58 research outputs found
Persepsi Guru Madrasah Ibtidaiyah Terhadap Pembelajaran Daring Selama Program Belajar Dari Rumah (BDR) di Masa Pandemi COVID-19
The Covid-19 Pandemic has caused a number of educational institutions in Indonesia to be temporarily closed. Learning activities in a number of areas are carried out online and eliminate face-to-face learning. The implementation of online learning in Indonesia, including in Bantul DIY district, is not an easy matter because it is a new way of adapting to the new Indonesian education system. This study aims to explore teachers' perceptions of online learning that have been held during the Covid-19 pandemic.The research method used in this research is descriptive quantitative research which aims to describe the teacher's perceptions of the effectiveness of online learning during the Covid-19 pandemic. Respondents in this study were 46 teachers. The data collection technique used was a questionnaire that was submitted to the respondents online (social media and electronic mail).Based on the results of the study, it was found that all Islamic elementary school (Madrasah Ibtidaiyah) teachers in Bantul had implemented online learning. Even so, most of the respondents stated that online learning was not yet effective (69.60%). This is influenced by limited infrastructure, the readiness of parents to provide assistance to children while learning from home, and some teachers have not been able to respond and adapt to this online learning properly and effectively.Keywords: teacher perceptions, online learning, pandemic covid-1
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Keterlibatan Kerja (Work Engagement) Guru Selama Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDN Karangmojo Yogyakarta
The rapidly changing of learning models that occur during the COVID-19 pandemic can make teachers more vulnerable to various mental health disorders, thereby decreasing their morale and performance. The transformative leadership style of a school principal is believed to have an influence on changing attitudes, beliefs, and behavior of subordinates to a higher level of motivation. This study aims to determine the effect of principal's leadership on work engagement at SD N Karangmojo Bantul Yogyakarta. The sample of this study involved all teachers who teach at the school. Data collection instruments were adapted from the TLS-Transformation Leadership Survey and the Utrecht UWES-Work Engagement Scale. Based on the results of the regression test, the F count value was 12,933 with a significance level of 0.00 > 0.05. These results indicate that there is a positive and significant effect of the transformational leadership style variable to the work engagement of teachers.Keyword: Transformational Leadership, Work Engagement, Limited Face-to-Face Learning
Kecenderungan Global Pendidikan Tinggi dan Pergeseran Paradigma Reformasi Pendididikan Tinggi pada Institusi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
Abstract Massifikation impact of globalization and the phenomenon has changed the global trend of higher education around the world over the past decades. The global trend include: globalization and internaionalisasi, access and equity, private higher education and privatization, quality assurance framework, accountability and qualifications, financing higher education, centralization and crisis of academic profession, experience of students, teaching, learning and assessment, information technology communication and distance education, research, university-industry linkages. The global trend is also creating a number of opportunities and challenges for institutions of higher education. More juah, the global trend is also helped provide a significant impact to the paradigm shift in institutional reform of higher education, including higher education which includes the Islamic religious dimension of globalization, localization, and individualization. Keywords: global trends, Higher Education, Higher Education Islamic Religiou
Pendidikan Berbasis Hak Anak Mengikis Praktik Budaya Kekerasan Di Institusi Pendidikan
