89 research outputs found
Pengaruh Media Dan Tempat Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Anakan Eucalyptus Urophylla Dan Eucalyptus Pellita
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian penggunaan pupuk organik dan pupuk organik mikoriza dari sludge industri pulp pada dua jenis anakan Ekaliptus selama lima bulan di Rumah Kaca. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk organik, tablet pupuk organik mikoriza dan tempat sapih terhadap pertumbuhan anakan Eucalyptus urophylla dan Eucalyptus pellita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat sapih berupapolybag memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman di bandingkan polytube, ditandai dengan terjadinya peningkatan pertumbuhan tinggi dan diameter. Komposisi media dengan campuran tanah + PO + tablet POM merupakan yang terbaik, diikuti campuran tanah + tablet POM dan campuran tanah + PO. Penambahan tablet POM pada media tanam anakanEucalyptus urophylla dan Eucalyptus pellita menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan tanpa tablet POM
PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI KOMPOS
Tulisan ini menyajikan hasil percobaan pengomposan serbuk gergaji dengan sasaran menemukan suatu cara yang efisien untuk memproduksi kompos dari serbuk gergaji dicampur dengan mikroorganisme efektif, kotoran ayam dan air dalam dua macam perlakuan:
- Serbuk gergaji setebal 15 cm ditumpuk di atas permukaan tanah, diselang-selingi dengan inokulum EM4 dan kotoran ayam.
- Serbuk gergaji yang telah dicampur dengan inokulum, kotoran ayam dan air, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan ditutup. Sebulan sekali karung dibuka dan campuran tadi diaduk. Kedua perlakuan tersebut dibiarkan selama empat bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah C/N masih tinggi, kecuali untuk perlakuan pertama yaitu serbuk gergaji kayu karet nisbah C/N adalah 19,94 (kurang dari 20). Kadar lignin serbuk gergaji kayu pinus pada perlakuan kedua menurun sebesar 6,8 % dan pada perlakuan pertama mengalami penurunan sebesar 8,5 %. Sedangkan kadar lignin kompos serbuk gergaji kayu karet pada perlakuan kedua dan perlakuan pertama menurun sekitar 13,2 % dan 17,7 %. Kompos dapat dibuat dari serbuk gergaji melalui perombakan oleh mikroba, akan tetapi memerlukan waktu yang lama dan cukup penambahan sumber nitrogen
Aplikasi Pupuk Organik Plus Arang Dan Pupuk Organik Mikoriza Plus Arang Pada Media Tumbuh Anakan Shorea Crysophylla
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian penggunaan pupuk organik plus arang (POA) dan pupuk organik mikoriza plus arang (POAM) pada media tumbuh anakan Shorea crysophylla selama 6 bulan di rumah kaca. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan POA dan POAM terhadap respon pertumbuhan anakan Shorea crysophylla. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1 tablet pupuk organik mikoriza plus arang (POAM) memberikan perbedaan nyata pada pertumbuhan tinggi dan diameter anakan Shorea crysophylla dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi sebesar 43,9% dan diameter sebesar 49,3% dibandingkan tanpa POAM. Penambahan pupuk organik plus arang (POA) kurang efektif terhadap peningkatan pertumbuhan tinggi dan diameter anakan Shorea crysophylla, dibandingkan POAM Untuk meningkatkan pertumbuhan anakan Shorea crysophylla, cukup diberi 1 tablet POAM tanpa harus ditambah POA. Tablet POAM sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan diameter daripada pertumbuhan tinggi
KOMBINASI PEMBERIAN ARANG HAYATI DAN CUKA KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN JABON DAN SENGON
Arang hayati (biochar) merupakan arang yang berkemampuan menyimpan karbon secara stabil di
dalam tanah dan mampu meningkatkan kelembaban dan kesuburan tanah. Tulisan ini menyajikan hasil
penelitian pemanfaatan arang hayati berupa arang serbuk gergaji, arang kompos serasah dan cuka kayu
sebagai media tumbuh anakan jabon dan sengon selama lima bulan di persemaian. Cuka kayu dengan
konsentrasi 2% disiramkan pada anakan jabon dan sengon. Untuk mencegah serangan hama dan
penyakit cuka kayu disemprot pada batang, tangkai dan daun. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh penambahan arang serbuk gergaji, arang kompos serasah dan cuka kayu terhadap
pertumbuhan anakan jabon dan sengon. Hasil penelitian menunjukkan arang serbuk gergaji, arang
kompos serasah, campuran arang serbuk gergaji dengan cuka kayu serta campuran arang kompos
serasah dan cuka kayu, dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter anakan jabon dan
sengon. Konsentrasi 5% arang serbuk gergaji, 5% campuran arang serbuk gergaji dan 2% cuka kayu
serta 10% arang kompos serasah, dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter anakan jabon
sebesar 16,38 kali; 21,05 kali dan 62,74 kali serta 1,7 kali dan 3,1 kali. Untuk pertumbuhan tinggi dan
diameter anakan sengon berturut-turut sebesar 22,5 kali; 21,1 kali dan 40,8 kali serta 1,03 kali dan 1,04
kali
Pemanfaatan Serbuk Gergaji Limbah Industri sebagai Kompos
