296 research outputs found
Pengobatan Tradisional Dalam Perspektif Hukum Islam dan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Kesehatan Di Indonesia
Pengobatan tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan perawatan di luar kedokteran dan/atau ilmu keperawatan. Pengobatan secara tradisional mencakup cara dan obat yang digunakan mengacu pada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh secara turun-temurun. Keberadaan pengobatan tradisional diatur dalam UU No. 36 tahu 2009 tentang kesehatan, didalamnya dijelaskan mengenai komponen-komponen pengobatan tradisional, dari mulai pengobat tradisional, obat tradisional dan pelayanan pengobatan tradisional. Tujuan penelitian ini pertama, untuk mengetahui pandangan hukum Islam mengenai pelayanan pengobatan tradisional, untuk mengetahui ruang lingkup pengobatan tradisional menurut Peraturan Perundang-undangan tentang kesehatan di Indonesia dan untuk mengetahui pengaruh Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 629/Pid.B/2015/Pn.Bdg terhadap hukum pengobatan tradisional di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif dengan pendekatan studi literatur yang didukung oleh penelitian lapangan melalui wawancara dengan pelaku mengenai pengobatan tradisional selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengobatan tradisional banyak yang belum sesuai dengan aturan sebagaimana dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pengobatan Tradisional dalam Perspektif hukum diatur dalam Islam baik al-Quran dan Hadist juga sumber hukum lain. Pengobatan Tradisional menurut Peraturan Perundang-undangan tentang Kesehatan di Indonesia terdapat 4 (empat) komponen yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yakni pertama, Political will dari pemerintah, Pengobat tradisional, Obat tradisional dan pelayanan pengobatan tradisional. Pengaruh Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 629/Pid.B/2015/Pn. Bdg terhadap Hukum Pengobatan Tradisional yakni akan memberikan efek jera terhadap pelaku, memberikan kesadaran hukum terhadap masyarakat dan akan memberikan kepastian hukum dalam masyarakat
Pengaruh Pergerakan Makroekonomi Terhadap Pembiayaan Konstruksi Perbankan Syariah
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari guncangan makroekonomi terhadap pembiayaan sektor konstruksi perbankan syariah dengan menggunakan vector error correction model menggunakan data bulanan dari januari 2010 sampai dengan desember 2018. Hasil menunjukkan pembiayaan sektor kontruksi lebih lambat mencapai kestabilan. Pada jangka pendek tidak satu pun yang memiliki pengaruh signifikan. Sedangkan pada jangka panjang variabel inflasi, indeks saham, dan krisis memiliki pengaruh signifikan. Pembiayaan perbankan syariah rata-rata mencapai kestabilan ketika memasuki periode kelima belas. Suku bunga mulai stabil ketika memasuki periode kelima belas. Nilai tukar mulai stabil ketika memasuki periode keempat belas. Inflasi mulai stabil ketika memasuki periode keenam belas. Indeks saham mulai stabil ketika memasuki periode kelima belas dan krisis mulai stabil ketika memasuki periode keenam belas. Secara umum yang memiliki kontribusi paling besar dalam membentuk keragaman adalah variabel pembiayaan perbankan syariah, kemudian inflasi, indeks saham, nilai tukar krisis dan yang paling kecil suku bunga.Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari guncangan makroekonomi terhadap pembiayaan sektor konstruksi perbankan syariah dengan menggunakan vector error correction model menggunakan data bulanan dari januari 2010 sampai dengan desember 2018. Hasil menunjukkan pembiayaan sektor kontruksi lebih lambat mencapai kestabilan. Pada jangka pendek tidak satu pun yang memiliki pengaruh signifikan. Sedangkan pada jangka panjang variabel inflasi, indeks saham, dan krisis memiliki pengaruh signifikan. Pembiayaan perbankan syariah rata-rata mencapai kestabilan ketika memasuki periode kelima belas. Suku bunga mulai stabil ketika memasuki periode kelima belas. Nilai tukar mulai stabil ketika memasuki periode keempat belas. Inflasi mulai stabil ketika memasuki periode keenam belas. Indeks saham mulai stabil ketika memasuki periode kelima belas dan krisis mulai stabil ketika memasuki periode keenam belas. Secara umum yang memiliki kontribusi paling besar dalam membentuk keragaman adalah variabel pembiayaan perbankan syariah, kemudian inflasi, indeks saham, nilai tukar krisis dan yang paling kecil suku bunga
PERFORMANCE ANALYSIS OF COLLABORATIVE SPECTRUM SENSING FOR OFDM SIGNAL BASED ON DISTRIBUTED DETECTION WITH 2-BIT DECISION
One of the major components of cognitive radio is its ability to detect the availability of unused spectrum. In a cognitive radio, it is necessary to guarantee the quality of the spectrum detection about the presence or absence of the spectrum hole before the frequency spectrum is used. Previous research in the field of spectrum detection for cognitive radio in the paper titled Collaborative Spectrum Sensing in Cognitive Radio Using Hard Decision Combining with Quality Information explain about the signal detected by the distributed detection using energy detector method and its application has not been used for OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) signal. A new method of signal detection was introduced in the paper titled Autocorrelation-Based Decentralized Sequential Detection of OFDM Signals in Cognitive Radios. This paper introduces a simple and computationally efficient spectrum sensing method for detection of OFDM signal using autocorrelation coefficients of OFDM signal. In this thesis, the author will examine the spectrum detection method for OFDM cognitive radio with distributed detection using autocorrelation-based detector method with 2-bit decision information. This study will propose a model and design of the threshold in each cognitive radio user to generate optimum fusion rule based on specific criteria in the fusion center to increase the probability of detection. The results of this study will show that by using an autocorrelation-based detector with 2-bit decision information in spectrum detection for OFDM cognitive radio, the probability of detection will be increased when compared to using an autocorrelation-based detector with 1-bit decision information
