1 research outputs found

    Pengaruh variasi pH dan temperatur terhadap sakarifikasi limbah pengolahan kertas menggunakan enzim selulase dari Bacillus sp. BPPT CC RK2

    No full text
    Enzim selulase dapat diproduksi oleh Bacillus sp. BPPT CC RK2 yang digunakan untuk sakarifikasi limbah pengolahan kertas. Limbah pengolahan kertas merupakan biomassa lignoselulosa. Biomassa lignoselulosa merupakan cadangan terbarukan yang terbesar dari fermentasi karbohidrat di bumi. Dengan adanya enzim selulase dapat menguraikan lignoselulosa menjadi sakarida. Hidrolisis enzimatik dari bahan selulosa oleh enzim selulase adalah yang paling menjanjikan untuk menghasilkan produk yang tinggi. Pada penelitian ini, produksi enzim selulase oleh Bacillus sp. BPPT CC RK2 menggunakan substrat alami (dedak beras dan air kelapa). Diantara perlakuan awal yang diujikan, persentase sakarifikasi terbesar dihasilkan pada limbah pengolahan kertas setelah perlakuan awal basa menggunakan NaOH selama 24 jam. Perlakuan awal lignoselulosa untuk membuka struktur dan menghilangkan ikatan antara rantai glukosa. Nilai persentase sakarifikasi terbesar dicapai dengan 96 jam waktu inkubasi. Kondisi yang dioptimasi adalah pH dan temperatur. pH dan temperatur mempengaruhi persentase sakarifikasi. Persentase sakarifikasi tidak berbanding lurus dengan kenaikan pH dan temperatur. pH dan temperatur optimum untuk sakarifikasi adalah 5,5 dan 37� C dengan persentase sakarifikasi berturut turut adalah 1,8 % dan 1,5 %. Maltosa ditemukan sebagai produk akhir sakarifikasi ini. Ketika sakarifikasi limbah pengolahan kertas dengan menggunakan enzim komersil, Primafast 200, dihasilkan persentase sakarifikasi terbesar adalah 0,2 % dengan waktu inkubasi 24 jam
    corecore