119 research outputs found
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN MATERI TENTANG BUDAYA DEMOKRASI DI SMA NEGERI 1 PARUNGPANJANG
Media audio visual merupakan media pembelajaran yang menampilkan gambar dan suara secara bersamaan. Salah satu bentuk media audio visual misalnya rekaman video, slide suara, media pembelajaran dalam bentuk perantara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukakan itu sampai kepada peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh media audio visual terhadap pemahaman materi tentang budaya demokrasi siswa di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Parungpanjang. Budaya demokrasi sendiri memiliki filosopi sebuah pola sikap kerja sama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, kesama derajatan, dan kompromi. Pola sikap yang akan lebih mendukung pelaksanaan perkembangan demokrasi. Subjek uji coba dalam penelitian ini siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Parungpanjang dengan jumlah 32 siswa. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen angket media audio visual dan test materi budaya demokrasi. Sebelum digunakan, kedua instrumen tersebut harus valid dan reliabel dengan dihitung uji validitas, reliabilitas. Teknik analisis data terdiri dari pengorganisasian data, uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas serta uji hipotesis menggunakan uji linearitas regresi t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi pada variabel X sebesar 90 % berkriteria sangat baik dan hasil validasi variabel Y sebesar 82,5 % berkriteria sangat baik. Dengan data dari kedua variabel bersifat reliable. Serta pada uji normalitas pun kedua variabel ini berdistribusi normal dengan nilai signifikansi variabel X 0,08 dengan taraf signifikansi 0,05. Maka disimpulkan bahwa 0,08 >0,05 berdistribusi normal. Dan juga diketahui nilai signifikansi variabel Y 0,09dengan taraf signifikansi 0,05. Maka disimpulkan bahwa 0,08 >0,05 berdistribusi normal. Pada uji hipotesis pun diketahuinnilai t hitung sebesar 30,761 dan t tabel sebesar 2,042. t hitung>Â t tabel maka, dapat disimpulkan bahwa, Ha diterima, dan Ho ditolak
Konsep Pendidikan Islam Anak Usia Dini Perspektif Al-Ghazali Dan Abdullah Nashih Ulwan (Studi Komparasi Pemikiran)
Abstract: Education is fundamental in improving the welfare of the nation, because education is a place for moral cultivation, good character, independence, and other knowledge. Al-Ghazali is one of the leaders of classical Islamic thought who is a Sufism thinker and many of the expertise he mastered, one of which is dubbed as Hujjatul Islam (defender of Islam) and Imam al-Murabbin (Expert in Education), while Abdullah Nashih Ulwan is a figure of modern thought in in the world of education. He was the first person to introduce Tarbiyah Islamiyah subjects which were used as basic lessons in school. This study aims to determine the similarities and differences of early childhood Islamic education from the perspective of Al-Ghazali and Abdullah Nashih Ulwan. This research was conducted using a qualitative approach. This type of research is library research (library research). Data collection techniques used were using the documentation method. Data analysis techniques using content analysis techniques. The results of this study are similarities and differences in the concept of early childhood Islamic education from the perspective of Al-Ghazali and Abdullah Nashih Ulwan
PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 4 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja,
lingkungan kerja, dan kompensasi terhadap kinerja guru di SMK N 4 Yogyakarta
tahun pelajaran 2015/2016;
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Variabel dalam penelitian
ini adalah motivasi kerja, lingkungan kerja, kompensasi dan kinerja guru.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru negeri, naban (tenaga bantuan)
dan honorer di SMK Negeri 4 Yogyakarta yang jumlahnya 143 guru. Jumlah
guru yang dijadikan sampel penelitian dengan perhitungan quota proporsional
random sampling berjumlah 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan
angket. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh positif dan
signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru, hal ini dapat terlihat dari nilai t
hitung (2,307) yang lebih besar dari t tabel (1,987), terdapat pengaruh positif dan
signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja guru, hal ini dapat terlihat dari nilai t
hitung (2,155) yang lebih besar dari t tabel (1,987), terdapat pengaruhpositif dan
signifikan kompensasi terhadap kinerja guru, hal ini dapat terlihat dari nilai thitung
(2,338) yang lebih besar dari ttabel (1,987), dan terdapat pengaruh positif dan
signifikan motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kompensasi secara bersama –
sama terhadap kinerja guru di SMK N 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016,
hal ini dapat terlihat dari nilai Fhitung (9,784) yang lebih besar dari pada Ftabel
2,704. Sumbangan relatif yang diberikan oleh variabel motivasi kerja terhadap
kinerja guru adalah sebesar 33,16%, sumbangan relatif yang diberikan variabel
lingkungan kerja terhadap kinerja guru adalah sebesar 27,52%, dan sumbangan
relatif yang diberikan oleh variabel kompensasi adalah sebesar 39,31%, sehingga
total sumbangan relatif adalah 100%. Sumbangan efektif yang diberikan oleh
variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru adalah sebesar 7,77%, sumbangan
