9 research outputs found
Perilaku Mengelolaan Agroindustri di DAS Brantas
Agroindustri di wilayah DAS Brantas merupakan salah satu bidang kegiatan yang sangat berperan dalam peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu terus dikembangkan. Oleh karena itu perlu dipahami faktor yang berperan dalam menunjang atau kendala pengembangan agroindustri. Penelitian ini membahas perilaku para pengelola agroindustri di DAS Brantas dengan tujuan untuk memahami faktor yang mendukung ataupun kendala dalam pengelolaan agroindustri. Penelitian dilakukan di DAS Brantas Hulu yang meliputi wilayah kota Batu, kota Malang, dan sebagian Kabupaten Malang. Sebagai responden adalah para pelaku agroindustri dengan pengambilan sampel purposive. Sampel yang diambil mewakili agroindustri yang berkembang dan agroindustri yang kurang berkembang, masing-masing 15 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri yang berkembang karena pengelolanya mempunyai: (i) semangat yang tinggi dan pantang menyerah, (ii) selalu berinovasi, (iii) berkeinginan untuk terus meningkatakan kemampuan dan ketrampilan, (iv) selalu berusaha untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan agroinustri yang dikelolanya. Kemampuan managerial memang menjadi salah satu faktor yang mendorong berkembangnya agroindustri yang dikelolanya, tetapi hal ini dapat dipelajari sambil berjalan. Faktor yang menjadi pendorong dan sekaligus berkembangnya agrorindustri di wilayah DAS Brantas adalah: (i) ketersediaan bahan baku secara kontinyu, (ii) akses pasar, dan (iii) akses modal. Peran pemerintah sangat penting dalam pengembangan agroindustri, terutama dalam penciptaan iklim usaha yang kondusif, bimbingan serta pelatihan
Peer Review-Evaluasi Tata Letak (Lay Out) Terhadap Pengembangan Usaha (Studi Pada UMKM Jamurku Di Kelurahan Merjosari Kota Malang)
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tata letak (lay out) yang digunakan di UMKM Jamurku dan mengevaluasi tata letak (lay out) yang digunakan untuk perkembangan usahanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis berdasarkan teori. Dalam mengetahui jenis tata letak (lay out) yang digunakan di UMKM Jamurku dilakukan pengamatan langsung berdasarkan alur proses produksinya. Sedangkan dalam mengetahui tingkat efektitivitas dan efisiensi dari tata letak (lay out) yang digunakan di UMKM Jamurku dilakukan dengan metode analisis lay out. Analisis ini meliputi: Output yang dihasilkan perharinya, Desain lay out dan Stasiun kerja. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jenis tata letak (lay out) yang digunakan di UMKM Jamurku adalah Lay out garis atau Lay out produk. Tata letak (lay out) yang digunakan dapat dikatakan efektif jika dilihat dari ukuran tingkat efektivitas yaitu tercapainya tujuan yang direncanakan. Tingkat efektivitas dapat dilihat dari Output yang ditetapkan sebanyak 430 baglog/hari, sedangkan Output maksimum yang dihasilkan sebanyak 450 baglog/hari. Tingkat efisiensi tata letak (lay out) yang digunakan diukur dari waktu maksimum 1,1162 menit/baglog sedangkan pengepakan baglog terhitung pada saat penelitian yaitu 1 menit/baglog maka tingkat efisiensinya sebesar 89%