53 research outputs found

    Analisis Kinerja Sektor Pertanian dalam Perekonomian Wilayah di Kota Banjar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kinerja sektor pertanian dan sektor perekonomian lainnya di Kota Banjar, (2) kinerja subsektor pertanian Kota Banjar, (3) kinerja sektor pertanian dan sektor perekonomian lainnya kedepan di Kota Banjar, (4) kinerja subsektor pertanian kedepan di Kota Banjar, (5) faktor utama yang menetukan kinerja sektor petanian dan subsektor pertanian di Kota Banjar. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analisis data sekunder. Data yang dipergunakan adalah data PDRB Kota Banjar dan PDRB Jawa Barat. Analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Shift Share. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Berdasarkan analisis LQ, kinerja sektor pertanian menjadi sektor basis dalam pertumbuhan perekonomian wilayah di Kota Banjar.2. Berdasarkan analisis LQ, subsektor pertanian yang memiliki kinerja sebagai subsektor basis adalah subsektor perkebunan dan subsektor peternakan.3. Berdasarkan analisis DLQ, kinerja sektor pertanian diperkirakan berubah menjadi sektor non basis dalam pertumbuhan perekonomian wilayah di Kota Banjar. 4. Berdasarkan analisis DLQ, subsektor pertanian yang diperkirakan memiliki kinerja sebagai subsektor basis adalah subsektor perkebunan, peternakan dan perikanan. 5. Berdasarkan analisis shift share, faktor yang menentukan kinerja sektor pertanian dan subsektor tanaman bahan makanan adalah faktor struktur ekonomi, sedangkan faktor yang menentukan kinerja subsektor perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan di wilayah Kota Banjar adalah faktor lokasi

    Analisis Saluran Pemasaran Kecap (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Saluran pemasaran Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 2) Marjin, biaya dan keuntungan pemasaran Kecap Cap Jago pada masing-masing saluran pemasaran di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 3) Persentase harga yang diterima produsen (producer share) dalam pendistribusian kecap di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu dengan memilih Perusahaan yang produktivitasnya paling besar diantara Perusahaan lain yang sejenis. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan demikian unit USAha yang terpilih untuk dijadikan sampel adalah Perusahaan Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa :1) Terdapat dua saluran pemasaran Kecap Cap Jago hingga sampai kepada konsumen akhir. Saluran pemasaran I : Produsen → Konsumen Akhir(Disebut dengan saluran 0 tingkat) Saluran pemasaran II : Produsen → Pedagang Besar → Konsumen Akhir (Disebut dengan saluran 1 tingkat)2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran I tidak ada karena produsen menjual produknya sesuai harga yang ditetapkan yaitu Rp.15.000,- per botol. Sedangkan pada saluran pemasaran II marjin, biaya, dan keuntungan yang diterima pedagang besar yaitu marjin sebesar Rp.1.000,- per botol. Besarnya biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 500,- per botol dan keuntungan pemasarannya yaitu Rp.500,- per botol.3) Bagian harga yang diterima produsen atau Producer\u27s share pada saluran pemasaran I yaitu 100 persen dan saluran pemasaran II adalah 96,78 %

    An investigation on prevalence of Anemia in relation to BMI and nutrient intake among adult rural population of West Bengal, India

    Get PDF
    Background: Anemia is now globally recognized major public health problem. The present study was undertaken to investigate the prevalence of anemia and interrelationship of anemia with BMI among adult rural population of West Bengal state, India. Method: Anthropometric measures, nutritional parameters, heart rate and hemoglobin were measured from 310 adult subjects by using standard technique. Results: The prevalence of anemia was high among both sexes and more than the global prevalence. The anemic individuals consumed nutritionally deficient diet than the non-anemic individuals. The prevalence of anemia was significantly high in underweight and normal groups. The Odds ratios became significantly higher in underweight group than normal and overweight/obese groups of both sexes. Conclusions: The prevalence of anemia in the adult rural population might be related to dietary deficiency and poor dietary patterns. The present study was hypothesized that the subjects with low BMI would have a higher risk of anemia compared to normal or overweight subjects

    Spatial Resolution of Local Field Potential Signals in Macaque V4

    Full text link
    A main challenge for the development of cortical visual prostheses is to spatially localize individual spots of light, called phosphenes, by assigning appropriate stimulating parameters to implanted electrodes. Imitating the natural responses to phosphene-like stimuli at different positions can help in designing a systematic procedure to determine these parameters. The key characteristic of such a system is the ability to discriminate between responses to different positions in the visual field. While most previous prosthetic devices have targeted the primary visual cortex, the extrastriate cortex has the advantage of covering a large part of the visual field with a smaller amount of cortical tissue, providing the possibility of a more compact implant. Here, we studied how well ensembles of Multiunit activity (MUA) and Local Field Potentials (LFPs) responses from extrastriate cortical visual area V4 of a behaving macaque monkey can discriminate between two-dimensional spatial positions. We found that despite the large receptive field sizes in V4, the combined responses from multiple sites, whether MUA or LFP, has the capability for fine and coarse discrimination of positions. We identified a selection procedure that could significantly increase the discrimination performance while reducing the required number of electrodes. Analysis of noise correlation in MUA and LFP responses showed that noise correlations in LFP responses carry more information about the spatial positions. Overall, these findings suggest that spatial positions could be localized with patterned stimulation in extrastriate area V4
    • …
    corecore