efektif yang diberikan variabel lingkungan kerja terhadap kinerja guru adalah
sebesar 6,45%, dan sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel kompensasi
adalah sebesar 9,21%, sehingga total sumbangan relatif adalah 23,42%. Berarti
ada pengaruh lain sebesarr 76,58% selain motivasi kerja, lingkungan kerja, dan
kompensasi yang mempengaruhi kinerja guru. Mengacu pada hasil perhitungan
sumbangan efektif, variabel kompensasi mempunyai sumbangan efektif yang
terbesar terhadap kinerja guru diikuti oleh variabel motivasi kerja, dan variabel
lingkungan kerja
Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Laboratorium Virtual PhET Untuk Meningkatkan HOTs Siswa SMA
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi peran model Problem Based Learning (PBL) berbantuan laboratorium virtual PhET dalam meningkatkan HOTs siswa SMA. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif beserta Pre-Experimental sebagai metode penelitian yang berbentuk one group pretest-posttest design. Tempat pelaksanaan penelitian di SMAN 17 Surabaya secara daring pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 dengan sampel penelitian 30 siswa kelas X MIPA 5 yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode tes tertulis berbentuk soal esai dengan kategori HOTs yang diuji validitas terlebih dahulu sebelum diterapkan dalam pembelajaran. Teknik analisis data dilaksanakan melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis melalui software SPSS 25 dengan taraf signifikansi sebesar 5% serta uji N-gain untuk mengidentifikasi level peningkatan HOTs peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa data sampel homogen dan terdistribusi normal sehingga uji hipotesis dilakukan menggunakan Paired-Samples T-test dengan hasil nilai signifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model PBL berbantuan laboratorium virtual PhET pada peningkatan HOTs peserta didik dengan level peningkatan sedang dan N-gain 0,56.Kata kunci: PBL, Laboratorium Virtual, PhET, HOT
PENGARUH PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED (JARING LABA-LABA) DAN MODEL FRAGMENTED (PENGGALAN) TERHADAP HASIL BELAJAR UNGGAH- UNGGUHING BAHASA JAWA DI KELAS AWAL SEKOLAH DASAR
Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui adanya perbedaanpengaruh pembelajaran terpadu model fragmented dan model webbed terhadaphasil belajar unggah-ungguhing basa Jawa siswa kelas awal sekolah dasar. Jenispenelitian ini adalah penelitian true eksperimen dengan randomized Control-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswakelas III SD Negeri Citarum. Unit analisis siswa-siswa SD kelas III. Sampeldiambil secara acak (proportional random sampling) dari keempat SD Citarumyang ada. Secara keseluruhan hasil belajar kelompok siswa yang mendapatperlakuan model Webbed lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rerata hasilbelajar yang lebih tinggi yakni 6,4062, dibandingkan dengan yang mendapatperlakuan model Fragmented yang reratanya hanya sebesar 5,625. Dengandemikian hipotesis I teruji kebenarannya. Hasil belajar unggah ungguhing basaJawa kelompok siswa yang dikenai proses pembelajaran terpadu model Webbedbagi yang mempunyai kemampuan awal rendah hasilnya lebih rendahdibandingkan dengan hasil belajar kelompok siswa yang dikenai prosespembelajaran terpadu model Fragmented yang ber kemampuan awal rendah. JadiSiswa FR lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan WR. Dengandemikian Hipotesis III tidak teruji kebenarannya. Hipotesis penelitian yangmengatakan ada interaksi antara kepandaian/kemampuan awal dengan modelpembelajaran yang berbeda, tidak teruji kebenarannya. Jadi tidak ada interaksiantara kemampuan awal (hasil pre tes) dengan model pembelajatan terpadu.Artinya baik yang berkemampuan awal (pre- tes) tinggi maupun yang rendah,model Webbed lebih efektif daripada model Fragmented.Kata Kunci: Model Webbed, Model Fragmented, Hasil Belajar
Pengaruh Kompetensi Leadership Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Perilaku Disiplin Peserta Didik di SMP Negeri 40 Sinjai
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diperoleh hasil penelitian kompetensi leadership guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 40 Sinjai berada pada kategori sedang, yaitu 65,00 %, sedangkan hasil perilaku disiplin peserta didik di SMP Negeri 40 Sinjai berada pada kategori sedang, yaitu 65,00 %. Dari hasil perhitungan diperoleh (t hitung) = 32,966 sementara (t tabel) = 1.658 untuk taraf signifikansi 0,05%. Karena lebih besar dari maka dapat disimpulkan H0 tolak dan H1 terima. Artinya ada pengaruh kompetensi leadership guru pendidikan agama Islam terhadap perilaku disiplin peserta didik di SMP Negeri 40 Sinjai
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS TENTANG PENGALAMAN MELALUI METODE SENSUS KATA PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 5 MENDURAN, KECAMATAN BRATI, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran menulis puisi bebas tentang pengalaman melalui metode sensus kata pada peserta didik kelas V SD Negeri 5 Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dua siklus. Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dari aspek tema, pilihan kata dan rima. Hasil pembelajaran prasiklus, 10 (50%) peserta didik tuntas dan 10 (50 %) tidak tuntas, rata-rata nilai 73. Siklus I, 14 (70%) tuntas dan 6 (30%) tidak tuntas. Rata-rata nilai nilai 77. Siklus II, ketuntasan 100 %, rata-rata nilai 85. Kata kunci: peningkatan kemampuan, pembelajaran menulis puisi, pengalaman, penggunaan sensus kat
- …