7 research outputs found

    Pengembangan Produk Cookies dengan Penambahan Tepung Hati Ayam Terhadap Nilai Gizi dan Mutu Sensoris Cookies

    Get PDF
    Penelitian bertujuan mengetahui tingkat kesukaan atribut rasa, warna, aroma, dan tekstur cookies untuk menentukan formula cookies dengan penambahan tepung hati ayam serta mengetahui kandungan gizi makro dan angka kecukupan gizi melalui uji proksimat dari cookies yang terpilih. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) perlakuan dengan variasi penambahan formula tepung hati ayam terhadap cookies.  Hasil penelitian ini adalah cookies dengan penambahan tepung hati ayam dengan persentase 2,5%, 5%, dan 7,5% tidak berpengaruh nyata terhadap  tingkat kesukaan atribut aroma dan tekstur cookies tetapi berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan atribut rasa dan warna cookies serta berpengaruh nyata terhadap kandungan gizi cookies. Terpilih cookies Formula F2 dari hasil sensoris 30 panelis tidak terlatih dengan penilaian warna 3,233; rasa 3,133; aroma 3,400; dan tekstur 3,466. Formula F2 terdiri atas penambahan tepung hati ayam sebesar 5 % (16 g). Uji proksimat menunjukkan kandungan gizi dari 100 g cookies dengan penambahan tepung hati ayam terdapat kalori total 540 kkal, energi dari lemak 280 kkal, lemak total 31 g (47%), protein 9 g (15%), dan kandungan karbohidrat total sebanyak 56 g (17%) dari kebutuhan %AKG. Bahwa cookies terpilih yaitu cookies Formula F2 dengan penambahan tepung hati ayam sebesar 5 % (16 g) layak untuk dikonsumsi dan siap untuk dikomersialisasikan, dan mempunyai peluang bisnis yang baik sehingga dapat dijadikan bisnis baru

    Tingkat Kesukaan Kue Lapis dengan Penambahan Daun Kelor

    Get PDF
    Daun kelor memiliki karakteristik yaitu bau yang khas sehingga tidak disukai. Daun kelor merupakan tanaman lokal yang mengandung zat gizi yang tinggi, namun pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat rendah. Agar zat gizi yang terkandung dalam daun kelor dapat dimanfaatkan tubuh, maka perlu diolah menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat seperti kue lapis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan ekstrak daun kelor terhadap kualitas sensoris kue lapis moringa baik dari segi warna, rasa, tekstur, dan aroma. Perbandingan penambahan daun kelor diantaranya 1:2 (60 gram daun kelor:120 gram terigu), 1:1 (120 gram daun kelor:120 gram terigu), dan 2:3 (120 gram daun kelor:180 gram terigu). Kue lapis yang diperoleh selanjutnya dinilai tingkat kesukaannya. Kue lapis dengan penambahan kelor yang berbeda memberikan penilaian atribut sensoris serta tingkat kesukaan yang berbeda. Kue lapis dengan perbandingan 1:1 (120 gram daun kelor:120 gram terigu) merupakan kue lapis yang paling disukai
    corecore