51 research outputs found

    ANALISIS KESTABILAN SISTEM DAYA PADA INTERKONEKSI DUA GENERTOR SINKRON TIGA FASA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA ANDUNGBIRU KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO

    Get PDF
    Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) banyak diterapkan di desa-desa dataran tinggi atau pegunungan yang masih memiliki sumber air alami yang cukup berlimpah. Salah satu contoh penerapannya ada di Desa Andungbiru Kecamtan Tiris Kabupaten Probolinggo. Pada PLTMH tersebut terdapat 2 pembangkit yaitu generator sinkron 3 fasa berkapasitas 40 kVA dan 16 kVA. Kedua generator tersebut belum diinterkoneksikan, sehingga pada penelitian ini dicoba untuk menginterkoneksikan kedua generator kemudian menyimulasikan kestabilan sistem daya baik sebelum dan setelah diinterkoneksikan untuk mengetahui apakah sistem daya pada kedua PLTMH dalam keadaan stabil. Simulasi kestabilan ini yang dianalisis adalah stabilitas tegangan dan sudut rotornya pada waktu sebelum, saat dan setelah terjadi gangguan. Dari hasil analisis ini kemudian dibandingkan apakah kedua generator baik sebelum dan setelah diinterkoneksikan stabilitas sistemnya masih dalam keadaan stabil atau tidak.Kata Kunci – PLTMH, interkoneksi, kestabilan sistem, stabiltas tegangan, stabilitas sudut rotor

    Analisis Perbandingan Faktor Daya Masukan Penyearah Satu Fasa dengan Pengendalian Modulasi Lebar Pulsa dan Sudut Penyalaan

    Get PDF
    Pada saat sekarang ini peralatanelektonika daya sering digunakan dalam aplikasi diindustri. Seperti konverter sebagai peralatan konversidaya listrik, yang biasanya digunakan sebagai powersupply. Penggunaan penyearah terkendali memilikikekurangan karena dapat menimbulkan harmonisapada sistem tenaga listrik dan juga memiliki faktor dayayang rendah. Seperti halnya Faktor daya padapenyearah satu fasa terkendali dengan pengendaliansudut penyalaan yang cenderung rendah.Teknik pengendalian pada penyearah dapatmeningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasimerupakan teknik pengendalian pada sistem penyearah.Salah satu dari teknik pengendalian adalahpengendalian modulasi lebar pulsa . Oleh karena ituakan dibandingkan dua macam pengendalian, yaitupengendalian sudut penyalaan dan pengendalianmodulasi lebar pulsa.Pada penelitian ini digunakan analisismenggunakan deret fourier dan simulasi untukmengetahui harmonisa dan faktor daya pada penyearahterkendali.Kata Kunci β€” Penyearah setengah terkendali, Faktordaya, Harmonisa

    Studi Analisis Pengaruh Harmonisa Beban Nonlinier Rumah Tangga Terhadap Hasil Penunjukan kWh Meter Digital 1 Fasa

    Get PDF
    Semakin banyaknya penggunaan peralatan listrik yang bersifat nonlinier menyebabkan semakin banyak harmonisa pada jaringan. Komponen harmonisa yang ditimbulkan berasal dari beban nonlinier tidak terkecuali pada beban-beban rumah tangga. Pada penelitian ini dianalisis seberapa besar pengaruh harmonisa beban nonlinier rumah tangga terhadap hasil penunjukan alat ukur kWh meter digital. Dari hasil pengujian dan analisis perhitungan terbukti bahwa besar prosentase kesalahan hasil penunjukan alat ukur kWh digital terjadi akibat adanya komponen harmonisa yang ditimbulkan. Penjumlahan daya fundamental dan komponen harmonisa membuat pengukuran daya yang terukur menjadi tidak sesuai dengan hasil penunjukan alat ukur kWh Meter Digital. Penjumlahan kedua komponen daya ini juga menunjukkan daya yang benar-benar terpakai sehingga dapat diketahui kerugian oleh adanya harmonisa akibat beban-beban rumah tangga yang bersifat nonlinier.Kata Kunciβ€” Beban Nonlinier, Harmonisa, THD (Total Harmonic Distortion), kWh meter digital

