2 research outputs found

    Correlation of clinical and radiographic severity of periodontitis with furcation involvement: Evaluation of periapical radiographs and Cone-beam Computed Tomography

    Get PDF
    Objectives: To analyze the correlation of clinical and radiographic features in periodontitis with furcation involvement. Materials and Methods: Cross-sectional analytic study of 30 mandibular molars from 13 patients (8 males and 5 females), who had periodontitis with furcation involvement, with purposive sampling. Clinical, periapical and CBCT examination were then carried out . Assessment for clinical dan CBCT based on modified Glickman classification. Correlation test was performed with Kendall's Tau_b. Results: There was a significant difference between subjects of non CBCT group (clinical (p=0,01) and periapical (p=0,026)), with subjects examined by CBCT.  However there was no difference between the clinical and periapical group. There is a correlation between furcation involvement on CBCT and periapical group (r=0,528; p=0,003). Conclusion: There was no correlation between furcation involvement on clinical examination with periapical radiographs and CBCT. The correlation is only seen between periapical radiographs and CBCT

    Regional odontodysplasia melibatkan dua kuadran pada anterior rahang atas

    Get PDF
    Regional odontodyplasia (RO) merupakan anomali yang terjadi secara lokal, nonherediter developmental abnormality dengan kerusakan parah pada pembentukan enamel, dentin serta pulpa. Gambaran radiografis menunjukkan kamar pulpa besar dengan lapisan enamel dan dentin yang sangat tipis serta penurunan densitas sedangkan ukuran gigi normal atau sedikit lebih kecil daripada normal sehingga tampilan gambaran tersebut tampak seperti “ghost teeth”. Kompleksitas abnormalitas yang membutuhkan visualisasi gambaran hubungan gigi dan skeletal dapat dilakukan dengan pemeriksaan Cone Beam Computed Tomography (CBCT). Laporankasus berikut memaparkan gambaran radiografik CBCT pasien RO melibatkan regio anterior kanan rahang atas dan insisivus sentral kiri rahang atas. Pasien anak laki-laki usia 8 tahun 8 bulan dengan gigi depan atas kanan permanen belum tumbuh. Pada panoramik reconstruction tampak kehilangan gigi 51, 52, 53 dan gigi 61 resorpsi akar mencapai 1/3 apikal. Benih gigi 11, 12, 13, 21 berukuran kecil dan belum erupsi. Diagnosis banding kasus ini adalah dentinogenesis imperfekta dan segmental odontomaxillary dysplasia. Perawatan yang dilakukan berupapembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik regio 51, 52, 53. RO yang melibatkan dua regio sangat jarang terjadi. Pada laporan kasus ini dilakukan evaluasi menggunakan CBCT dengan tampilan Multiplanar reformatted (MPR), panoramic Volume Rendering (VR) pada potongan axial, panoramic view, transaxial-sagittal, and 3D view sehingga dapat dilakukan evaluasi perkembangan benih gigi secara menyeluruh dalam segala aspek. Gambaran radiografik yang khas dari RO menunjukkan bahwa pemeriksaan radiografik merupakan metode diagnostik utama dalam menegakkan diagnosis yang penting dalam menentukan rencana perawatan yang tepat
    corecore