KAJIAN KRIMINOLOGIS PELANGGARAN ASUSILA ANTAR WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Manusia merupakan makhluk yang memiliki berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan sandang, pangan dan papan. Selain kebutuhan yang bersifat material, manusia juga memiliki kebutuhan yang bersifat biologis. Dalam kondisi normal, kebutuhan biologis dapat dipenuhi oleh pasangan suami istri dalam berkehidupan rumah tangga. Hal tersebut tentu akan berbeda jika terjadi pada seorang tahanan yang jauh dari pasangan hidupnya. Kebutuhan biologis yang tidak bisa tersalurkan menyebabkan seorang tahanan rentan untuk melakukan pelecehan seksual kepada tahanan yang lain. Hal inilah yang terjadi di lapas warungkiara Kabupaten Sukabumi. Metode yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang menggambarkan atau melukiskan fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kemudian dianalisis dengan menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun metode pendekatan yang penulis gunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian yang penulis temukan adalah bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelecehan seksual antar tahanan dilapas salah satunya adalah tidak diberikannya fasilitas cuti atau tidak ada fasilitas ruangan khusus yang disediakan oleh pihak lapas agar para tahanan bisa melepas rindu dengan pasanganny
Gaya Bahasa dalam Program Budi Dalton Ngomongkeun Batur (Ngobat) di Youtube Channel
Viewers and fans of the Budi Dalton Ngobat program cross cultural boundaries and linguistic diversity, but Budi Dalton chooses his own style of language that reflects his Sundanese dialect or accent. The communication style used by Budi Dalton as a presenter aims to make the communication message digestible by the audience. Inequality in the perception of the village towards a dialect or accent in Indonesia still occurs due to the role of the media which tends to favor certain dialects or accents. Submission of important messages even containing high information value can be conveyed in their respective language styles, depending on institutional agreements and individuals involved in communication
The portrait of teaching grammar at grade eight of the SMP Pasundan Rancaekek-Bandung
In the teaching learning process, it is a must that students get good achievement. Grammar is one of crucial factor that should be reached by students well. Therefore, one of the ways to find out the teaching learning process in well, it is determined by the research of the portrait of teaching grammar. The purposes of this research are to find out the process of teaching grammar, especially teaching irregular verb and simple past tense process, and the correlation between them. This research is intended to know student's responses to the way of teacher teach them in the classroom, and especially to discover student's achievement in grammar. This research applied descriptive method, it is to find out the intense accuracy of the actual phenomena in the field and describe what the researcher observes in teaching grammar process. And then, the techniques of collecting data instruments which is used in this research are observation, questionnaire, interview and test. It is given to 48 students at grade eight of the SMP Pasundan Rancakek-Bandung as the sample.
The result of the research is the teacher is high quality in giving grammar material, it is known by almost 98.52% of students get high score, but the teacher is low quality in teaching learning process in supporting her students for studying, it is improved by observations, questionnaires and interviews, such as; it is improved by 90% of students respond that they are ever given punishment but they are not ever given reward. Then, both of irregular verb and simple past tense, it has high correlation and its influence each other, it is improved by tests; first test shows that 98.52% of students understand how to construct simple past tense material, and third test shows that 98.89% students understand how to construct simple past tense sentence, after they are given irregular verb material first. In conclusion, the portrait of teaching grammar at grade eight of the SMP Pasundan Rancaekek-Bandung is described by the process of teaching grammar, the student's responses to the way of teacher teach them in the classroom, and the student's achievement in grammar, especially student's mastery of irregular verb influences toward student's mastery of simple past tense
PERANAN PEMBELAJARAN PPKN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 26 BANDUNG (Penelitian Analitis Deskriptif Kualitatif dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Kelas VIII SMPN 26 Bandung).
RONI SONJAYA (135010014) PERANAN PEMBELAJARAN PPKN
DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 26
BANDUNG (Penelitian Analitis Deskriptif Kualitatif dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa di Kelas VIII SMPN 26 Bandung).
