8 research outputs found

    Validasi metode identifikasi dan penetapan kadar glibenklamid dalam tablet herbal kombinasi ekstrak andrographis paniculata dan syzygium polyanthum secara KCKT

    Get PDF
    Salah satu obat tradisional diabetes yang telah terbukti secara klinis dapat menurunkan kadar gula darah adalah tablet herbal kombinasi ekstrak Andrographis paniculata (sambiloto) dan Syzygium polyanthum (salam). Obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat. Berdasarkan penemuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahan kimia obat (BKO) yang sering ditambahkan dalam obat tradisional diabetes adalah glibenklamid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode yang valid untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar BKO glibenklamid dalam tablet herbal kombinasi ekstrak sambiloto dan salam dengan menggunakan KCKT fase balik kolom C18 (250 mm x 4 mm, 10 μm) dan detektor diode array. Deteksi glibenklamid dilakukan pada panjang gelombang 230 nm dan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Fase gerak terpilih adalah campuran asetonitril : dapar natrium fosfat pH 2,5 0,05 M 60:40 v/v (pH diatur dengan asam fosfat) dengan waktu retensi glibenklamid adalah 6,55 menit. Linieritas diamati pada konsentrasi 1,0-9,0 μg/ml dengan nilai r 0,9992. Metode ini memiliki nilai LOD 0,118 μg/ml atau 0,118 mg glibenklamid / 700 mg tablet herbal dan LOQ 0,396 μg/ml atau 0,396 mg / 700 mg tablet herbal. Metode ini merupakan metode yang valid untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar BKO glibenklamid dalam tablet herbal kombinasi ekstrak sambiloto dan daun salam
    corecore