    ANALISIS ARUS INRUSH SAAT SWITCHING KAPASITOR BANK DI GARDU INDUK (GI) MANISREJO MADIUN

    Get PDF
    Gardu Induk (GI) Manisrejo Madiun sebagai penyuplai daya ke konsumen. Beban induktif di sisi beban harus memiliki faktor daya tidak kurang dari 0,85 yang telah ditetapkan oleh PLN. Untuk memenuhi persyaratan faktor daya tersebut, maka diperlukan sebuah kompensator daya reaktif yaitu berupa bank kapasitor. Pihak menejemen PLN memutuskan bahwa faktor daya yang diinginkan sebesar 0,85 lagging. Namun bila dua atau lebih susunan kapasitor (capacitor bank) yang diparalel pada suatu bus, back to back switching, dari kapasitor dapat menghasilkan nilai arus inrush, osilasi frekuensi dan lonjakan tegangan yang tinggi, ini dapat membahayakan peralatan listrik serta dapat memperpendek umur kapasitor. Setelah dilakukan analisa menggunakan standart ANSI/IEEE C37.012-2005 bahwa besarnya arus inrush pada susunan kapasitor bank Gardu Induk (GI) Manisrejo Madiun mencapai lebih dari 100 kali arus rms kapasitor yang terpasang sehingga dapat berbahaya. Nilai arus inrush tersebut berada diatas nilai yang diijinkan oleh publikasi IEC 70 sebesar 100 kali arus rms kapasitor (A.S. Pabla, 1989). Sehingga membutuh solusi untuk mereduksi arus inrush tersebut yaitu dengan menggunakan reaktor yang dipasang seri dengan kapasitor bank. Oleh karena itu dalam skripsi ini melakukan analisis arus inrush saat switching kapasitor bank di GI Manisrejo Madiun yang analisisnya dilakukan dengan menggunakan model rangkaian.Kata Kunci: arus inrush, kapasitor bank, faktor daya, switching, reaktor

    KOORDINASI PROTEKSI ARESTER PCB DAN DIODA ZENER DENGAN ELEMEN DEKOPLING PADA PERALATAN LISTRIK

    Get PDF
    Pada arester PCB terdapat kesulitan dalam merekayasa jarak elektroda sela udara di bawah 1 mm dengan tingkat proteksi 1,5 kV. Apabila digunakan untuk mendapatkan tingkat proteksi 0,8 kV dibutuhkan suatu kombinasi proteksi antara arester PCB dan dioda zener secara kaskade. Kaskade arester ini memerlukan suatu elemen dekopling agar koordinasi proteksinya dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu perancangan, pengujian dan analisis kaskade arester. Perancangan kaskade arester meliputi perancangan arester PCB, pemilihan dioda zener dan perancangan elemen dekopling. Pengujian dilakukan dengan menaikkan tegangan dari 2 kV hinga 10 kV impuls puncak. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa elemen dekopling yang digunakan adalah induktor 0,36 mH dengan inti ferit. Pada kaskade arester dengan elemen dekopling tersebut, tegangan impuls 10 kV mampu dipotong hingga 317 V dengan waktu pemotongan 80 ns.Kunci kunci – kaskade arester, arester PCB, dioda zener, elemen dekopling, indukto

    Perancangan Dan Pembuatan Model Miniatur Electrostatic Precipitator (Pengendap Debu Elektrostatis) Untuk Mengurangi Partikel Debu Gas Buang Pabrik Gula Krebet Baru I Kabupaten Malang