Tulisan ini menyajikan hasil percobaan pengomposan serbuk gergaji dengan sasaran menemukan suatu cara yang efisien untuk memproduksi kompos dari serbuk gergaji dicampur dengan mikroorganisme efektif, kotoran ayam dan air dalam dua macam perlakuan:- Serbuk gergaji setebal 15 cm ditumpuk di atas permukaan tanah, diselang-selingi dengan inokulum EM4 dan kotoran ayam.- Serbuk gergaji yang telah dicampur dengan inokulum, kotoran ayam dan air, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan ditutup. Sebulan sekali karung dibuka dan campuran tadi diaduk. Kedua perlakuan tersebut dibiarkan selama empat bulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah C/N masih tinggi, kecuali untuk perlakuan pertama yaitu serbuk gergaji kayu karet nisbah C/N adalah 19,94 (kurang dari 20). Kadar lignin serbuk gergaji kayu pinus pada perlakuan kedua menurun sebesar 6,8 % dan pada perlakuan pertama mengalami penurunan sebesar 8,5 %. Sedangkan kadar lignin kompos serbuk gergaji kayu karet pada perlakuan kedua dan perlakuan pertama menurun sekitar 13,2 % dan 17,7 %. Kompos dapat dibuat dari serbuk gergaji melalui perombakan oleh mikroba, akan tetapi memerlukan waktu yang lama dan cukup penambahan sumber nitrogen
Arang Dan Cuka Kayu : Produk Hhbk Untuk Stimulan Pertumbuhan Mengkudu (Morinda Citrifolia)
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian pemanfaatan arang kompos serasah, arang serbuk gergaji, arang bambu, cuka kayu, campuran arang kompos serasah dan cuka kayu dan mikoriza terhadap media tumbuh anakan mengkudu selama tiga bulan di Rumah Kaca. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan arang serbuk gergaji, arang bambu, arang kompos serasah, cuka kayu dan mikoriza terhadap pertumbuhan anakan mengkudu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang kompos serasah, arang serbuk gergaji dan arang bambu sebesar 20% dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi, diameter, panjang dan lebar daun anakan mengkudu. Cuka kayu dengan konsentrasi 2% dapat meningkatkan pertumbuhan terutama diameter anakan mengkudu.sebesar 3 kali. Campuran arang kompos serasah 10% dan cuka kayu 2% merupakan kombinasi terbaik dan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anakan mengkudu terutama pada peningkatan pertumbahan tinggi, panjang dan lebar daun sebesar 2,72; 2,13 dan 1,40 kali. Penambahan 1 tablet mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi, diameter, panjang dan lebar daun anakan mengkudu sebesar 2,18 ; 1,67 ; 2,08 dan 1,50 kali
PENGARUH PENAMBAHAN ARANG DAN CUKA KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN Shorea platyclados Sloot ex Fowx DAN Shorea selanica Blume
Arang dan cuka kayu merupakan bahan organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pemacu pertumbuhan tanaman. Tulisan ini mempelajari pengaruh arang dan cuka kayu terhadap pertumbuhan anakan Shorea platyclados dan Shorea selanica. Parameter tumbuhan anakan yang diukur meliputi tinggi dan diameter anakan, berdasarkan perlakuan dengan arang dan cuka kayu. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi arang 10% dan cuka kayu 1% menambah tinggi anakan ratarata terbesar sekitar 47,77 cm dan perlakuan cuka kayu 1% memperbesar diameter anakan rata-rata mencapai 6,23 cm pada Shorea platyclados. Pertambahan diameter rata-rata terbesar 5,28 cm tercatat pada anakan Shorea selanica dengan perlakuan kombinasi arang 10% dan cuka kayu 1%
KARAKTERISTIK ASAP CAIR DARI TIGA JENIS BAMBU
Penelitian pembuatan asap cair dari 3 jenis bambu telah dilakukan dengan menggunakan tungku drum modifikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui komponen kimia dan sifat-sifat lainnya yang terkandung dalam asap cair bambu. Hasil penelitian menujukkan bahwa rendemen asap cair tiga jenis bambu berkisar antara 5,00-24,00% ; pH 2,70-3,36 telah sesuai standar Jepang; berat jenis 0,99-1,03 ; asam asetat 31,37-83,59% ; metanol 1,37-2,07% dan total fenol 0,56-1,24%. Asam asetat, metanol dan total fenol hasil pengujian asap cair bambu hitam mempunyai nilai tertinggi, diikuti oleh asap cair bambu tutul dan terendah ada pada asap cair bambu betung
Arang Dan Cuka Kayu : Produk Hasil Hutan Bukan Kayu Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Dan Serapan Hara Karbon
Arang dan cuka kayu merupakan sumber karbon yang dihasilkan dari proses karbonisasi, dan multi manfaat untuk digunakan sebagai pemacu pertumbuhan maupun meningkatkan serapan hara karbon. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian uji coba arang dan cuka kayu terhadap media tumbuh anakan sengon, jabon dan pohon penghasil gaharu selama enam bulan di kebun penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan anakan sengon, jabon dan pohon penghasil gaharu, mengetahui kandungan karbon, nitrogen, fosfor dan kalium dalam tanah dan dalam biomasa tanaman setelah diberi arang dan cuka kayu. Penambahan arang dilakukan dengan cara mencampurkan arang dan tanah secara merata, sedangkan cuka kayu disiramkan pada tanah. Untuk pemeliharaan tanaman, dilakukan penyemprotan cuka kayu pada batang, tangkai dan daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang dan cuka kayu pada media tumbuh anakan sengon dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 127% dan 208%, untuk diameter 109% dan 129%. Pada tanaman jabon, penambahan arang dan cuka kayu dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi sebesar 117% dan 142%, untuk diameter 166% dan 128%. Sedangkan pada pohon penghasil gaharu belum kelihatan pengaruhnya, karena masih memerlukan waktu yang lebih lama untuk tanaman tersebut beradaptasi. Arang dan cuka kayu dapat meningkatkan serapan hara karbon dalam tanah dan biomas. Selain karbon (C), unsur hara N, P dan K juga meningkat
- …