15 research outputs found
Korelasi faktor risiko dengan prevalensi diabetes melitus tipe II di Puskesmas βXβ wilayah Surabaya Utara
Diabetes Melitus ( DM ) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus yang sebagian besar diabetes melitus tipe 2, berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat
diubah, faktor risiko yang dapat diubah dan faktor lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berbagai macam fakor risiko dengan angka kejadian diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor risiko yang memiliki prevalensi paling tinggi terhadap angka kejadian Diabetes melitus tipe 2 di wilayah Surabaya Utara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner CANRISK yang telah divalidasi, dengan sampel yang digunakan adalah Pasien di Puskesmas βXβ di Kecamatan Bulak, Kota Surabaya dengan rentang usia antara 45-74 tahun yang terdiagnosis secara klinis menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 ,
dimana selanjutnya dengan terapi dan kepatuhan yang dianggap telah memenuhi syarat akan dilihat korelasi atau hubungannya dengan prevalensi atau angka kejadian diabetes melitus dengan analisia statistik. Hasil analisa statistika menunjukkan adanya korelasi antara faktor risiko dengan kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas βXβ dan terdapat faktor risiko yang paling berpengaruh signifikan dalam menyebabkan angka kejadian
diabetes melitus tipe 2 yaitu usia, kadar gula darah tinggi dan riwayat diabetes keluarga
Korelasi faktor risiko dengan prevalensi diabetes melitus tipe II di Puskesmas βXβ wilayah Surabaya Utara
Diabetes Melitus ( DM ) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus yang sebagian besar diabetes melitus tipe 2, berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat
diubah, faktor risiko yang dapat diubah dan faktor lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berbagai macam fakor risiko dengan angka kejadian diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor risiko yang memiliki prevalensi paling tinggi terhadap angka kejadian Diabetes melitus tipe 2 di wilayah Surabaya Utara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner CANRISK yang telah divalidasi, dengan sampel yang digunakan adalah Pasien di Puskesmas βXβ di Kecamatan Bulak, Kota Surabaya dengan rentang usia antara 45-74 tahun yang terdiagnosis secara klinis menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 ,
dimana selanjutnya dengan terapi dan kepatuhan yang dianggap telah memenuhi syarat akan dilihat korelasi atau hubungannya dengan prevalensi atau angka kejadian diabetes melitus dengan analisia statistik. Hasil analisa statistika menunjukkan adanya korelasi antara faktor risiko dengan kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas βXβ dan terdapat faktor risiko yang paling berpengaruh signifikan dalam menyebabkan angka kejadian
diabetes melitus tipe 2 yaitu usia, kadar gula darah tinggi dan riwayat diabetes keluarga