3 research outputs found
Pengaruh konsentrasi tapioka terhadap karakteristik fisikokimia edible film berbahan kulit buah naga merah
Kemasan pangan umumnya terbuat dari plastik. Plastik merupakan bahan yang non-biodegradable sehingga dapat mencemari lingkungan. Salah satu solusi untuk mengurangi limbah plastik adalah jenis kemasan yang bersifat biodegradable dan aman untuk mengemas produk pangan, yaitu edible film. Edible film merupakan lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang aman dikonsumsi untuk mengemas produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tapioka terhadap karakteristik edible film berbahan kulit buah naga merah. Konsentrasi tapioka yang digunakan adalah 0,5, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% (%b/b). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan enam perlakuan dengan 4 kali ulangan. Parameter pengujian yang dilakukan, yaitu analisa kadar air, Aw, kuat tarik, elongasi, water vapor transmission rate (WVTR), dan uji warna. Analisa data dilakukan dengan ANOVA (α = 5%) dan dilanjutkan uji DMRT (α = 5%) pada perlakuan yang berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tapioka berpengaruh terhadap karakteristik edible film berbahan kulit buah naga merah. Konsentrasi tapioka yang semakin tinggi akan menurunkan kadar air (14,84 – 12,18%); Aw (0,673 – 0,597); WVTR (144,8857 – 128,6023 g/m2/jam); elongasi (6,00 – 1,55%); meningkatkan kuat tarik sampai titik maksimum kemudian menurun (4,020 – 9,259 N/cm2); dan warna edible film memiliki nilai L* (52,5 – 44,8), C (26,2 –33,9), dan h (13,5 – 1,3)
Proses pengolahan buah kopi Robusta di PT. Perkebunan Nusantara XII kebun Bangelan.
PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan merupakan perkebunan yang membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya dalam bentuk green bean (OSE). Lokasi pabrik berada di wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kemampuan rata-rata produksi kopi pasar robusta pada tahun 2017-2022 adalah sebesar 246.053 ton. Jumlah karyawan di PT Perkebunan Nusantara XII pada masa panen 500 orang, sedangkan jumlah karyawan pada masa tidak panen 350 orang. Proses pengolahan kopi robusta di PTPN XII Kebun Bangelan terbagi ke dalam dua proses, yaitu Wet Process dan Dry Process. Proses pengolahan buah kopi robusta di PTPN XII Kebun Bangelan meliputi penimbangan, penerimaan, perambangan, pengilingan, pencucian, pembilasan, pengeringan, tempering, penggerbusan, pengayakan, sortasi, pengemasan, dan pengiriman. Biji kopi pasar dengan kualitas ekspor dikemas dengan karung goni sedangkan biji kopi pasar dengan mutu lokal dikemas dengan karung plastik. Sumber daya yang digunakan PTPN XII Kebun Bangelan meliputi sumber daya manusia, air, dan listrik. Pada proses produksi, terdapat tahapan sanitasi, yaitu sanitasi mesin dan alat, sanitasi bahan baku, dan sanitasi pekerja. Selain sanitasi, terdapat juga proses pengendalian mutu yang terdiri dari bahan baku dan proses produksi. Kualifikasi mutu kopi di PTPN XII Kebun Bangelan adalah mutu 1, mutu 4, mutu Lokal Khusus, dan mutu Lokal Biasa. Mutu kopi robusta dipisahkan menurut nilai cacatnya. Proses produksi akan menghasilkan limbah berupa limbah padat dan limbah cair. Kemampuan produksi kopi pasar robusta pada tahun 2022 di PTPN XII Kebun Bangelan adalah sebesar 230.440 ton
Perencanaan usaha oat milk tea “O-Tea” dengan kapasitas produksi 200 botol/hari (@250 ml/botol)
Perencanaan produksi oat milk tea “O-Tea” dilakukan dengan kapasitas produksi 200 botol/hari (@250 mL/botol). Penulisan makalah bertujuan untuk melakukan perencanaan produksi dan analisa kelayakan faktor teknis dan ekonomi usaha “O-Tea”. Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan produk “O-Tea” adalah oat milk, teh hitam, gula pasir, gula stevia, dan air. Proses pengolahan oat milk tea “O-Tea” terdiri dari tahap penyeduhan teh, pelarutan gula, pencampuran, pasteurisasi, pengemasan, dan pelabelan. Target pasar yang dituju adalah remaja hingga dewasa. Tenaga kerja yang digunakan sebanyak 5 orang dengan waktu kerja 8 jam/hari. Usaha “O-Tea” merupakan usaha dagang yang akan didirikan di Jl. Kedungdoro no 255, Surabaya, Jawa Timur. Usaha “O- Tea” memiliki laju pengembalian modal (ROR) setelah pajak sebesar 28,90% yang lebih besar daripada Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 10,62% dengan waktu pengembalian modal (POT) setelah pajak 41 bulan dan titik impas (BEP) sebesar 58,95%. Produk “O- Tea” memiliki harga jual sebesar Rp 15.000/botol. Usaha “O-Tea” memerlukan modal industri total (TCI) sebesar Rp. 496.949.470,97/tahun dan biaya produksi total (TPC) sebesar 575.679.850,17/tahun. Berdasarkan analisa kelayakan dari faktor teknis dan ekonomi usaha “O-Tea” layak untuk didirikan dan dioperasikan