlihat baik dan siap sebagai ketua kelas. Hasil dari pengalaman adalah komunikasi dengan dosen yang berbeda-beda sifat serta berani menimbulkan kekhawatiran, melakukan Komunikasi Intrapersonal dengan cara membangun nyanyian di dalam diri, melakukan evaluasi diri terhadap apa-apa saja yang menjadi tugas saya sebagai ketua kelas, memahami dan memotivasi diri serta membangun pribadi pemimpin yang harus menjaga tatakrama sebaik mungkin, menenangkan diri dan menurunkan ego yang sering bertabrakan dengan tugas sebagai ketua kelas, menyemangati diri sendiri, menanamkan keyakinan kepada diri sendiri bahwa semua hal bisa dilalui. Adapun hasil dari makna komunikasi intrapersonal dalam menghadapi culture shock di masa pandemi COVID-19 adalah sebagai solusi menangani culture shockdan sebagai persiapan menangani culture shock
PENGARUH KOMPETENSI DOSEN TERHADAP KINERJA AKADEMIK DAN KEPUASAN MAHASISWA: STUDI KASUS KELAS INTERNASIONAL DI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG (2017-2018)
ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai tujuan jangka panjang memberikan penyadaran bahwa kompetensi para dosen Kelas Internasional Program Studi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang sangat mempengaruhi kepuasan dan kinerja akademik para mahasiswa mereka.
Kompetensi dosen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan mengajar secara paripurna, yang meliputi beberapa elemen yang saling berkaitan – pengetahuan, keterampilan, dan sikap – yang bermuara pada alih pengetahuan dari dosen tersebut kepada mahasiswanya. Kepuasan para mahasiswa yang disebutkan dalam penelitian ini adalah rasa nyaman para mahasiswa dalam belajar maupun setelah melihat hasil belajar mereka, yang berujung pada keinginan untuk ingin terus meneruskan masa belajarnya di institusi pendidikan tinggi tersebut. Kinerja akademik mahasiswa dalam penelitian ini merujuk pada pendekatan nilai total rata-rata semua mata kuliah yang diambil oleh para mahasiswa tiap semester dalam satu tahun kalender akademik.
Target khusus penelitian ini adalah memberikan gambaran konkret keadaan objektif kelas-kelas internasional di Prodi Manajemen dan Akuntasi FEB Unsika, untuk dapat dijadikan tolak ukur kualitas kegiatan belajar mengajar dan bahan evaluasi untuk perbaikan kualitas di masa depannya.
Menggunakan metode penelitian kuantitatif, penelitian ini menempatkan kompetensi sebagai variabel independen, dan kinerja akademik serta kepuasan mahasiswa sebagai variabel-variable dependennya.
Kata kunci: kompetensi, dosen, kinerja, kepuasan, mahasiswa
BANGTAN BOYS (BTS) SEBAGAI DUTA MEREK: MENGKAJI PERILAKU KONSUMTIF @indomy_krw (Army Karawang)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh attractiveness (daya tarik), trustworthiness (kepercayaan), dan expertise (keahlian) terhadap perilaku konsumtif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan probability sampling sebagai teknik pengambilan sampel, sedangkan metode pengumpulan data untuk pengujian hipotesis menggunakan pengisian kuesioner melalui Google form. Berdasarkan hasil koefisien regresi yang menunjukkan arah positif antara variabel duta merek terhadap perilaku konsumtif, maka dapat disimpulkan apabila duta merek (X) meningkat maka perilaku konsumtif (Y) juga akan meningkat atau sebaliknya jika duta merek rendah maka perilaku konsumtif juga akan rendah. Hasil Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,698 yang berarti pengaruh variabel duta merek (X) terhadap variabel perilaku konsumtif (Y) sebesar 69,8%. Berdasarkan hasil koefisien determinasi secara parsial menunjukkan bahwa diantara semua indikator duta merek, expertise (keahlian) memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku konsumtif, kemudian attractiveness (daya tarik), serta indikator yang pengaruhnya paling lemah terhadap perilaku konsumtif adalah indikator trustworthiness (kepercayaan). Berdasarkan hasil uji t, seluruh hipotesis diterima yang berarti bahwa indikator attractiveness (daya tarik), trustworthiness (kepercayaan), dan expertise (keahlian) berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumti
EFEKTIVITAS PROGRAM DESTANA OLEH BPBD PROVINSI DKI JAKARTA DI KELURAHAN CILILITAN
Pelaksanaan program desa tangguh bencana (Destana) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai pelaksana program di daerah berdasarkan peraturan kepala BNPB No 1 Tahun 2012 memutuskan bahwa detana dipilih menjadi salah satu program unggulan dalam upaya mitigasi serta penanggulangan bencana khususnya pada wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan wilayah percontohan pelaksanaan program ini adalah Kelurahan Cililitan. Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penggunaan penelitian kualitatif dalam penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasikan serta mendapatkan informasi terkait pelaksanaan program destana pada wilayah Kelurahan Cililitan secara mendalam sebagai upaya dalam mitigasi bencana dengan menggunakan teori efektivitas yang menekankan pada empat indikator aspek penilaian berupa Pertama, Ketepatan program, Kedua, tujuan program, Ketiga, sosialisasi program dan Keempat, pemantauan program. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program desa tangguh bencana di wilayah kelurahan Cililitan telah berjalan cukup baik dan efektiv meski dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa kekurangan seperti kendala dalam pemenuhan sumber daya manusia pada pelaksanaan program destana, lalu sarana dan prasarana yang masih belum mencukupi seutuhnya serta sosialisasi dan pemantauan program yang dirasa belum berjalan secara maksimal menyebabkan masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan program desa tangguh bencana ini sendiri