    Get PDF
    Penyumbang polusi udara salah satunyaadalah hasil emisi proses industri. Banyak regulasi yangdikeluarkan pemerintah untuk mengendalikan hasil emisiini.. Untuk memenuhi aturan tersebut dibutuhkanteknologi yang dapat menangani permasalahan polusi ini.Salah satu teknologi tersebut adalah ElectrostaticPrecipitator. Metode ini menggunakan medan listrikuntuk mengionisasi partikel debu sehingga partikel debutersebut dapat menempel pada elektroda plat pengumpul.Skripsi ini nantinya akan membahas perancangan danpembuatan model miniatur electrostatic precipitator untukmengendapkan partikel debu hasil gas buang PG KrebetBaru Malang. Di dalam perancangan dan pembuatanmodel miniatur EP ada beberapa parameter yangdibutuhkan yaitu, kuat medan listrik, tegangan tembus,tegangan kerja, pemuatan partikel, kecepatan gerakpartikel, serta efisiensi yang diinginkan. Dari hasilperancangan, untuk mendapatkan efisiensi 99%dibutuhkan total luas plat pengumpul 287,214 m2, jumlahplat pengumpul yang digunakan 10 buah, jumlahelektroda kawat 360 buah, dimensi ruang adalah 13 x 2 x6 m, serta tegangan kerja yang dibutuhkan 55 kV

    ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA KABEL TANAH SINGLE CORE DENGAN KABEL LAUT THREE CORE 150 KV JAWA – MADURA

    Get PDF
    Transmisi daya listrik daripembangkit ke beban atau ke konsumen menjadihal yang sangat penting. Ini perlu menghitungrugi daya, jatuh tegangan, kuat hantar arus. Rugidaya dipengaruhi oleh panas yang terdapat padakabel (konduktor, selubung, armour) dan padaisolasi kabel. Dalam kabel bawah tanah ataukabel bawah laut, arus sirkulasi pada selubunglogam dapat terinduksi. Arus ini membuat rugidaya di selubung dan menurunkan kuat hantararus dari kabel. Makalah ini membahas tentangperhitungan parameter-parameter yang terdapatpada saluran transmisi kabel (resistansi arussearah, resistansi arus bolak-balik, resistansiefektif reaktansi induktif, kapasitansi), rugi – rugiyang terdapat pada saluran (rugi-rugipenghantar, rugi-rugi arus pemuat dan rugi-rugidielektrik), kuat hantar arus, jatuh tegangan danefisiensi yang terdapat pada kabel three core dansingle core. Kedua kabel ini memeiliki luaspenampang konduktor yang sama (300 mm2) yangterbuat dari tembaga. Dari hasil perhitungandidapat kuat hantar arus sebesar 498,229 A untukkabel tipe single core dan sebesar 484,39 A untukkabel tipe three core. Dan efisiensi saluran untuksaluran transmisi menggunakan kabel bawahtanah single core sebesar 95,909 % dan salurantransmisi yang menggunakan kabel three coresebesar 93,44 %.Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core,Rugi Daya, Transmisi

    PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL PADA CONDOTEL BOROBUDUR BLIMBING KOTA MALANG

    Get PDF
    Sambaran petir merupakan ancaman bagi gedung bertingkat. Pada gedung Condotel Borobudur Blimbing Kota Malang yang masih dalam tahap perencanaan pembangunan perlu dirancang system proteksi petir internal agar dapat melindungi seluruh peralatan di dalam gedung. Hal ini dilakukan dengan pemasangan arrester dan bonding ekipotensial dan melakukan pemerisaian terhadap peralatan listrik dan TI serta seluruh bagian konduktif di dalam struktur bangunan.Pada makalah ini dilakukan analisis tegangan lebih pada tingkat proteksi level III dengan arus petir 100 kA. Gelombang tegangan berjalan yang timbul berkisar 0,001 kV hingga 1,176 kV. Sedangkan pada titik pembumian akan mengalami kenaikan tegangan sebesar 100 kV. Selanjutnya, tegangan induksi yang timbul akibat loop – loop antara down conductor dengan kabel catu daya sebesar 110 kV/m2 dan 60,89 kV/m2. Sedangkan tegangan induksi yang timbul akibat loop – loop pada kabel telekomunikasi dan TI 300 V/m dan 200 V/mm.Pembagian zona proteksi petir pada gedung terbagi menjadi LPZ 1 dan 2. Perancangan sistem proteksi internal pada Gedung Condotel Blimbing Kota Malang dilakukan dengan pemasangan arrester kelas B dengan tingkat pemotongan 4 kV pada jalur masuk instalasi daya dan TI pada bagian LPZ 0B – 1, kemudian pada bagian MDP seluruh pelayan beban dipasang arrester kelas C dengan tingkat pemotongan 2,5 kV dan pada bagian SDP ditempatkan arrester kelas D dengan tingkat pemotongan 1,5 kV hingga 0,8 kV bergantung pada LPZ 1 atau 2, kemudian seluruh bagian akan diikat pada bonding ekipotensial yang akan dijadikan satu titik pembumian.Kata Kunciβ€” Proteksi, Arrester, Bonding Ekipotensial, LPZ

