31 research outputs found
Keefektifan Praktikum Multimedia Ikatan Kimia dalam USAha Meningkatan Prestasi Belajar Kimia Mahasiswa
: The study of the multimedia practical in creating carbon allotrope of fullerenes was con ducted for overcoming misconception in chemical bond. The students as samples were asked to prpare individually three “paper-balls” of C 60 , C 70 and C from the corresponding structural-hexagon maps given to them along with the procedures. They were then asked to calculate the number carbon atoms and identify the position of them relative to the pentagonal-hexagonal rings, identify ttype of single-double covalent bonds and calculate the number of them. The findings showed ththere was a significant increase in the average learning achievement from 33.00 (pre-test) to 87.(post-test) with the normalized gain score average of 0.80 (in the high category). Moreover, the stdents' perceptions toward this activity belonged to the high category (~92%)
Pengembangan Media Mobile Learning “Chemondro” Berbasis Android sebagai Suplemen Belajar Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media mobile learning berbasis android sebagai suplemen belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis untuk siswa SMA kelas XI IPA. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Pembelajaran kimia dengan menggunakan media mobile learning ini memiliki karakteristik yang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sehingga dapat digunakan bagi siapa saja, dimana saja dan kapan saja.Metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini berdasarkan adaptasi model pengembangan Borg & Gall yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu studi pendahuluan, pengembangan produk awal, dan evaluasi/penilaian produk. Produk awal telah direview oleh ahli materi dan ahli IT. Selanjutnya hasil revisi dinilai berdasarkan materi, pengoperasian dan tampilan media oleh reviewer (guru kimia) dan peer reviewer. Kemudian diujicobakan kepada siswa SMA untuk mengetahui kelayakan media mobile learning berbasis android.Hasil penelitian menunjukkan bahwa media mobile learning berbasis android pada materi larutan penyangga dan hidrolisis yang telah dikembangkan dinilai layak digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek penilaian materi termasuk dalam kriteria “baik”, aspek penilaian media berkriteria “sangat baik” dan hasil uji coba peserta didik termasuk dalam kategori “sangat baik
PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING “CHEMONDRO” BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUPLEMEN BELAJAR SISWA SMA
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media mobile learning berbasis android sebagai suplemen belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis untuk siswa SMA kelas XI IPA. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Pembelajaran kimia dengan menggunakan media mobile learning ini memiliki karakteristik yang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sehingga dapat digunakan bagi siapa saja, dimana saja dan kapan saja.Metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini berdasarkan adaptasi model pengembangan Borg & Gall yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu studi pendahuluan, pengembangan produk awal, dan evaluasi/penilaian produk. Produk awal telah direview oleh ahli materi dan ahli IT. Selanjutnya hasil revisi dinilai berdasarkan materi, pengoperasian dan tampilan media oleh reviewer (guru kimia) dan peer reviewer. Kemudian diujicobakan kepada siswa SMA untuk mengetahui kelayakan media mobile learning berbasis android.Hasil penelitian menunjukkan bahwa media mobile learning berbasis android pada materi larutan penyangga dan hidrolisis yang telah dikembangkan dinilai layak digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek penilaian materi termasuk dalam kriteria “baik”, aspek penilaian media berkriteria “sangat baik” dan hasil uji coba peserta didik termasuk dalam kategori “sangat baik
Iron(II) complexes of tridentate indazolylpyridine ligands: enhanced spin-crossover hysteresis and ligand-based fluorescence.
Reaction of 2,6-difluoropyridine with 2 equiv of indazole and NaH at room temperature affords a mixture of 2,6-bis(indazol-1-yl)pyridine (1-bip), 2-(indazol-1-yl)-6-(indazol-2-yl)pyridine (1,2-bip), and 2,6-bis(indazol-2-yl)pyridine (2-bip), which can be separated by solvent extraction. A two-step procedure using the same conditions also affords both 2-(indazol-1-yl)-6-(pyrazol-1-yl)pyridine (1-ipp) and 2-(indazol-2-yl)-6-(pyrazol-1-yl)pyridine (2-ipp). These are all annelated analogues of 2,6-di(pyrazol-1-yl)pyridine, an important ligand for spin-crossover complexes. Iron(II) complexes [Fe(1-bip)2](2+), [Fe(1,2-bip)2](2+), and [Fe(1-ipp)2](2+) are low-spin at room temperature, reflecting sterically imposed conformational rigidity of the 1-indazolyl ligands. In contrast, the 2-indazolyl complexes [Fe(2-bip)2](2+) and [Fe(2-ipp)2](2+) are high-spin in solution at room temperature, whereas salts of [Fe(2-bip)2](2+) exhibit thermal spin transitions in the solid state. Notably, [Fe(2-bip)2][BF4]2·2MeNO2 adopts a terpyridine embrace lattice structure and undergoes a spin transition near room temperature after annealing, resulting in thermal hysteresis that is wider than previously observed for this structure type (T1/2 = 266 K, ΔT = 16-20 K). This reflects enhanced mechanical coupling between the cations in the lattice through interdigitation of their ligand arms, which supports a previously proposed structure/function relationship for spin-crossover materials with this form of crystal packing. All of the compounds in this work exhibit blue fluorescence in solution under ambient conditions. In most cases, the ligand-based emission maxima are slightly red shifted upon complexation, but there is no detectable correlation between the emission maximum and the spin state of the iron centers
Analisis analisis minat belajar peserta didik dan implementasi model cycle 5 e pada materi kesetimbangan kimia
This study aims to analyze students' learning interests in the application of the 5E cycle model to chemical equilibrium material at SMA Negeri 1 Seyegan. The research design used in this study was pre-experimental with a one-shot case study. The research sample consisted of all class X MIPA 1 students, with a total of 27 students. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques are carried out with an eye toward measuring student learning interest. The type of data analysis used is descriptive, calculating the proportion of the overall score at the level of interest in learning. The result of the study is that the level of interest in studying at SMA Negeri 1 Seyegan is in the moderate-high category.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat belajar siswa terhadap penerapan model cycle 5 e pada materi kesetimbangan kimia di SMA Negeri 1 Seyegan. Desain penelitian yang digunakan dalam peenlitian ini adalah pre-experimental dengan one shot case study. Sampel penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas X MIPA 1 dengan jumlah 27 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket untuk mengukur minat belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menghitung persentase skor keseluruhan pada angket minat belajar. hasil penelitian adalah tingkat minat belajar siswa SMA Negeri 1 Seyegan dalam kategori cukup-tingg