Strategi Komunikasi Humas Dinas Komunikasi Dan Informatika Dalam Mensosialisasikan Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) Pemerintah Kabupaten Karawang
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
<p><em><span>This study in-depth analyzes the communication strategies used by the Public Relations Office of Communication and Informatics in an effort to socialize the District Integrated Administrative Service Program (PATEN) run by the Karawang Regency Government in 2023. The purpose of this research is to reveal the effectiveness of various communication tactics applied in convey information and objectives of the PATEN program to various levels of society. Research data was collected through analysis of documents related to the PATEN program, in-depth interviews with relevant parties, and also through surveys involving respondents from various backgrounds. The approach used in data analysis is a qualitative approach. From the research conducted, it was found that the communication strategy used by Diskominfo Public Relations involving the use of social media, the use of online media web pages, the use of radio media, and close collaboration with local media, has succeeded significantly in increasing public understanding and participation in the PATEN Program. This research makes an important contribution to the understanding of how well-planned communication approaches can influence the effectiveness of socialization of government programs at a local scale.</span></em></p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Fenomena Sosial Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pada Mahasiswa
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang cepat berubah setiap tahunnya dengan cara membuat kebijakan baru dalam pendidikan yakni mahasiswa diberikan pengalaman belajar di luar kampus dan multidisplin yang disiapkan lewat Kampus Merdeka - Merdeka Belajar (MBKM). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi Alfred Schutz. Adapun subjek pada penelitian ini berjumlah tujuh orang narasumber yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu yakni mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang yang pernah mengikuti kegiatan merdeka belajar kampus merdeka. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan ialah wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif, makna, dan pengalaman komunikasi mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang mengikuti kegiatan merdeka belajar kampus merdeka. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat beberapa motif, makna dan pengalaman komunikasi yang diketahui dari masing-masing informan. Ada dua motif, yang pertama because motive yaitu karena fasilitas yang diberikan oleh MBKM, dan in-order-to-motive atau hal yang ingin dicapai mahasiswa adalah meningkatkan skill melalui project-project selama mengikuti kegiatan MBKM. Makna yang didapatkan yakni informan dapat mengembangkan diri, mempelajari hal baru dan meningkatkan kapabilitasnya di luar perkuliahan sehingga memiliki pengalaman satu langkah lebih cepat dibandingkan mahasiswa lainnya. Pengalaman komunikasi para informan sangat beragam, ada yang berfokus pada pengalaman untuk melanjutkan ke dunia professional, dan ada yang ingin lebih menemukan jati diri lewat pengeksploran tempat-tempat di daerah tujuan
Implementasi Kebijakan Larangan Merokok Di Tempat Kerja Bagi Aparatur Sipil Negara Di Inspektorat Daerah Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Purwakarta pada tahun 2018 di bawah kepemimpinan Bupati Anne Ratna Mustika hingga saat ini telah melakukan perbaikan disetiap kebijakan yang ditetapkannya. Salah satunya adalah pada saat menetapkan kebijakan Larangan Merokok Di Tempat Kerja Bagi Aparatur Sipil Negara di Inspektorat Daerah Kabupaten Purwakarta. Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah apakah implementasi kebijakan ini berjalan dengan baik atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian pembahasan diatas pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kebijakan Larangan merokok di tempat kerja bagi aparatur sipil Negara di Inspektorat Kabupaten Purwakarta ini pengimplementasiaannya belum berhasil atau belum berjalan dengan bai