    Studi Pemanfaatan Arang Tempurung Kelapa Untuk Perbaikan Resistansi Pembumian Jenis Elektroda Batang

    Get PDF
    Gangguan yang disebabkan karena adanya arus lebih pada sistem distribusi dapat menyebabkan penurunan tegangan yang cukup besar, penurunan stabilitas sistem, membahayakan jiwa orang serta dapat merusak peralatan elektronik. Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut adalah perlu dipasang sistem pembumian yang baik. Sistem pembumian yang baik yakni semakin kecil nilai resistansi pembumian maka kemampuan mengalirkan arus ke tanah semakin besar sehingga arus gangguan tidak mengalir dan merusak peralatan. Dalam study kasus ini dilakukan treatment terhadap tanah dengan pemberian arang tempurung kelapa untuk memperkecil nilai resistansi pembumiannya. Arang tempurung kelapa memiliki nilai resistivitas yang lebih rendah dari tanah serta memiliki struktur pori yang lebih besar sehingga dapat menyerap air lebih banyak dan memiliki sifat konduktif. Dalam penelitian ini juga dikaji mengenai faktor yang mempengaruhi sistem pembumian dengan memanfaatkan arang tempurung kelapa, diantaranya adalah pengaruh penambahan diameter arang tempurung kelapa yang ditanam konsentris elektroda batang dan pengaruh konsentrasi air dalam arang tempurung kelapa yang kemudian hasil kajian penelitian ini bisa dijadikan acuan pada perancangan sistem pembumian elektroda jenis batang untuk mendapatkan nilai resistansi pembumian terkecil. Kata Kunci – arang tempurung kelapa, elektroda batang, resistansi pembumia

    STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK TIPE OSCILLATING WATER COLUMN DI PERAIRAN PULAU SEMPU KABUPATEN MALANG

    Get PDF
    Konversi Energi Gelombang Laut tipeOWC telah banyak diminati oleh para peneliti karenapertimbangan penempatan lokasi yaitu PLTO tipeOWC dapat di tempatkan di daratan yang berada ditepi laut sehingga memudahkan dalam aksespengoperasian, perawatan dan penyaluran daya listrikyang dihasilkan. Pertimbangan dasar lainnya karenatipe OWC tidak memiliki komponen konstruksi yangbergerak dibawah air laut yang sangat korosiv.Untuk mengetahui potensi pembangkit listriktenaga ombak tipe owc jika diterapkan di pulau sempumaka dilakukan perhitungan dan simulasiberdasarkan data-data ombak di pulau sempu. Padapenelitian ini menggunakan percobaan model denganbantuan software AutoCAD dan Ansys CFD.Hasil dari perhitungan dan simulasi tersebutdidapatkan perkiraan nilai daya listrik yang dapatdibangkitkan oleh pembangkit listrik tipe owc di pulausempu dengan nilai daya rata-rata tertinggi sebesar4.009.68 kW dan yang terendah sebesar 1.989,56 kW .Kata kunci : pembangkit listrik tenaga ombak,Oscillating water column, pulau sempu
    • …
    corecore