7 research outputs found
Assessing the Paradiplomacy of Regional Governments in Indonesia: The Case of Banten Province
The development of international cooperation has undergone dynamic evolution, with active involvement from local governments that extends beyond the central government's authority. For this purpose, paradiplomacy has been widely applied by local governments in Indonesia. However, several, including the Province of Banten, have not fully optimized its implementation. Despite having significant potential for participating in international cooperation, the execution of paradiplomacy in Banten has not yet reached the expected level. This research aims to explain the implementation of paradiplomacy in the Province of Banten and to identify the factors influencing its ineffectiveness. The research applies a qualitative descriptive approach and uses case studies and document analysis to gain an in-depth understanding of paradiplomacy implementation. Data collection involves library research and field observations. The research finds that two factors contribute to the ineffectiveness of paradiplomacy in Banten, including legal ambiguities in the regulations governing paradiplomacy and the absence of a multi-level paradiplomacy system in Banten. Revitalizing these factors can enhance the effectiveness of Banten’s paradiplomacy
PERAN TNI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA DI CIANJUR
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur pada tahun 2022. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur sangat penting. TNI berperan dalam evakuasi korban, pemberian bantuan, pemantauan dan pemulihan pasca bencana, dan koordinasi dengan instansi terkait. TNI juga mampu bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi TNI dalam penanggulangan bencana, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara TNI dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang.Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur pada tahun 2022. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur sangat penting. TNI berperan dalam evakuasi korban, pemberian bantuan, pemantauan dan pemulihan pasca bencana, dan koordinasi dengan instansi terkait. TNI juga mampu bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi TNI dalam penanggulangan bencana, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara TNI dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang
Peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dalam Manajemen Bencana di Tanjung Lesung
Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah rentan bencana. Salah satu sektor yang sangat rentan terhadap ancaman bencana adalah sektor pariwisata. Kawasan Pesisir Tanjung Lesung memiliki potensi untuk menarik jumlah wisatawan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penanganan situasi pra-bencana, selama bencana, dan pasca-bencana di Tanjung Lesung. Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melibatkan studi literatur, yang mencakup dokumen resmi, buku, artikel, laporan penelitian, dan temuan penelitian terkait yang relevan dengan topik utama penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja BNPB dalam manajemen bencana, khususnya dalam fase pra-bencana, tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih serius dalam persiapan bencana jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di Tanjung Lesung