Pada masa sekarang ini atau bisa dikatakan era globalisasi bangsa Indonesia
mengalami kebobrokan moral atau penurunan moral ke arah negatif dan juga
memudarnya nilai-nilai kearifan bangsa, hal tersebut terjadi pada sekolah SMP
Negeri 26 Bandung, dimana para siswa banyak yang melakukan indisipliner
seperti bolos sekolah, rambut gondrong, memakai kaos kaki yang tidak sesuai
(pendek), memakai celana ketat, tidak memakai sabuk, tidak membawa topi,
kesiangan, perkelahian dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan tersebut
menjadikan kegelisahan di lingkungan sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peranan
pembelajaran PPKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Metode yang
digunakan oleh peneliti yaitu metode penelitian deskriptif analitis kualitatif.
Pengambilan sample menggunakan metode triangulasi, dengan jumlah sample 35
responden.
Hasil penelitian dilapangan bahwa pembelajaran PPKn di SMPN 26
Bandung dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, karena hasil temuan dilapangan
ada perbedaan kedisiplinan sebelum dan sesudah pembelajaran PPKn. Sebelum
mengikuti pembelajaran para siswa kurangnya kesadaran akan pentingnya disiplin
dalam belajar, kurang percaya diri, kurangnya sikap kedewasaan, terjadi
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah sedangkan setelah mengikuti
pembelajaran PPKn siswa mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang
pentingnya disiplin dalam kehidupan, mempunyai percaya diri yang tinggi,
bersifat wibawa, tata tertib sekolah kebanyakan selalu ditaati dan dilaksanakan.
Jadi betapa pentingnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa.
Kata kunci: peranan, pembelajaran PPKn, dan kedisiplinan siswa
Modul guru pembelajar mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi A profesional: pengembangan materi bola besar/kecil, bela diri dan PKJ 1
Modul ini disajikan agar anda memiliki kompetensi dalam memahami aspek-aspek pembelajaran yang meliputi aktivitas permainan dan olahraga bola besar, aktivitas permainan dan olahraga bola kecil, aktivitas atletik, aktivitas beladiri dan aktivitas pengembangan kebugaran jasmani serta mampu mengelola setiap aspek pembelajaran mulai dari melakukan perencanaan, melaksanakan dan melakukan penilian sesuai dengan standar yang berlaku
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA ASRAMA KELAS VII (Studi Kasus Pada Siswa MTs PERSIS Tarogong Garut)
Pentingnya peranan pendidikan jasmani di sekolah adalah guru harus menjadikan siswanya dapat termotivasi dalam belajar secara intrinsik ataupun ekstrinsik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran konvensional terhadap motivasi belajar dan kemampuan motorik siswa asrama kelas VII, Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII di Pondok PERSIS Tarogong Kabupaten Garut yang bertempat tinggal di asrama (boarding school) berjumlah 30 siswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel ditentukan dengan total sampling dan waktu pelaksanaan penelitian selama 12 kali pertemuan dalam 4 minggu, setiap minggu dilakukan penelitian sebanyak 3 hari. Hasil dari penelitian ini menggunakan perhitungan pengujian hipotesis menggunakan uji Manova (Multivariate Analisis Varians) menggunakan program software SPSS seri 16. Berdasarkan hasil uji hipotesis rata-rata motivasi belajar pada pelajaran pendidikan jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebesar 14,875 lebih besar dari pada rata-rata motivasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran secara konvensional yakni sebesar 5,25. Demikian juga untuk rata-rata kemampuan motorik pada pelajaran pendidikan jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebesar 6,681 lebih besar dari pada rata-rata kemampuan motorik siswa yang diajar dengan model pembelajaran secara konvensional yakni sebesar 4,648. Jadi model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap motivasi belajar dan kemampuan motorik siswa asrama kelas VII pada pelajaran pendidikan jasmani.
The importance of the role of physical education in schools is the teacher must make students can be motivated to learn intrinsically or extrinsically . The purpose of this study was to identify the effects of cooperative learning model TGT and conventional learning model to motivate learning and motor skills boarding students of class VII , method used in this study using a pretest - posttest control group design . The study population was a student of class VII in boarding PERSIS Tarogong Garut who reside in dormitories ( boarding school ) amounted to 30 students by using a sampling technique is determined by the total execution time of sampling and research over 12 meetings in 4 weeks , every week as much research 3 days. The results of this study using the calculation hypothesis testing using Manova ( Multivariate Analysis of Variance ) using SPSS software program series 16. Based on the hypothesis test average motivation to learn the lessons of physical education students taught by cooperative learning model of 14.875 TGT greater than the average student motivation taught by conventional learning model which is equal to 5.25 . Likewise for the average motor skills in physical education lessons the students taught by cooperative learning model TGT by 6.681 greater than the average motor skills students taught by conventional learning model which is equal to 4.648 . So TGT cooperative learning model is better than the conventional learning model to motivate learning and motor skills class VII student dormitories in physical education lessons
- …