3 research outputs found
Identifikasi Kemiskinan Air Di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu: Kasus Daerah Bandung Raya
Sungai Citarum termasuk salah satu sungai besar danstrategis di Indonesia kondisinya dalam keadaan sangat kritis.Berbagai aktivitas dengan kurang terkendalinya limbah yang dibuang ke sungaimenyebabkan Sungai Citarum menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak padasuplai air baku/bersih bagi penduduk sekitar DAS. Kritisnya tersebut sudah terjadi sejakdari bagian hulu. Sementara itu, pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnyakebutuhan air baku untuk keperluan air domestik, pertanian, dan industri. Kondisi inimemicu terjadinya persaingan penggunaan sumberdaya air yang kemudian dapatberdampak pada terjadinya kemiskinan air di DAS Citarum Hulu. Penelitian ini dilakukanuntuk mengidentifikasi kemiskinan air yang terjadi di beberapa wilayah SungaiCitarumHulu (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi). Penelitian dilakukandengan menggunakan analisis Indeks Kemiskinan Air (Water Poverty Index, WPI) denganpendekatan komposit. Berdasarkan WPI, ketiga wilayah kajian di Citarum Hulu yakniKabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi berada dalam kondisi kemiskinan airagak tinggi dengan masing-masing nilai WPI 38,79; 42,69; dan 38,13 (skala 100). Artinya,ketiga wilayah tersebut masuk dalam kategori tidak aman
Kuersetin Dan Kuersetin-3-O-Glukosida Dari Kulit Batang Sonneratia Alba (Lythraceae)
Two flavonoid compounds, quercetin (1) and quercetin-3-O-glucoside (2) have been isolated from the bark of Sonneratia alba (Lythraceae). Chemical structure of both compounds were determined on the basis of spectroscopic data and comparison with those spectra data previously reported. Compound 1 and 2 exhibited antibacterial activity against Gram-positive bacteria, Staphylococcus aureus and Streptococcus mutans with MIC values of 51.2; 48.8; 72.5; dan 100.7 µg/mL respectively.DOI :http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.315
Perbaikan Kualitas Limbah Cair Peternakan Sapi Perah oleh Spirulina SP.
Pemanfaatan bioakuatik untuk mengurangi kandungan limbah organik saat ini telah berkembang pesat. Limbah cair dari kegiatan peternakan sapi perah diketahui kaya akan kandungan organik dan nilai COD dan BOD nya tinggi. Telah dilakukan penelitian mengenai kelayakan mikrolaga Spirulina sp. dalam pengolahan limbah cair dari peternakan sapi perah. Evaluasi dilakukan melalui metode eksperimen di rumah kaca (closed system) terhadap parameter populasiSpirulina sp., nilai pH, COD, BOD dan NO3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalga Spirulina sp. mampu menurunkan nilai BOD, COD dan NO3 sampai dengan 93,0 %, 92,5 % dan 54,79% dan meningkatkan nilai pH sampai netral