62 research outputs found
UPAYA MENINGKATKAN KEJUJURAN DALAM MENGERJAKAN ULANGAN HARIAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya siswa yang kurang jujur dalam mengerjakan ulangan harian, sering mencontek saat ulangan, sering bertanya jawaban ketika ulangan, siswa kurang ada persiapan saat ulangan, tidak kondusif saat mengerjakan ulangan, tidak mandiri saat mengerjakan ulangan dan tidak percaya diri saat mengerjakan ulangan. Semua hasil obervasi dan wawancara yang telah dilakukan bahwa ada beberapa siswa kurang jujur dalam mengerjakan ulangan harian. Adapun rumusan masalahnya “apakah kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian siswa kelas X DKV SMK RADEN UMAR SAID KUDUS tahun 2014, dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual?”. Tujuan penelitian ini diperolehnya peningkatan kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual pada siswa kelas X DKV SMK RADEN UMAR SAID KUDUS tahun 2014.
Penelitian ini mengkaji teori-teori yang berhubungan dengan kejujuran mengerjakan ulangan harian melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual untuk meningkatkan kejujuran siswa dalam mengerjakan ulangan harian. Kajian teori dalam penelitian ini mencakup materi yang berkaitan dengan kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian yaitu: kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian yang mempunyai ciri-ciri siswa yang jujur dalam mengerjakan ulangan harian. Layanan penguasaan konten yaitu: layanan untuk menguasai kemampuan tertentu melalui belajar. Modeling simbolik yaitu: teknik modeling melalui film dan televisi yang menyajikan contoh tingkah laku, dan Audiovisual yaitu media yang menyajikan unsur suara dan unsur gambar secara bersama-sama.
Penelitian ini didesain dengan menggunakan penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling PTK BK dengan jumlah subjek 35 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Pada penelitian ini mengambil subjek 15 siswa. Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling berjudul upaya meningkatkan kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual. Dengan dilakukan beberapa metode pengumpul data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian layanan penguasanan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual pada siswa kelas X DKV SMK RADEN UMAR SAID KUDUS, dalam menerapkan kejujuran mengerjakan ulangan harian mengalami peningkatan.hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh dari setiap observasi yang dilakukan sebelum observasi dan pada observasi siklus I dan siklus II. Dari sebelum observasi mendapatkan skor rata-rata 31 termasuk dalam kategori kurang. Pada siklus I dari pertemuan 1 sampai 3 mendapat skor rata-rata 37 dalam kategori cukup. Terjadi peningkatan dari sebelum observasi sampai dengan siklus I tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus II mendapat skor rat-rata 48 dalam kategori baik. Terjadi peningkatan antara siklus I dan siklus II dengan skor peningkatan sebesar 11 skor dan pada siklus II sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dengan demikian layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual dapat meningkat.
Simpulan hasil penelitian layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual dapat meningkatkan kejujuran siswa dalam mengerjakan ulangan harian. Hal ini ditunjukkan dari observasi siswa bahwa kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian dari pra siklus sampai siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari hasil dalam kategori cukup menjadi baik. Saran yang diberikan kepada 1) Kepala Sekolah, 2) Bagi Guru BK, 3) Bagi Siswa, 4) Bagi Orang Tua, dan 5) Bagi Peneliti Berikutnya. Diharapkan mampu untuk mengembangkan dan menerapkan layanan penguasaan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual pada penanganan permasalahan yang sejalan dengan permasalahan topik diatas
Elastic Scattering of Positrons by Helium Atoms
The differential and total cross sections for elastic scattering o f
positrons by helium atoms are computed in the energy range 100 to 1000 eV. In the
present study Umteriscd eikonal—Born series (UEBS) method is used. The comparison
of present results with the other theoretical and experimental results shows that the
present results are i.. better agreement with the experimental value
Antiviral and Immunostimulant Activities of Andrographis paniculata
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees is a medicinal plant which was reported to have anti HIV, anti pathogenic bacteria and immunoregulatory activities. The research purpose was to investigate the activity of Andrographis paniculata ethanol extract as antiviral and immunostimulant. A. paniculata leaves oven-dried, then grinded and macerated with ethanol 90%, and the extract then analyzed using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) to determine the content of active compounds andrographolide. The antiviral activity of the extract was determined by observing its ability on inhibiting virus load in A549 cells transfected with Simian Retro Virus (SRV) by Real Time – Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) analysis. The immunostimulant activity of extract was determined by its ability to induce lymphocytes cell proliferation using 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT) assay. Our result indicated that the A. paniculata ethanol extract inhibited the SRV virus titer similar to the positive control Lamivudine, and it was not toxic to the A459 cell line. Furthermore, low concentration (1 μg/mL) of A. paniculata extract could stimulated lymphocyte cell proliferation about 38% compared to the control lymphocyte cell without any treatment