Konvensi Hak Anak (KHA) telah memberikan pengakuan atas eksistensi anak sebagai subyek hak asasi manusia (HAM). Sebanyak 193 negara telah turut serta dalam meratifikasi Konvensi tersebut. Hal ini berarti pula, bahwa sebanyak 193 telah menerima kewajiban untuk mengambil semua langkah-langkah legislatif, administratif, sosial, dan pendidikan secara layak untuk melindungi anak-anak dari semua bentuk-bentuk dan manifestasi kekerasan. Kendati ratifikasi KHA telah menunjukkan universalitas, namun perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi, dan penyalahgunaan kekuasaan (children’s protection from violence, exploitation, and abuse) masih sangat lemah, termasuk di lembaga pendidikan. Anak sebagai bagian integral dari komunitas seringkali dijadikan sebagai obyek segala bentuk dan manifestasi kekerasan. Penghukuman secara fisik (corporal punishment) dan merendahkan martabat anak masih sering kali kita dapati praktiknya di sejumlah lembaga pendidikan. Alhasil, banyak anak mengalami trauma, ketakutan dan merasa ”tidak aman” saat belajar atau ke sekolah. Kebutuhan untuk mewujudkan pendidikan yang aman, ramah dan bersahabat berbasis pada hak anak merupakan suatu kebutuhan yang mendesak selain sebagai wujud pengakuan eksistensi anak oleh negara, akan tetapi juga sebagai perwujudan komitmen negara untuk menjalankan mekanisme pengamanan dan penjaminan atas hak-hak pendidikan anak yang baik, tepat, berkualitas, dan aman
Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Kelas IV di MI Yappi Gedad Playen Kabupaten Gunungkidul
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas kompetensi pedagogoik guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 pada pembelajaran kelas IV di MI Yappy Gedad Playen kabupaten Gunungkidul tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa guru kelas empat MI Yappi Gedad 1 memiliki kualitas kompetensi yang sudah baik dalam mengelola pembelajarannya. Hal ini dibuktikan dengan pemahaman guru terhadap peserta didik terkait kecerdasan, perkembangan kognitif, kondisi fisik dan lainnya, rancangan pembelajaran guru kelas tinggi yang sistematis dan memperhatikan kondisi pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan metode mendidik dan menyenangkan serta memanfaatkan media yang dengan baik, dan evaluasi pembelajaran yang berstandar proses dan hasil belajar serta mengembangankan untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam berbagai kegiatan yang sesuai dengan potensinya. Dengan demikian, bahwa guru kelas IV, MI Yappi Gedad 1 memiliki kompetensi pedagogik yang baik sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan. Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik , Guru Kelas IV, Madrasah Ibtidaiyah Yappi Geda
Pola Pendekatan Penanganan Gangguan Perilaku (conduct disorder) pada Pelajar SD: Sebuah Upaya Mengurangi Perilaku Kekerasan Pelajar di Yogyakarta
Keterlibatan sejumlah pelajar anak SD dalam sejumlah kasus klitih, dikhawatirkan menjadi pola perilaku yang berpotensi terus-menerus bertahan dan berulang, sehingga akan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada fungsi sosial, akademis, maupun masa depannya. Gangguan perilaku ini, dalam bentuk ekstremnya, dapat berupa pelanggaran berat dari norma sosial dan lebih parah daripada kenakalan anak pada umumnya. Apabila gangguan perilaku (conduct disorder) ini tidak segera diatasi, dapat mengarah perlilaku anti sosial yang dapat membahayakan diri dan orang lain di sekitarnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif naturalistik. Penelitian didasarkan pada sisi alamiah suatu kasus yang menghasilkan data deskriptif dari responden atau perilaku dan situasi yang diamati. Pendekatan ini sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak memahami pola dan dinamika perilaku bermasalah pada anak dengan gangguan perilaku. Subjek penelitian dipilih berdasarkan purposive sample atau berdasarkan tujuan penelitian dengan berbagai pertimbangan teknis. Adapun subjek penelitian ini adalah Poliklinik Tumbuh Kembanng RSUP dr. Sardjito, SLB E Prayuana, dan Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta siswa-siswa di SD dan MI yang ditangani di Wilayah DIY yang terdiagnosis mengalami gangguan perilaku. Berdasarkan hasil penelitia polan penganganan yang dilakukan di SLB-E Prayuwana dan BPRSR lebih mengarah kepada pola behavioral treatment yang lebih mengedepankan kepada penguatan perilaku positif dan prososial anak melalui proses pembelajaran bersama dengan melibatkan komponen keluarga, sekolah dan teman sebaya. Sedangkan pola penanganan yang dilakukan oleh Poliklinik Tumbuh Kembanng RSUP dr. Sardjito lebih mengarah kepada pola cognitive-behavioral psychotherapy yang dilakukan melaui proses terapi jangka panjang dengan melibatkan berbagai komponen potensial. Pola interfensi yang dipilih akan sangat tergantung dari proses assessment yang telah dilakukan. Selama proses interfensi ini, pelibatan tenaga professional, keluarga dan lingkungan, terutama guru sangatlah penting. Proses interfensi ini, ditujukan untuk memantik 3 ranah; (1) kognitif; untuk menemukan intra-solusi yang diharapkan oleh pasien (2) afektif dan respon emosional yang mengarah kepada kemampuan adaftif prososial pasein, dan (3) psikomotorik untuk meningkatkan aktifitas produktif dan positif motorik anak; Melalui pola deteksi dini dan interfensi ini akan mengurangi kasus klitih atau kenakalan remaja yang akhir-akhir ini menghantui kota Yogyakarta
- …