PRELIMINARY CYTOTOXIC EVALUATION OF Andrographis paniculata IN BREAST CANCER CELL LINES
Sambiloto (Andrographis paniculata) banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Dalam studi ini, ekstrak metanol dan etanol sambiloto yang diperoleh dari B2PTO Tawangmangu telah diuji terhadap sel lini kanker payudara T47D dan MCF-7 dan sel lini normal fibroblast HFL-1 menggunakan reaksi enzimatik 3-(4,5-dimethylthiazoyl-2-yl) 2,5-diphenyltetrazoliumbromide (MTT). Uji in vitro terhadap sel lini normal fibroblast HFL-1 menunjukkan bahwa 50 ppm ekstrak metanol sambiloto tidak menghambat pertumbuhan sel. Tetapi, ekstrak metanol dan etanolnya menghasilkan IC50 yang relatif rendah pada sel lini kanker payudara, yaitu 111 ppm dan 122 ppm pada sel lini MCF-7 dan 70 ppm dan 197 ppm pada sel lini T47D. Selain itu, campuran ekstrak sambiloto yang mengandung 25% ekstrak Thyponium divaricatum dan Anredera cordifolia memberikan daya hambat pertumbuhan pada sel kanker payudara MCF-7 yang lebih besar, dengan nilai IC50 masing-masing adalah 68 ppm dan 34 ppm. Kesimpulannya, total ekstrak metanol atau etanol sambiloto yang diperoleh dari Tawangmangu memiliki potensi sebagai sumber senyawa anti-kanker serta perlu kajian lebih lanjut.Kata kunci: Ekstrak Andrographis paniculata, MTT, sel lini normal, sel lini kanker, aktivitas anti kanker ABSTRACTSambiloto (Andrographis paniculata) is widely used as medicine to treat various diseases in Indonesia and other Asian countries. In this study, methanolic and ethanolic extracts of sambiloto collected from B2PTO Tawangmangu have been tested againts breast cancer cell lines of T47D and MCF-7 and normal fibroblast cell line of HFL-1 using enzymatic reaction of 3-(4,5-dimethylthiazoyl-2-yl) 2,5-diphenyltetrazoliumbromide (MTT). In vitro assay performed on normal fibroblast of HFL-1 cell line showed that 50 ppm of methanolic extract of sambiloto did not inhibit cell growth. However, methanolic and ethanolic extracts of sambiloto gave relatively low of IC50 on breast cancer cell lines which were 111 ppm and 122 ppm on the MCF-7 cell lines and 70 ppm and 197 ppm on the T47D cell lines, respectively. In addition, the mixture of sambiloto extract containing 25% of Thyponium divaricatum and Anredera cordifolia extracts confered greater growth inhibition on breast cancer cell line of MCF-7, where IC50 values were 68 ppm and 34 ppm, respectively. In conclusion, the total methanolic or ethanolic extract of sambiloto collected from Tawangmangu has potency as a source of anti-cancer compounds and needs further study.Key words: Andrographis paniculata extract, MTT, normal cell line, cancer cell lines, anti-cancer activit
PENICILLIN PRODUCTION BY MUTANT OF Penicillium chrysogenum
Penisilin adalah antibiotika yang pertama kali ditemukan dan digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri. Sejak ditemukan penisilin sebagai antibiotika oleh Alexander Fleming pada tahun 1928, banyak usaha dilakukan untuk meningkatkan produktivitas Penicillium chrysogenum. Pemuliaan galur untuk meningkatkan produksi penisilin dapat menggunakan mutasi acak secara fisika dan kimia. Pada penelitian ini, radiasi sinar ultraviolet digunakan untuk mendapatkan mutan P. chrysogenum. Produksi penisilin ditentukan menggunakan HPLC dan produktivitas mutan dibandingkan dengan induk P. chrysogenum. Mutan M12 menghasilkan penisilin 1,23 kali lebih banyak dibandingkan dengan induk P. chrysogenum.Kata kunci: Penisilin, Penicillium chrysogenum, ultraviolet, mutan, radiasi ABSTRACTPenicillin is the first antibiotic discovered and used for treatment of bacterial infections. Since the discovery of penicillin as antibiotic by Alexander Fleming in 1928, much effort has been invested to improve productivity of Penicillium chrysogenum. Strain improvement to increase the penicillin production can be carried out by physical and chemical random mutation. In this research, ultraviolet irradiation was used to obtain P. chrysogenum mutant. Penicillin production was determined by using HPLC and productivity of P. chrysogenum mutants was compared to the wild type. Mutant M12 produced 1.23 fold higher penicillin than the wild type did.Keywords: Penicillin, Penicillium chrysogenum, ultraviolet, mutant, radiatio
Role of oxidative stress in physiological albumin glycation: A neglected interaction
Protein glycation is a key mechanism involved in chronic disease development in both diabetic and nondiabetic individuals. About 12–18% of circulating proteins are glycated in vivo in normoglycemic blood, but in vitro studies have hitherto failed to demonstrate glucose-driven glycation below a concentration of 30 mM. Bovine serum albumin (BSA), reduced BSA (mercaptalbumin) (both 40 g/L), and human plasma were incubated with glucose concentrations of 0–30 mM for 4 weeks at 37 °C. All were tested preoxidized for 8 h before glycation with 10 nM H2O2 or continuously exposed to 10 nM H2O2 throughout the incubation period. Fructosamine was measured (nitroblue tetrazolium method) at 2 and 4 weeks. Oxidized BSA (both preoxidized and continuously exposed to H2O2) was more readily glycated than native BSA at all glucose concentrations (p = 0.03). Moreover, only oxidized BSA was glycated at physiological glucose concentration (5 mM) compared to glucose-free control (glycation increased by 35% compared to native albumin, p < 0.05). Both 5 and 10 mM glucose led to higher glycation when mercaptalbumin was oxidized than when unoxidized (p < 0.05). Fructosamine concentration in human plasma was also significantly higher when oxidized and exposed to 5 mM glucose, compared to unoxidized plasma (p = 0.03). The interaction between glucose concentration and oxidation was significant in all protein models (p < 0.05). This study has for the first time demonstrated albumin glycation in vitro, using physiological concentrations of albumin, glucose, and hydrogen peroxide, identifying low-grade oxidative stress as a key element early in the glycation process
KHASIAT EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza)TERHADAP SEL Th CD4+ MENCIT ddY YANG DIINDUKSI BCG The effect of Sambiloto (Andrographis paniculata) and Temulawak (Curcuma xanthorriza) extract onTHCD4+cell of DDY mic
ABSTRACTTemulawak (Curcuma xanthorriza) and Sambiloto (Andrographis paniculata) are known as Indonesian medicinalplant that has many properties and used for health for generations, one of them as an immunostimulant orendurance enhancer. The research objective was to determine the efficacy of herbal formulas development oftemulawak and sambiloto in improving endurance, i.e.by increasing the number of Th CD4+ cells. The study wasconducted using experimental animals ddY strain male mice (deutch democratic Yokohama) induced with 0.1 mli.p. BCG vaccine on the first day and the seventh, the extract was administered for 10 days. At the last days (H-10)levels of Th CD4+ was measured using flowcytometer. Experimental animals were grouped into 7 groups, eachgroup consists of 5 mices. The first and second groups were given extracts of sambiloto, temulawakorally at a doseof 3 mg/20 g bw. The third and fourth groups were administered with formula extracts of javanese turmeric andsambiloto with a dose of 6 and 30 g/20 g bw. While group of five, six, and seven are the positive control group,negative and carrier. Results showed that the extract of javanese turmeric and sambiloto formula increasedthe number of Th CD4+ cells compared to the carrier control (p<0.05). Population of Th CD4+ cells of sambilotoextract group (4.19x103/ml) was the highest, compared with the other groups (II. 2,34x103/ml; III. 2,13x103/ml;IV. 2,70x103/ml), positive (2.56x103/ml), and carrier (3.21x103/ml). It can be concluded that the single extractor formula extract of temulawak and sambilotowere able to increase the number of Th CD4+ cells compared withcarrier control (p <0,05).Abstrak(Curcuma xanthorrhiza) dan Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obatIndonesia yang khasiatnya sudah banyak diketahui dan dimanfaatkan untuk kesehatan secara turun temurun,salah satunya sebagai imunostimulan atau peningkat daya tahan tubuh. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui efikasi dari pengembangan formula herbal temulawak dan sambiloto dalam meningkatkan dayatahan tubuh, yaitu melalui peningkatan jumlah sel Th CD4+. Penelitian dilakukan menggunakan hewan cobamencit jantan galur ddY (deutch democratic Yokohama) yang diinduksi dengan 0,1 ml vaksin BCG i.p. padahari pertama dan ketujuh, pemberian ekstrak selama 10 hari, kemudian pada hari terakhir (H-10) dilakukanpengukuran kadar CD4+ menggunakan flowsitometer. Hewan coba dikelompokkan menjadi 7 kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Kelompok pertama dan kedua diberi ekstrak sambiloto,temulawak secara oral dengan dosis 3 mg/20 g bb. Kelompok ketiga dan keempat formula ekstrak temulawakdan sambiloto dengan dosis 6 dan 30 g/20 gbb. Sedangkan kelompok lima, enam dan tujuh adalah kelompokkontrol positif, negatif dan pembawa. Hasil menunjukkan bahwa pemberian ekstrak maupun formulatemulawak dan sambiloto mampu meningkatkan jumlah sel Th CD4+ dibanding terhadap kontrol pembawa(p<0,05). Populasi sel Th CD4+ ekstrak sambiloto (4,19x103/ml) tertinggi dibandingkan dengan kelompoklainnya (II. 2,34x103/ml; III. 2,13x103/ml; IV. 2,70x103/ml), positif (2,56x103/ml), dan pembawa (3,21x103/ml). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak maupun formula dari temulawak dansambiloto mampu meningkatkan jumlah sel Th CD4+ jika dibandingkan dengan kontrol pembawa (p<0,05).Kata kunci: temulawak, sambiloto, imunostimulan, sel Th CD4
- …